Beranda

Navigation Menu

Belanja di Pasar Tanpa Keluar Rumah? Pakai Aplikasi Tumbasin Saja!


Pasar tradisional, bagi sebagian orang, identik dengan kata kotor, becek, atau kampungan. Tak ayal, konotasi itu membuat warga, terutama di kota besar, lebih memilih berbelanja di pasar modern ketimbang di pasar tradisional.

Padahal, segudang keunggulan bisa kita dapatkan ketika berbelanja di pasar tradisional. Mulai dari harga yang lebih murah, pilihan produk yang lebih lengkap, hingga turut membantu meningkatkan usaha mikro dan kecil.

Untung saja, era digital telah memberi kita banyak kemudahan, termasuk dalam urusan berbelanja. Sekarang, belanja di pasar tradisional tidak perlu keluar rumah. Cukup pakai aplikasi Tumbasin, pesanan kamu akan diantar sampai ke pintu depan.


***

Meski zaman telah berganti, pasar tradisional masih menjadi lokasi favorit warga Indonesia dalam berbelanja. Alasannya satu: harganya lebih bersahabat ketimbang pasar modern. Singkat kata, lebih merakyat.

Selain itu, produk yang dijajakan juga lebih klop dengan tradisi dan kebudayaan Indonesia. Jajanan pasar, misalnya. Di pasar modern, kita sulit menemukan klepon, arem-arem, getuk lindri, cenil, atau sederet jajanan pasar lainnya. Ini yang membuat pasar tradisional tetap bertahan di tengah gempuran ekspansi pasar swalayan atau modern.

Hanya saja, segudang aktivitas dan kesibukan warga, terutama di kota besar, membuat pasar tradisional acap kali dipandang sebelah mata. Maklum saja, kenyamanan masih menjadi isu utama ketika berbelanja di pasar tradisional. Berbeda dengan pasar swalayan yang punya pendingin ruangan, kita kerap berpeluh keringat ketika berbelanja di pasar tradisional. Terkadang, kita mesti menerjang becek atau bermandi hujan untuk sekadar membeli bumbu dapur, sayur-mayur, atau buah-buahan.

Dengan kata lain, kenyamanan menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan warga era digital saat berbelanja. Semakin nyaman, semakin dipilih. Semakin mudah, semakin digemari. Buktinya, banyak pula warga yang tetap memilih berbelanja di pasar swalayan meski harga yang ditawarkan lebih mahal.

Kalau kamu pilih mana? Berbelanja di pasar tradisional atau modern?


Apa pun pilihanmu, yang jelas, saya tetap memilih berbelanja di pasar tradisional. Selain lebih murah, dengan berbelanja di pasar tradisional kita turut serta membantu meningkatkan kapasitas usaha kecil dan mikro (UKM). Karena, sebagaimana kita ketahui, pedagang pasar tradisional mayoritas berasal dari kalangan UKM.

Apalagi, kini berbelanja di pasar tradisional semudah memainkan jari di ponsel pintar. Bagi kamu yang tinggal di Semarang, sudah tersedia Aplikasi Belanja Pasar Tradisional Online di Google Playstore bernama Tumbasin. Hanya bermodal ponsel pintar, kamu bisa memesan rupa-rupa dagangan pasar dengan cepat, murah, dan mudah.

Penasaran bagaimana mudahnya berbelanja di pasar tradisional dengan Tumbasin? Simak pengalaman saya berbelanja dengan aplikasi Tumbasin dalam beberapa alinea ke depan.




Sebagai karyawan kantoran, satu-satunya alasan saya berbelanja di pasar tradisional adalah memenuhi kebutuhan serat sehari-hari. Maklum saja, kewajiban berangkat-pagi-pulang-malam tidak bisa membuat saya leluasa berbelanja di pasar tradisional. Alhasil, makanan cepat saji menjadi pilihan utama saya ketika sarapan, makan siang, dan makan malam.

Akan tetapi, untuk menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan buah harian, pasar tradisional tetap menjadi lokasi pilihan utama saya. Buah favorit saya adalah pisang. Biasanya, dalam sehari saya mengonsumsi pisang hingga tiga kali. Selain mudah dikonsumsi, pisang juga mengandung segudang nutrisi bagi kebaikan tubuh seperti karbohidrat, vitamin C, potasium, dan serat.




Dengan memakai aplikasi Tumbasin, saya bisa membeli pisang sebelum berangkat kerja atau di sela-sela waktu istirahat kerja. Pesan sekarang, besok sudah tiba di rumah. Tidak perlu keluar rumah untuk berbelanja di pasar tradisional. Mudah, bukan?

Lagi pula, cara berbelanja lewat aplikasi Tumbasin juga sangat mudah. Cukup dengan lima langkah mudah, pesananmu akan tiba dengan selamat sampai di rumah. Apa saja? Ayo kita bahas satu per satu.



Setelah mengunduh aplikasi Tumbasin dari Google Playstore secara gratis, kamu bisa langsung meregistrasi data dirimu. Tidak perlu repot-repot mengisi formulir, sebab aplikasi Tumbasin memberi kamu dua pilihan registrasi.


Kamu bisa log-in dengan menggunakan akun Google, ataupun mendaftarkan diri lewat email. Saya memilih cara yang pertama karena lebih mudah. Cukup sekali sentuh, kamu bisa langsung masuk dan menggunakan aplikasi Tumbasin. Tidak bertele-tele alias cepat dan mudah.




Setelah sukses registrasi, kamu akan masuk ke menu pilihan pasar secara otomatis. Untuk saat ini, ada empat pilihan pasar tradisional yang seluruhnya terletak di kota Semarang. Mulai dari Pasar Karangayu, Pasar Peterongan, Pasar Pedurungan, hingga Pasar Bulu.




Saya memilih Pasar Karangayu karena lebih dekat dengan tempat tinggal saya. Selain itu, produk pisang yang dijajakan di sana juga lebih beragam. Namun demikian, kamu bisa bebas memilih pasar sesuka hati dan kebutuhanmu.




Setelah menentukan lokasi pasar tradisional, sekarang, kamu bisa memilih produk sesuai kebutuhanmu. Tenang saja. Kamu tidak perlu repot memilih dan memilah produk seperti berbelanja langsung di pasar tradisional. Sebab aplikasi Tumbasin telah mengelompokkan produk ke dalam tujuh jenis kategori.

Mulai dari sayuran, lauk pauk, bumbu, seafood, sembako, jajanan, hingga buah. Kalau masih bingung, kamu juga bisa menemukan produk yang banyak dibeli orang (best seller) di menu utama aplikasi Tumbasin.

Asal tahu saja, pilihan produk yang ditawarkan benar-benar selengkap dan sebanyak berbelanja di pasar tradisional. Setiap kategori produk berisi belasan hingga puluhan jenis produk.




Buah-buahan, misalnya. Saya menghitung ada 51 jenis buah yang siap kamu pilih dalam aplikasi Tumbasin. Mulai dari nanas kupas, pisang susu, salak pondoh, melon, kedondong, bengkuang, hingga tomat hijau. Untuk kategori pisang saja, ada lima jenis: pisang susu, pisang tanduk, pisang raja, pisang kapok, dan pisang ambon. Untuk kali ini, pilihan saya jatuh pada pisang susu.

O ya, kalau kamu malas men-scroll layar ponsel ke bawah, kamu juga bisa mengetik kata kunci produk yang kamu cari di kolom pencarian yang terletak di atas layar. Sekali ketik, produk yang sesuai dengan kata kunci yang kamu masukkan akan segera ditampilkan. Mudah, bukan?



Setelah memilih produk, kamu akan diminta mengisi formulir alamat pengantaran. Ada beberapa data yang mesti kamu isi, yaitu nama penerima, alamat pengantaran, email, dan nomor telepon. Kalau kamu ingin menambah informasi bagi kurir, kamu juga bisa menulisnya di kolom catatan order.



Dengan begitu, kamu tidak hanya bisa berbelanja untuk dirimu sendiri, tetapi juga orang lain. Cukup masukkan nama dan alamat rumah orang yang kamu tuju, kurir Tumbasin akan mengantar belanjaanmu hingga ke lokasi tujuan. Asalkan, lokasinya berada di sekitar kota Semarang, ya!



Sudah puas berbelanja, kini saatnya membayar. Saat ini, Tumbasin memiliki dua metode pembayaran yang bisa kamu pilih. Boleh membayar tunai kepada kurir saat barang tiba di rumah, boleh juga membayar lewat transfer antarbank. Setelah menentukan pilihan membayar, aplikasi Tumbasin akan memberimu nomor order.

Untuk pilihan yang kedua, kamu bisa membayar belanjaanmu ke rekening Tumbasin. Untuk saat ini, Tumbasin baru menyediakan BCA sebagai rekening tujuan. Bila kamu nasabah bank selain BCA, maka kamu akan dikenakan biaya transfer antarbank sesuai dengan kebijakan bankmu.



Untuk kali ini, saya memilih metode pembayaran transfer antarbank. Setelah transfer, buktinya bisa kamu kirim ke Admin Tumbasin via chat Whatsapp sebagai konfirmasi pembayaran.

Tidak perlu berepot-repot membuka aplikasi Whatsapp. Cukup tekan ikon telepon di sebelah kanan bawah, layar ponselmu akan terhubung ke Whatsapp Admin Tumbasin secara otomatis. Tak berapa lama, Admin Tumbasin akan mengonfirmasi pesananmu berikut estimasi waktu pengantaran.

O ya, kalau kamu pesan hari ini, barang akan diantar ke rumahmu besok pagi, pukul 06.00 s.d. 10.00 pagi. Jadi, pastikan daftar belanjaanmu sudah benar, ya!


Dan, keesokan harinya, pesanan saya benar-benar tiba di rumah dengan selamat. Benar-benar dua jempol untuk aplikasi Tumbasin, deh! Tidak perlu keluar rumah, saya bisa berbelanja di pasar tradisional dengan sangat mudah.



Berbekal pengalaman berbelanja di pasar tradisional lewat aplikasi Tumbasin, menurut saya, ada enam keunggulan yang menjadi alasan mengapa kamu harus menggunakan Tumbasin.








Seperti cerita saya, kamu tidak perlu repot ketika ingin berbelanja di pasar tradisional. Lewat aplikasi Tumbasin, kamu tinggal memilih produk pasar sesuai kebutuhanmu. Keesokan harinya, kurir Tumbasin akan mengantar hingga alamat tujuan.

Lagi pula, kamu bisa bayar di rumah, atau transfer antarbank. Lebih praktis dan mudah!




Tumbasin memberikan garansi setiap kamu membeli produk. Bila kamu tidak puas dengan kualitas produknya, Tumbasin akan menggantinya di hari yang sama. 

Namun demikian, berdasarkan pengalaman saya, kualitas produk yang saya terima benar-benar sesuai dengan pilihan saya. Jadi, tidak ada alasan untuk mengajukan claim kepada Tumbasin.




Pakai aplikasi Tumbasin, kamu bisa berbelanja kapan saja. Bahkan ketika malam hari. Yang penting, kamu memesan sebelum pukul 12.00 malam. Pesananmu akan diantar keesokan harinya pukul 06.00 s.d. 10.00 pagi.

Berbeda jika kamu berbelanja langsung di pasar tradisional. Kamu harus datang pagi-pagi buta supaya tidak kehabisan. Lewat Tumbasin, kamu bisa berbelanja kapan pun kamu suka.



Berapa jam yang kamu butuhkan untuk berbelanja? Satu jam, dua jam, atau lebih? Nah, lewat aplikasi Tumbasin, kamu bisa menghemat waktu berbelanja. Cukup luangkan waktu 5 s.d. 10 menit, kamu bisa berbelanja sesuai kebutuhanmu lewat aplikasi.

Jadi, kamu punya banyak waktu untuk melakukan hal produktif lainnya. Singkat kata, Tumbasin sangat cocok untuk kamu yang memiliki agenda padat. Seperti saya—si pekerja kantoran—kamu tetap bisa berbelanja di pasar tradisional.



Harga yang tercantum di aplikasi Tumbasin adalah harga yang sama ketika kamu berbelanja di pasar tradisional. Hanya saja, ada biaya antar, yang menurut saya sangat terjangkau.

Untuk pembelian pisang susu seperti di atas, biaya antarnya hanya Rp10 ribu. Murah, kan? Dibanding ongkos bensin atau transportasi umum ketika berbelanja langsung ke pasar tradisional, menurut saya, biaya antar tersebut jauh lebih murah.



Dengan berbelanja di pasar tradisional, berarti kita sudah turut serta membantu perekonomian rakyat. Sebab pedagang pasar tradisional hampir seluruhnya berasal dari golongan UKM, tulang punggung ekonomi rakyat.

Ketika Tumbasin hadir, maka cakupan pemasaran pasar tradisional menjadi lebih luas. Selain tatap muka, kini pelanggan pasar tradisional juga bisa membeli secara online dengan menggunakan aplikasi Tumbasin. Artinya, digitalisasi pasar tradisional bukan lagi sekadar angan-angan.



Meski punya segudang keunggulan, aplikasi Tumbasin masih memiliki ruang untuk dikembangkan. Saya mencatat, setidaknya ada dua hal.

Pertama, untuk saat ini, lokasi pasar dan antar masih seputar area Semarang. Kalau aplikasi buatan anak bangsa ini terus kita gunakan, bukan tidak mungkin ke depan dikembangkan. Paling tidak, pasar-pasar tradisional di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, bisa dicakup pula. Kita tunggu saja!

Kedua, pembayaran non-tunai masih terbatas pada satu bank: BCA. Alhasil, ada biaya transfer antarbank bila pelanggan tidak memiliki rekening BCA. Ke depan, kita patut berharap metode pembayaran non-tunai terus diperluas. Selain jumlah bank yang ditingkatkan, juga dibuka kemungkinan pembayaran dengan menggunakan uang elektronik dan dompet digital untuk mengakomodasi kebutuhan generasi milenial.



Namun demikian, secara umum aplikasi Tumbasin sudah melebihi kata sempurna. Penggunaannya mudah, layanan pelanggannya pun ramah. Meski masih memiliki beberapa area pengembangan, itu tidak mengubah rating aplikasi Tumbasin yang saya setor di Google Playstore: Bintang Lima!

Jadi, tunggu apa lagi? Segera unduh aplikasi Tumbasin dan selamat berbelanja di pasar tradisional! [Adhi]


***

Artikel ini diikutsertakan dalam Tumbasin Blog Competition bertema “Ceritakan Pengalaman Kamu Berbelanja dengan Aplikasi Tumbasin.id”. Gambar bersumber dari koleksi pribadi penulis. Sedangkan olah grafis dilakukan secara mandiri oleh penulis.

8 comments:

  1. Keren.. berharap bisa segera hadir di seluruh indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan, Mas Edward. Terima kasih sudah mampir kemari. Salam hangat.

      Delete
  2. Wah...cocok ini buat saya yang suka bingung kalau ke pasar. Sayang, area saya belum ada seertinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cocok banget, Kak. Terima kasih sudah mampir kemari. Salam hangat.

      Delete
  3. Akhirnya sekarang Tumbasin sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat. Ini juga keputusan yang tepat dari Pemkot Semarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, Kak. Dukukungan pemerintah sangat membantu berkembangan start-up macam Tumbasin. Terima kasih sudah mampir kemari. Salam hangat.

      Delete
  4. waktu itu penasaran pengen cobain aplikasi ini, tapi ternyata di kotaku belum support

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sedang berkunjung ke Semarang, bisa langsung digunakan, Kak. Terima kasih sudah mampir kemari. Salam hangat.

      Delete