Beranda

Navigation Menu

Menikmati Tarian Ikan di Taman Laut Olele

Menari bersama ikan di Taman Laut Olele | Sumber : Dokumentasi Pribadi
Bentangan garis khatulistiwa seringkali menyimpan banyak kejutan indah di muka bumi, tidak terkecuali di Gorontalo. Di bawah hangatnya sinar mentari, hamparan terumbu karang Taman Laut Olele di Gorontalo siap menghadirkan keanekaragaman hayati bahari yang akan Anda kagumi.

Taman Laut Olele terletak di Kecamatan Kabila Bone, Provinsi Gorontalo, berjarak hanya sekitar 25 km dari pusat Kota Gorontalo. Untuk mencapai ke sana, Anda bisa menggunakan mobil atau motor selama kurang lebih 50 menit, menyusuri jalan aspal berliku yang dikelilingi pepohonan rindang khas daerah tropis.

Gapura besar bertuliskan “Selamat Datang di Objek Wisata Bahari Taman Laut Olele” berwarna hijau kebiruan akan menyambut Anda tepat di depan pintu masuk. Dari sini, Anda harus menyusuri jalan turun yang dikelilingi rumah penduduk yang sederhana namun tetap bersahaja.


Turunkan jendela mobil Anda untuk menikmati suasana pedesaan yang kental. Pandangan Anda akan tertuju pada sekelompok anak kecil yang berlari mengejar bola yang ditendangnya ke jalan raya. Diselingi tatapan panik sang Ibu yang sibuk meneriaki anaknya agar tidak bermain bola di jalan raya, seraya menggendong sekeranjang cucian yang siap dijemurnya. Sang Ayah hanya duduk tersenyum di kursi reyot-nya, tersembunyi di balik kepulan asap rokok.

Taman Laut Olele | Sumber : Dokumentasi Pribadi

Tepat di ujung jalan, deburan ombak yang diselingi angin laut segera melepas kerinduan Anda akan pesona wisata bahari. Perahu kayu persegi empat berukuran 5 x 5 meter tersandar rapi di bibir pantai. Di kejauhan laut lepas, perahu nelayan kayu rela terombang ambing demi berkilo-kilo ikan segar.

Parkirlah mobil Anda di pinggir rumah penduduk yang berderet memanjang. Saat turun dari mobil Anda akan ditawari paket wisata bahari oleh penduduk lokal. Pilihan penulis jatuh pada paket wisata snorkeling, lengkap dengan seorang pemandu, seorang juru foto bawah laut, dan pakaian renang. Sepuasnya! Paket ini bisa Anda dapatkan dengan harga Rp500 ribu per perahu. Satu perahu kayu, dapat membawa penumpang hingga 10 orang.

Kapal Bersandar di Bibir Pantai Olele | Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah berganti pakaian di salah satu rumah penduduk, sang pemandu bersama perahu kayunya akan membawa Anda menjauhi bibir pantai. Tidak jauh, hanya sekitar 300 meter, sang pemandu akan meminta Anda untuk memakai pelampung, kacamata renang, kaki katak, membawa roti kering bungkus, dan segera turun ke laut.

Dari balik kacamata renang, penulis mendapati ribuan terumbu karang berjajar rapi membentang seakan tak bertepi. Jutaan ikan laut dari berbagai jenis menari-nari seraya menghampiri roti kering yang baru saja ditebarkan ke laut lepas oleh sang pemandu.


Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menjelaskan bahwa variasi karang yang membentang di sepanjang Taman Laut Olele merupakan sumber kehidupan bagi banyak spesies ikan dari famili Pomacentridae, seperti Chromis sp, Abudefduf sp, Neoglyphidodon sp, Plectroglyphidodon sp, Pomacentrus sp, Stegastes sp, dan Canthigaster sp.

Sang pemandu menjelaskan bahwa selain karena terumbu karangnya yang terjaga, Taman Laut Olele dikenal luas oleh pecinta alam karena gua lautnya yang indah yang bernama gua Jin Karang.



Untuk menjamin kepuasan pelanggannya, juru foto bawah laut akan membawa Anda menyusuri lokasi foto yang sangat instagrammable. Cocok bagi petualang muda yang gemar memamerkan foto di media sosial. Penulis sendiri diajak untuk berfoto di lima lokasi, sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke bibir pantai karena ombak yang semakin ganas.



Setelah puas snorkeling, Anda bisa menghangatkan tubuh dengan menyeruput teh manis panas di bibir pantai sambil memandang bukit hijau yang berbaris rapi. Di tengah lamunan rasa syukur, tiba-tiba aroma ikan bakar menusuk hidung, membangkitkan rasa lapar yang tak tertahankan. Ah, sudah saatnya mencari makan malam.

Sayonara Olele, sampai bertemu kembali.

1 comment: