Beranda

Navigation Menu

Bisnis Kian Melesat Bersama Situs DigiMart




Era digital menuntut pebisnis bergerak cepat. Hanya saja, pebisnis pemula kerap kedodoran saat memasarkan produknya secara digital. Minimnya modal dan keahlian olah digital adalah dua hal yang kerap menjadi hambatan. 

Untungnya, kini sudah ada DigiMart. Lewat Situs Freelancer Indonesia ini, kamu bisa mencari rupa-rupa produk dan jasa digital untuk mengembangkan usahamu. Cukup mainkan jari, bisnismu dijamin naik kelas. 

*** 

Digitalisasi bukan lagi keniscayaan. Ia telah berubah menjadi sebuah kebutuhan yang melekat dalam aktivitas keseharian. Buktinya, sejak bangun tidur hingga tidur lagi, kita tidak bisa lepas dari perangkat digital. 

Bukan hanya media berkomunikasi, gawai juga digunakan untuk mengambil berbagai keputusan. Mulai dari yang sederhana seperti memilih menu makan siang, hingga keputusan penting seperti menentukan pilihan investasi. Yang jelas, digitalisasi telah mengubah pola pikir dan kebiasaan banyak orang. 

Begitu pula dengan bisnis. Dahulu, merintis bisnis cukup bermodal produk berkualitas dan pariwara dari mulut ke mulut. Sekarang, tidak lagi. Selain produk yang bermutu, dukungan promosi digital juga menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Siapa yang enggan berubah, pastilah tergilas oleh roda perkembangan zaman. 

Berjualan kopi kekinian, misalnya. Supaya produknya dikenal banyak orang, seorang pebisnis kopi mesti mempersiapkan banyak hal. Mulai dari desain logo yang menarik, tata feed dan stories Instagram yang ciamik, video promosi yang atraktif, hingga website atau blog yang terpampang di halaman pertama mesin pencari. 

Hanya saja, tidak semua pebisnis menguasai teknik pemasaran digital, khususnya pada bisnis rintisan. Keterbatasan modal dan kurangnya keahlian digital kerap menjadi hambatan. Ini yang menyebabkan bisnis sulit berkembang.


Memang benar, keahlian digital seperti desain grafis, animasi, dan SEO writing, bisa dipelajari setiap orang, termasuk pemilik usaha rintisan. Namun demikian, pebisnis pemula biasanya belum punya banyak karyawan. Pada banyak kasus, seorang pebisnis malah harus berjuang sendirian. 

Alhasil, waktu yang tersisa untuk belajar pemasaran digital semakin terbatas. Sebab pebisnis harus fokus mengurusi operasional usaha. Mulai dari membeli bahan baku, mengolah menjadi produk jadi, hingga melayani pelanggan. Kalau mengurus usaha saja sudah keteteran, mana sempat belajar olah digital? 

Untungnya, era digital juga menghadirkan banyak profesi digital. Bermodal keahlian digital, mereka berani mengusung status sebagai pekerja lepas atau freelancer. Siap mengerjakan proyek digital asalkan sesuai dengan keahlian dan tarif yang ditentukan. 

Lantaran bekerja seorang diri, tarif yang dipasang seorang freelancer biasanya lebih miring dibandingkan tenaga profesional di sebuah perusahaan. Kondisi ini tentu menjadi kabar baik bagi pebisnis pemula. Cukup menggandeng freelancer, segala hal yang berkaitan dengan pemasaran digital dapat segera terpenuhi. 

Oleh karena itu, pertanyaan yang tersisa tinggal satu. Ke mana pebisnis harus mencari freelancer jempolan? 

Kalau kamu mengira lantaran bekerja sendirian lantas jadi sulit menemukan freelancer andal, maka kamu salah besar. Sebab kini sudah ada DigiMart, Marketplace Produk dan Jasa Digital yang bisa kamu akses via website. Di sini, kamu bisa menemukan ratusan freelancer yang sesuai dengan kebutuhan. 

Penasaran? Makanya jangan buru-buru pindah laman. Simak ulasan selengkapnya dalam beberapa alinea ke depan. 


DigiMart, Situs Freelancer Terbaik di Indonesia 

Subjudul di atas bukan saya ketik tanpa alasan. DigiMart memang situs freelancer terbaik di Indonesia. Marketplace asli Kebumen ini menyajikan produk dan jasa digital terlengkap yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. 

Buka saja website DigiMart. Mulai dari desain grafis, digital marketing, hingga content writing, semuanya bisa kamu temukan dalam satu situs. Jadi, kamu tidak perlu bersusah-payah mencari kontak freelancer melalui tagar di media sosial. Sebab DigiMart sudah menyediakan semuanya untukmu. 

Nah, apa saja keunggulan berbelanja di DigiMart? Paling tidak ada lima hal. Ayo kita kuliti dalam-dalam. 


1. Lengkap 

Produk dan jasa digital yang dipasarkan di DigiMart terhitung sangat lengkap. Mulai dari desain grafis, hingga optimasi website. Mulai dari jasa penulisan artikel, hingga optimasi sosial media. Semuanya hadir dalam satu situs. 

Untuk mempermudah pembeli ketika berbelanja, DigiMart membagi kategori produk dan jasa sesuai dengan keahlian freelancer. Saat ini ada enam kategori yang bisa kamu pilih, yaitu Akun, Desain Grafis, Digital Marketing, Script & Pemrograman, Penulisan & Terjemahan, dan Lainnya. 

Pada kategori Akun, kami bisa membeli akun digital, antara lain Paypal, Google Adsense, Game, dan YouTube. Sementara untuk kategori Desain Grafis, kamu bisa memesan video animasi, poster, fotografi, hingga poster dan logo.


Kategori Digital Marketing cocok untuk kamu yang ingin mengoptimasi website bisnis. Di sana ada jasa SEO, backlink, PBN, hingga social media marketing. Bagi kamu yang ingin membangun aplikasi untuk bisnismu, jangan lupa tengok pula kategori Script & Pemrograman. Berbagai programmer bisa kamu ajak kerja sama. 

Kalau butuh jasa penulisan artikel berkualitas, jangan lupa mampir ke kategori Penulisan & Terjemahan. Penulis artikel digital terbaik berkumpul membuka lapaknya di sana. Terakhir, untuk rupa-rupa jasa digital lainnya seperti pembuatan website dan toko online, semuanya tersedia di kategori Lainnya. 

Bagaimana? Lengkap, bukan? 


2. Additional Fee Murah 

Kalau kamu pikir biaya tambahan dari situs freelancer Indonesia ini mahal, maka kamu salah besar. Bayangkan, additional fee dari setiap transaksi pembelian hanya Rp5.000 saja. Murah banget, kan?


Keunggulan ini tentu saja memberi kepastian bagi pembeli. Apalagi, salah satu syarat menjadi pebisnis jempolan adalah cermat dalam mengendalikan pengeluaran. Di DigiMart, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk menemukan berbagai jenis freelancer hebat. 


3. Banyak Pilihan Metode Pembayaran 

Untuk menjamin kemudahan berbelanja, DigiMart menyediakan berbagai pilihan metode pembayaran. Saat ini, kamu bisa membayar dengan saldo akun, PayPal, transfer bank, kartu kredit, atau GO-PAY. 

Khusus untuk transfer melalui rekening bank, pilihan bank yang disediakan juga tergolong lengkap. Kamu bisa membayar melalui Bank Permata, Mandiri, BNI, atau bank yang terhubung dalam jaringan ATM.


Semua pilihan pembayaran dijamin aman. DigiMart akan menampung pembayaranmu, hingga produk dan jasa yang kamu pesan sudah diterima atau diselesaikan. Sudah begitu, ada garansi uang kembali pula. Pesanan diterima atau 100 persen uang kamu akan kembali. 


4. Sistem Rating Jamin Kualitas 

Salah satu alasan mengapa berbelanja di DigiMart itu menyenangkan adalah karena DigiMart menggunakan sistem rating freelancer. Pembeli akan memberikan rating kepada freelancer setelah berbelanja. Dengan kata lain, kamu bisa memastikan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan seorang freelancer dari rating-nya.


Semakin tinggi rating mengindikasikan semakin baik pula kualitas produk atau jasa seorang freelancer. Dengan demikian, kita tidak akan salah pilih barang. Sebaliknya, dengan sistem ini freelancer juga akan terpacu memberikan kualitas kerja terbaiknya. Sama-sama untung, bukan? 


5. Mudah 

Tidak perlu ribet berbelanja di DigiMart. Hanya dengan lima langkah mudah, produk atau jasa digital untuk kebutuhan bisnismu akan segera terpenuhi. 

Pertama, membuat dan memverifikasi akun. Sebagai pembeli, kamu cukup mengisi username, alamat email, dan kata kunci. Setelah itu, jangan lupa cek email-mu untuk melakukan verifikasi akun barumu. 

Kedua, pilih produk dan jasa sesuai kebutuhan. Selain lewat kategori yang tersedia, kamu juga bisa memasukkan kata kunci yang sesuai pada kolom pencarian. 

Ketiga, pahami deskripsi dan rating penjual. Baca baik-baik kolom deskripsi dan perhatikan rating penjual, supaya kamu tidak salah pilih produk. 

Keempat, lakukan pembayaran. Setelah yakin dengan produk atau jasa yang ingin dibeli, segera lakukan pembayaran sesuai dengan metode pembayaran yang diinginkan. 

Terakhir, konfirmasi ulang. Segera konfirmasi pesananmu bila produk telah sesuai. Dana akan ditransfer ke rekening freelancer setelah kamu konfirmasi. Jangan lupa beri rating sesuai dengan kualitas produk atau jasa yang telah dibeli.


Nah, itu dia lima keunggulan berbelanja di DigiMart. Dengan segala kebaikannya, DigiMart adalah marketplace terbaik untuk menemukan produk dan jasa digital berkualitas. 

Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs DigiMart dan siap-siap bisnismu bakal melesat! [Adhi] 

*** 

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog DigiMart. Gambar bersumber dari koleksi pribadi penulis, Pixabay, dan DigiMart. Sedangkan olah grafis dilakukan secara mandiri oleh penulis.

2 komentar:

Menebar Kebaikan Lewat Aksi Kerelawanan


"No one is useless in this world who lightens the burdens of others."
~ Charles Dickens, Penulis 

*** 

Rasa salut sekaligus iba mengetuk hati saya ketika membaca berita di salah satu media daring ternama. Chen Lingyu, warga asal Wuhan, Tiongkok, memutuskan untuk menjadi relawan saat wabah virus Corona menyerang kampung halamannya. Wanita berusia 28 tahun itu rela meninggalkan pekerjaannya di salah satu perusahaan garmen demi menjadi sopir medis gratis di rumah sakit Qiaokuo. 

Saat ditanya apa yang membuat hatinya tergerak, Chen hanya menjawab sederhana. “Saya mencintai Wuhan, apa pun kondisinya. Terlebih dalam situasi buruk seperti ini, saya harus membantu sekuat tenaga.”


Sejak virus Corona muncul pada akhir 2019, kepanikan sontak melanda seluruh dunia. Keterlambatan pemerintah Tiongkok dalam mengumumkan dan mengantisipasi keberadaan virus mematikan ini menyebabkan laju penularan terjadi secepat kilat. Tidak hanya warga Tiongkok, COVID-19 juga menyerang warga negara lain di dunia, termasuk Indonesia. 

Situasi di Wuhan, daerah yang diduga menjadi asal-muasal virus Corona, lebih mencengangkan. Transportasi umum seperti bus dan kereta bawah tanah dikabarkan tidak lagi beroperasi. Aktivitas ekonomi lumpuh, rasa takut merebak di setiap sudut rumah. Warga diminta tidak meninggalkan tempat tinggalnya demi mencegah penularan lebih lanjut. 

Upaya pemerintah Tiongkok membangun rumah sakit dadakan demi merawat pasien dan menemukan vaksin tampaknya belum membuahkan hasil, setidaknya sampai saat ini. Pasien terus berjatuhan, hingga menyentuh angka 77.794 pada 22 Februari 2020. Sebanyak 2.359 di antaranya bahkan telah dinyatakan meninggal dunia.


Di tengah kondisi yang mencengangkan, Chen sama sekali tidak gentar. Tatkala yang lain berlindung di balik dinding rumah, ia rela wara-wiri demi membantu meringankan kesulitan warga. Ketika yang lain panik dan menutup diri, ia sudi beralih profesi hingga virus Corona lenyap dari muka bumi. 

Yang menarik, Chen bukanlah seorang filantropis. Bukan pula tenaga medis seperti dokter ataupun suster. Akan tetapi, keterbatasan itu tidak menjadikannya enggan dalam mengulurkan tangan. Apa pun rela ia kerjakan, termasuk menjadi sopir, asalkan bisa membantu saudara sebangsanya yang tengah berjuang melawan virus Corona di Wuhan. 

Keikhlasan Chen dalam membantu sesama memang patut diacungi jempol. Situasi luar biasa seperti wabah virus Corona semestinya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap warga negara. Sebab sekecil apa pun bantuan yang kita salurkan, pasti akan meringankan beban saudara kita yang terjangkit virus Corona. 

Jadi, bisa dibayangkan apabila sikap mulia Chen bisa tertanam dalam diri banyak orang. Gerakan kerelawanan yang dilakukan secara bersama-sama pasti punya dampak positif yang lebih besar ketimbang dilakukan seorang diri. Sebab kita paham, sesulit apa pun cobaan menghadang, pasti akan terasa ringan bila dipikul oleh banyak tangan. 


Gerakan Kerelawanan Atasi Permasalahan Bangsa 

Situasi sulit seperti di Tiongkok bisa saja terjadi pada bangsa lain di dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya wabah virus Corona, kita juga perlu arif dalam menyikapi berbagai bencana ataupun permasalahan yang berpotensi terjadi di negara kita. 

Banjir, misalnya. Curah hujan tinggi yang terjadi sejak awal tahun ini menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah. Mulai dari Jakarta, Bogor, Bandung, Depok, Banten, hingga Karawang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat paling tidak ada lebih dari 409 ribu warga terdampak banjir Jabodetabek. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47 di antaranya harus meregang nyawa. 

Tidak hanya di Jabodetabek, beberapa hari lalu Penajam Paser Utara tidak luput dari musibah banjir. Sedikitnya 379 warga calon ibukota negara itu terdampak banjir. Meskipun tidak ada korban jiwa, infrastruktur penting seperti jembatan antarkecamatan dilaporkan putus. Hal ini menyebabkan proses evakuasi dan bantuan dari pemerintah daerah dan relawan sempat terhambat.


Di satu sisi, kita paham bahwa bencana banjir yang melanda bangsa kita memang bisa dimitigasi. Pengelolaan air dan sampah yang baik adalah salah satu di antaranya. Namun di sisi lain, korban yang telanjur tertimpa bencana juga perlu mendapat pertolongan dengan cepat. Jika tidak, jumlah korban pasti akan bertambah banyak. 

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, memang punya kewajiban melindungi segenap warganya, terlebih saat bencana datang. Akan tetapi, sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, kita juga punya obligasi yang sama tatkala mendengar saudara kita sedang tertimpa bencana. 

Seperti kisah Chen di Wuhan, sudah seyogianya kita mengulurkan tangan untuk membantu mereka yang bernasib malang. Yang punya harta berlebih, silakan transfer uang ke rekening bantuan bencana. Yang punya pangan berlimbah, silakan kirim ke posko bencana atau tenda darurat terdekat. 

Andaipun tidak punya harta atau bahan makanan berlebih, kita juga bisa berkontribusi dengan menyumbang tenaga. Membantu memperlancar proses evakuasi korban, menjadi koki di dapur umum darurat, atau bergotong-royong membersihkan saluran air yang tersumbat. Ingat, sekecil apa pun bantuan kita, pasti bernilai besar bagi mereka yang tertimpa bencana.


Dalam skala yang lebih luas, kita juga bisa mendirikan atau ikut bergabung dalam komunitas atau gerakan kerelawanan. Selain lebih terukur dan terencana dibanding bertindak sendirian, gerakan kerelawanan juga merupakan sarana bertukar pikiran dan berbagi pengalaman antaranggota. Dengan begitu, pepatah “berat sama dipikul ringan sama dijinjing” benar-benar bisa terwujud. 

Oleh karena itu, gerakan kerelawanan adalah solusi dalam mengatasi permasalahan bangsa, seperti bencana alam. Sebab kita tahu, bencana yang terjadi bukan hanya menyengsarakan korban saat terjadi bencana, tetapi juga berpotensi mengancam kelangsungan hidup dan kesejahteraan korban pascabencana. 

Pada hakikatnya, gerakan kerelawanan memiliki berbagai fungsi penting untuk kita cermati lebih dalam. Paling tidak, ada lima hal yang menjadi alasan mengapa gerakan kerelawanan bisa mengatasi berbagai persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara.


1. Memupuk Sikap Gotong-Royong Antarumat Manusia 

Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial, sudah menjadi kodrat manusia untuk saling tolong-menolong. Oleh sebab itu, gerakan kerelawanan menjadi wadah yang tepat untuk memupuk sikap gotong-royong. 

Bahu-membahu menolong orang yang tengah dilanda musibah adalah hal mulia yang bisa dilakukan seorang relawan tatkala mengikuti gerakan kerelawanan. Lagi pula, sikap gotong-royong merupakan identitas bangsa Indonesia. Dengan begitu, tujuan penanganan bencana atau misi kemanusiaan lainnya dapat berjalan secara optimal.


Seorang relawan yang gemar bergotong-royong membantu sesama, pasti memiliki semangat kerja sama yang baik pula. Nah, semangat itu pada akhirnya tidak hanya berguna saat menolong korban bencana, tetapi juga bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat. Saling asah, saling asuh, dan saling asih, adalah karakter mulia yang bisa menjadikan negeri kita tercinta semakin berjaya. 


2. Menghilangkan Kesenjangan Sosial 

Nilai luhur kedua yang dikandung oleh gerakan kerelawanan adalah menghilangkan kesenjangan sosial. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kesenjangan sosial dapat memicu terjadinya tindak kejahatan dan kriminalitas. Apabila ketimpangan ini dapat dipapas, kehidupan bermasyarakat tentu akan semakin harmonis. 

Salah satu upaya menghilangkan kesenjangan sosial adalah memperbanyak gerakan kerelawanan. Dengan menjadi relawan, kita akan menjadi pribadi yang terbiasa membantu sesama. Tatkala melihat orang lain kesulitan, kita akan segera menolong tanpa rasa ragu dan segan.


Sikap tolong-menolong seperti itulah yang akan menghilangkan kesenjangan sosial. Seorang kaya tidak akan segan-segan mendonasikan sebagian hartanya kepada orang lain yang sedang tertimpa musibah. Seorang yang punya tenaga berlebih tidak akan ragu-ragu mengulurkan tangan kepada mereka yang lemah. Sikap-sikap ksatria seperti itulah yang akan menghilangkan kesenjangan sosial. 


3. Mengasah Keahlian dan Keterampilan 

Di tengah kondisi bencana, seorang relawan dituntut untuk selalu cekatan dan tanggap ketika menolong orang lain. Situasi seperti inilah yang biasanya memaksa relawan untuk menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Supaya tugas kemanusiaan yang dikerjakan bisa berjalan dengan baik dan lancar. 

Menolong korban banjir, misalnya. Paling tidak, seorang relawan harus bisa berenang. Jika tidak, Si Relawan justru malah berpotensi menjadi korban. Kalau keahlian seperti ini tidak diindahkan, Sang Penolong akan berubah status menjadi Yang Ditolong. Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi. 

Maka dari itu, kita harus paham betul keterampilan apa yang harus dimiliki ketika berniat menjadi relawan. Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri menjadi seorang relawan adalah dengan mengikuti program pelatihan dan pendidikan kerelawanan, seperti yang diadakan oleh Sekolah Relawan.


Lembaga sosial kemanusiaan yang beralamat di Jl. Sawi No.139, Depok itu memang fokus di bidang edukasi kerelawanan. Saat ini, ada empat program edukasi yang bisa diikuti. Mulai dari Emergency Situation Training, Volunteer Management Training, Disaster Leadership Training, hingga Program Orientasi Relawan. 

Melalui berbagai program edukasi kerelawanan tersebut, Sekolah Relawan akan membekali para relawan untuk selalu waspada ketika tengah melakukan aksi sosial. Lulusannya akan menguasai keterampilan dan keahlian menolong orang, sehingga bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari maupun ketika menjalankan aksi kemanusiaan. 


4. Mempererat Tali Silaturahmi 

Patut disadari, menolong orang lain memaksa kita melakukan interaksi sosial. Saat aksi kemanusiaan berlangsung, terjadi komunikasi dua arah antara relawan dan korban. Hal ini akan memaksa kita untuk saling berkenalan. Yang semula tidak kenal, lambat laun menjadi akrab. Yang tadinya acuh tak acuh, sekarang jadi peduli satu sama lain.


Maka dari itu, gerakan kerelawanan akan mempererat tali silaturahmi di antara masyarakat. Bukan hanya dirasakan saat penanggulangan bencana, sikap guyub dan rukun akan tertanam sekalipun kondisi sudah normal kembali. Dengan demikian, hubungan masyarakat akan senantiasa terjaga dengan baik. 


5. Mempercepat Penyaluran Bantuan dan Pertolongan 

Faktor terakhir yang menjadi alasan mengapa gerakan kerelawanan sangat penting adalah kecepatan. Ketika bencana terjadi, korban pasti memerlukan bantuan dan pertolongan dengan cepat. 

Dibanding bergerak sendiri-sendiri, gerakan kerelawanan akan menyalurkan bantuan dan pertolongan ke daerah terdampak bencana secara lebih cepat. Dengan begitu, jumlah korban terdampak bencana dapat diminimalisasi. 

Memang benar, sudah ada satuan aksi kemanusiaan negara seperti Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tim SAR. Namun demikian, akan lebih baik apabila seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu menolong korban bencana tanpa pandang bulu. Hal ini tentu akan semakin meringankan beban penderitaan yang tengah dialami korban bencana. 

Selain itu, gerakan kerelawanan pada umumnya memiliki program aksi cepat tanggap. Program ini sangat penting dalam konteks penanggulangan bencana. Penyebaran informasi tentang peristiwa bencana pun akan berlangsung secara cepat. Ini akan memudahkan relawan dalam menggalang dana kemanusiaan maupun menyusun rencana aksi sosial.


Tidak hanya penanggulangan bencana, gerakan kerelawanan pada umumnya juga memiliki program donasi atau santunan. Social Disaster Rescue (SDR), misalnya. Satuan relawan khusus dari Sekolah Relawan yang dilatih untuk menjalankan aksi kemanusiaan ini mempunyai sejumlah program sosial. 

Salah satu contoh aksi baik yang dilakukan oleh SDR adalah program Free Food Car. Melalui program ini, kaum dhuafa, fakir, miskin, yatim, dan musafir bisa mendapat makanan yang telah disediakan di mobil keliling secara gratis. Program kemanusiaan ini bertujuan untuk membantu asupan pangan dan nutrisi bagi mereka yang kurang beruntung. 

Selain Free Food Car, masih banyak program sosial kemanusiaan yang diselenggarakan oleh SDR. Beberapa di antaranya adalah Food Box (penyediaan kotak makan di showcase masjid), Ketuk Berkah (pemberian sembako bagi janda, yatim piatu, dan dhuafa), Respon Sosial (bantuan sosial kemasyarakatan atas dasar laporan/aduan masyarakat), dan Paperles (pemberian donasi perlengkapan sekolah bagi anak yatim dan dhuafa). 


Saatnya Jadi Relawan 

Persis seperti kalimat Charles Dickens yang mengawali artikel ini, seseorang tidak akan sia-sia ketika meringankan beban orang lain. Dengan membantu sesama, kita akan belajar bagaimana cara berempati atas kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh orang lain. Dengan menolong sesama, kita turut menciptakan interaksi sosial yang harmonis di antara masyarakat. 

Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk mendaftarkan dirimu sebagai relawan. Karena sejatinya keberadaan kita di dunia akan lebih bermakna bila dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. Semakin banyak gerakan kerelawanan, semakin banyak pula permasalahan sosial-kemanusiaan di bangsa ini yang bisa dipecahkan.


Jadi, bagaimana? Sudah tertarik bergabung menjadi relawan? Kalau iya, kamu bisa mengisi formulir pendaftaran relawan milik Sekolah Relawan di sini. Akhir kata, semoga kita semua termasuk ke dalam barisan orang-orang yang gemar mengulurkan tangan. [Adhi] 

*** 

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Parade Inspirasi Relawan 2020 yang diselenggarakan oleh Sekolah Relawan. Gambar bersumber dari Sekolah Relawan dan berbagai portal berita nasional. Video bersumber dari saluran YouTube milik Sekolah Relawan. Sedangkan olah grafis dilakukan secara mandiri oleh penulis. 


Referensi: 

[1] World Health Organization. 2020. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 33. World Health Organization. 

[2] Sekarwati, Suci. 2020. Virus Corona Menyebar, Perempuan Ini Berani Jadi Relawan [daring], (https://dunia.tempo.co/read/1306757/virus-corona-menyebar-perempuan-ini-berani-jadi-relawan/full&view=ok, diakses tanggal 23 Februari 2020). 

[3] Savitri, Eva. 2020. BNPB: 409 Ribu Warga Terdampak Banjir di Jabodetabek, Terbanyak di Bekasi [daring], (https://news.detik.com/berita/d-4845069/bnpb-409-ribu-warga-terdampak-banjir-di-jabodetabek-terbanyak-di-bekasi, diakses tanggal 23 Februari 2020). 

[4] CNN Indonesia. 2020. Banjir Kembali Landa Ibu Kota Baru, 379 Jiwa Terdampak [daring], (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200218180529-20-475849/banjir-kembali-landa-ibu-kota-baru-379-jiwa-terdampak, diakses tanggal 23 Februari 2020).

0 komentar:

Smart TV Terbaik Coocaa Bikin Hidup Lebih Berwarna



Bagi banyak keluarga Indonesia, menonton televisi (TV) merupakan cara terbaik melepas penat setelah seharian beraktivitas. Selain sebagai sumber hiburan, TV juga berfungsi sebagai sumber informasi. Sekarang, kamu tidak perlu bingung memilih merek TV. Sebab Coocaa—produsen elektronik asal Shenzen, Tiongkok—sudah merilis deretan Smart TV terbaik yang akan membuat hidupmu lebih berwarna. 

*** 

“TV adalah gawai digital yang wajib tersedia di ruang keluarga.” 

Kalimat di atas bukanlah milik sosok tersohor ataupun ucapan seorang motivator. Itu adalah opini saya, seorang pekerja kantoran yang mendambakan kehangatan setiap kali pulang kantor. Bukan apa-apa, bagi saya TV tidak sekadar menjadi sumber informasi semata, tetapi juga media hiburan pemersatu keluarga. 

Dengan menonton TV, setiap anggota keluarga bisa bersantai menikmati hiburan setelah lelah seharian beraktivitas di luar rumah. Melalui acara TV, saya bisa mendapat berita dan informasi terkini yang menunjang profesi saya sebagai analis ekonomi. Karena menikmati tontonan TV bersama keluarga, terciptalah satu momen kebersamaan yang dapat mempererat cinta kasih di antara anggota keluarga.

Smart TV Terbaik Coocaa

Sekarang, coba bayangkan kalau tidak ada TV di ruang keluarga. Hidup akan terasa hampa. Setiap anggota keluarga pasti cepat-cepat masuk kamar setelah kelar makan malam. Masing-masing sibuk sendiri dengan ponsel pintar di tangan, bermain gim online, atau menonton YouTuber favorit cuap-cuap lewat video terbarunya. 

Tidak ada momen kehangatan keluarga. Tiada pula gelak tawa anggota keluarga mewarnai ruang tengah seperti ketika menonton acara komedi di TV bersama-sama. Singkat kata, TV bukanlah benda mati yang dinyalakan saban mencari hiburan, melainkan lentera yang bisa menerangi kebersamaan di hati setiap anggota keluarga. 

Itulah mengapa, TV tetap menjadi gawai digital favorit keluarga Indonesia. Meskipun sekarang banyak beredar ponsel pintar dan tablet digital yang menyajikan beragam hiburan, peran penting TV sebagai sumber informasi dan hiburan bagi keluarga di rumah belum tergantikan. 

Sebagai bukti, survei Hootsuite dan We Are Social bertajuk Digital 2019 in Indonesia menunjukkan bahwa gawai digital yang paling banyak dimiliki oleh penduduk Indonesia adalah TV. 

Menurut lembaga nirlaba tersebut, sekitar 95 persen warga Indonesia sudah mempunyai TV. Sementara ponsel pintar (smartphone) hanya bercokol di peringkat ketiga dengan pangsa 60 persen, di bawah ponsel (mobile phone) yang punya pangsa sekitar 91 persen.

TV masih digemari

Data di atas memberi bukti bahwa TV masih menjadi media nomor satu untuk mencari hiburan dan informasi. Apalagi, era digital seperti sekarang ini telah menghadirkan banyak perubahan, tidak terkecuali pada teknologi TV. Dahulu, pilihan siaran TV terbatas pada jumlah stasiun TV dalam negeri. Jika ingin menambah siaran luar negeri, kita mesti memasang antena parabola berbiaya tinggi. 

Sekarang, fungsi TV sudah berkembang begitu pesat. Tidak hanya menyajikan siaran semata, TV juga bisa terkoneksi dengan internet. Alhasil, kita bisa menonton YouTube, bermain gim online, ataupun berselancar di dunia maya (browsing) melalui TV. Teknologi ini yang kemudian kita kenal sebagai TV pintar (Smart TV). 


Mengapa Kamu Harus Punya Smart TV? 

Berbekal kecanggihannya, Smart TV tidak ubahnya ponsel pintar berukuran besar. Hampir seluruh fitur yang kita temui di ponsel pintar, bisa dijumpai pula di Smart TV. Berbagai aplikasi bisa diunduh sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Tinggal pilih yang mana kita suka, tayangan terbaik segera tersaji di depan mata. 

Itulah sebabnya, menonton film pilihan di Smart TV akan terasa lebih menyenangkan. Cukup berlangganan Netflix, berbagai tayangan berkualitas bisa kita putar kapan saja. Semakin banyak pilihan tontonannya, semakin banyak pula informasi yang bisa kita dapatkan. 

Dengan berbagai manfaatnya, menurut saya, sebenarnya ada seribu alasan mengapa Smart TV wajib menghiasi ruang tengah rumahmu. Namun untuk mempersingkat waktu, izinkan saya mengulas tiga di antaranya. Apa saja? Mari kita simak bersama.


1. Sumber informasi tanpa batas 

Era digital mengharuskan kita untuk terus bergerak secara cepat. Sebab kalau terlampau lambat, bisa-bisa tergilas oleh roda perubahan. Nah, salah satu cara agar tetap up-to-date dengan perkembangan zaman adalah memperbanyak sumber informasi. Terutama informasi yang kredibel, akurat, dan terkini.

Smart TV Terbaik Coocaa

Smart TV bisa menjadi sumber informasi tanpa batas bagi penggunanya. Dengan fitur koneksi internet, kita bisa menikmati beragam tayangan yang sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari berita, film, hiburan, dan segala hal yang terunggah di jagat maya. 

Hanya saja, kita mesti bijak dalam memilih tayangan. Jangan sampai karena terlalu banyak hiburan malah membuat produktivitas kita jadi berkurang. Jadi, pandai-pandailah memilah tayangan, ya! 


2. Menambah wawasan dan sarana belajar 

Zaman sekarang, belajar bisa dilakukan dari mana saja. Smart TV sebagai gawai digital era kekinian adalah salah satunya. Mulai dari pengetahuan umum hingga keahlian dasar, semuanya bisa didapatkan dan diasah melalui tayangan TV.

Smart TV Terbaik Coocaa

Belajar bahasa Inggris, misalnya. Film luar negeri berbahasa Inggris yang ditonton melalui Smart TV bisa menjadi sarana yang baik untuk mengasah kemampuan berbahasa. Begitu pula dengan keahlian sederhana seperti seni menata meja makan. Melalui saluran YouTube yang ditonton dari Smart TV, kita bisa belajar menata meja makan untuk menambah kehangatan saat menjalani momen spesial. 


3. Mewarnai waktu santai keluarga 

Segala hal yang kita lakukan dalam hidup ini pada umumnya bertujuan untuk kebaikan keluarga. Seorang ayah rela berlelah-lelah mencari nafkah dari pagi hingga petang demi istri dan anaknya. Sama halnya dengan seorang ibu yang sudi bercapai-capai mengurus rumah demi kenyamanan suami dan anaknya.

Smart TV Terbaik Coocaa

Ketika Sang Ayah sudah pulang ke rumah, Sang Ibu sudah beres mengurus urusan rumah tangga, dan Sang Anak sudah selesai mengerjakan tugas sekolah, tibalah waktunya bersantai bersama-sama. Dengan beragam pilihan tayangan, menonton Smart TV akan mewarnai waktu santai bersama keluarga. Dari sana, timbul sebuah momen kehangatan keluarga yang tidak akan pernah dilupakan sepanjang hayat. 


Smart TV Coocaa Bikin Hidup Lebih Berwarna 

Nah, itulah tiga hal yang menjadi alasan mengapa kamu harus memiliki Smart TV di rumah. Pertanyaan selanjutnya, dari sekian banyak produk Smart TV yang beredar di pasar elektronik dalam negeri, produsen manakah yang menyediakan Smart TV terbaik? 

Well, kalau bertanya kepada saya, tanpa ragu saya akan jawab Coocaa. Selain banyak pilihan, berkualitas, dan harganya tidak menguras kantong, Coocaa adalah official partner Sea Games 2019 yang diselenggarakan di Thailand tempo hari. Artinya, kredibilitas produsen elektronik asal Negeri Tirai Bambu ini tidak perlu diragukan lagi.


Wang Zhigou, Chairman Shenzen Skyworth-RGB Electronic Co. Ltd. (Coocaa), berkata kepada media bahwa pihaknya terus berupaya menjadi penyedia solusi kreatif bagi kebutuhan gaya hidup baru anak muda. Gaya hidup yang dimaksud adalah gaya hidup cerdas (smart lifestyle). 

Oleh karena itu, Coocaa menghadirkan produk Smart TV terbaik yang mewakili gaya hidup anak muda, khususnya untuk menanamkan semangat demi masa depan yang lebih baik. Tak salah bila desain dan fitur yang tertanam dalam Smart TV Coocaa terasa sangat segar, mencerminkan semangat generasi muda.


Nah, apa saja rekomendasi produk Smart TV terbaik dari Coocaa? Penasaran, bukan? Makanya jangan dulu pindah laman. Simak 4 (empat) ulasan Smart TV terbaik dari Coocaa dalam beberapa alinea ke depan. 


1. Coocaa UB5500 

Ingin puas menonton TV dengan layar besar tapi tidak perlu takut harganya mahal? Jangan khawatir. Smart TV Coocaa seri UB5500 adalah jawabannya. 

Coocaa UB5500 memiliki layar dengan ukuran 50 inci tapi dibanderol dengan harga Rp4 jutaan saja. Meskipun ramah kantong, bukan berarti kualitasnya bohong-bohong. Buktinya, resolusi layarnya mencapai 3.840 x 2.160, menghasilkan kualitas gambar setara dengan 4K Ultra High Definition (UHD).

Smart TV Terbaik Coocaa

Tidak hanya sampai di sana, Coocaa UB5500 juga bisa terhubung dengan internet, baik menggunakan kabel LAN maupun koneksi WiFi. Di dalamnya juga sudah tersedia aplikasi browser internet yang memudahkanmu berselancar di dunia maya. Untuk urusan konektivitas, Coocaa UB5500 sudah dilengkapi dengan dua port USB dan HDMI. 

Selain itu, desain Coocaa UB5500 juga sangat tipis sehingga tidak memakan tempat meskipun punya layar ekstra besar. Sudah begitu, Coocaa UB5500 juga mengusung tema infinity screen. Artinya, bingkai di sisi layar memiliki ukuran yang sangat tipis, memberikanmu pengalaman seru ketika menonton TV.

Smart TV Terbaik Coocaa


2. Coocaa TB5000 

Bagi kamu yang membutuhkan Smart TV dengan ukuran yang tidak terlalu besar, Coocaa TB5000 adalah jawaban yang paling tepat. Kami bisa memilih ukuran sesukamu, mulai dari 32 inci, 40 inci, hingga 43 inci. 

Menyoal dapur pacu, jangan diragukan lagi. Sistem operasinya menggunakan Andorid 9.0 Pie. Resolusi layarnya pun besar, mencapai 2K Full High Definition (FHD), menghasilkan kualitas gambar yang sangat tajam.

Smart TV Terbaik Coocaa

Seperti seri Smart TV Coocaa lainnya, di dalamnya sudah dilengkapi dengan built-in Netflix, YouTube, dan browser. Memudahkanmu ketika ingin menikmati hiburan dengan koneksi internet. Kamu juga bisa memutar film yang telah diunduh dengan menggunakan koneksi port USB atau kabel HDMI. 

Untuk urusan harga, jangan diragukan lagi. Hanya dengan Rp2 jutaan, kamu sudah bisa membawa pulang Smart TV terbaik dari Coocaa ini. 


3. Coocaa UB7500 

Coocaa UB7500 adalah pilihan tepat bagi kamu yang ingin memiliki Smart TV dengan kualitas gambar terbaik. Selain punya dua pilihan ukuran layar (50 inci dan 55 inci), Coocaa UB7500 juga sudah dilengkapi dengan teknologi Contrast Booster. Berkat teknologi ini, kualitas gambar yang dihasilkan tetapi jelas meskipun sedang menampilkan suasana gelap. 

Bukan hanya Contrast Booster, Coocaa UB7500 juga dibalut dengan teknologi Color Compensation dan Skin Color Adjustment. Dua teknologi ini akan menciptakan gambar berwarna yang lebih tajam dibanding TV biasa. Oleh karena itu, kualitas gambar yang dihasilkan Coocaa UB7500 setara dengan 4K UHD.

Smart TV Terbaik Coocaa

Seperti kedua seri di atas, Coocaa UB7500 juga sudah dilengkapi dengan built-in aplikasi Netflix. Bukan sekadar aplikasi biasa, sebab aplikasi Netflix di Coocaa UB7500 memiliki fitur yang tidak bisa ditemui pada TV lainnya, yaitu Auto Update Latest Netflix Version, Netflix Button di Remote Control, Fast App Launch, dan TV Resume

Untuk urusan harga, seri ini juga tidak kalah bersaing. Cukup merogoh kocek sinilai Rp4,8 juta, kamu sudah bisa membawa pulang Coocaa UB7500 dengan tenang.

Smart TV Terbaik Coocaa


4. Coocaa TB7000 

Coocaa TB7000 bisa dibilang merupakan flagship terbaik dari Coocaa. Pasalnya, tidak hanya mempunyai tiga pilihan ukuran layar (32 inci, 40 inci, dan 43 inci), kualitas gambar Coocaa TB7000 juga setara dengan 2K FHD. Selain itu, sistem operasinya telah dilengkapi dengan Google Assistant. 

Asal tahu saja, Google Assistant merupakan teknologi otomasi tercanggih yang ada di seri Smart TV mana pun. Dengan teknologi ini, kamu hanya perlu memberikan perintah suara di remote TV, alih-alih menekan tombol.

Smart TV Terbaik Coocaa

Kalau kamu punya perangkat berteknologi Google Assistant lainnya, Coocaa TB7000 juga akan terkoneksi bersamaan dengan gawai lainnya. Ini akan memudahkanmu dalam mengoperasikan perangkat lainnya secara otomatis. 

Dari sisi audio, Coocaa TB7000 sudah menggunakan Dolby Audio, memberikan kecepatan kualitas suara yang maksimal. Port USB dan kabel HDMI yang telah disediakan juga menjamin urusan konektivitas antarperangkat. 

Dengan kualitas sebagus itu, harganya pasti mahal, dong? Eits, tunggu dulu. Kamu bisa membeli Coocaa TB7000 di toko online resmi Coocaa di Lazada mulai dari Rp2.159.000 saja! Murah, kan? 


Dan Masih Banyak Lagi… 

Tidak hanya empat seri Smart TV sebagaimana telah diulas di atas, Coocaa masih punya beragam pilihan Smart TV terbaik. Mulai dari seri Basic TV, Karaoke TV, hingga Media LED TV. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa langsung mengunjungi akun Instagram Coocaa (@coocaaindonesia) atau official online store Coocaa di Lazada.

Smart TV Terbaik Coocaa

Dengan pilihan produk yang beragam, Coocaa menjawab kebutuhan warga Indonesia akan Smart TV. Tidak hanya berteknologi tinggi, Smart TV Coocaa juga tersedia dengan harga yang sangat terjangkau. Cocok bagi kamu generasi muda yang ingin hidupnya lebih berwarna.

Smart TV Terbaik Coocaa

Jadi, tunggu apa lagi? Segera dapatkan pengalaman menonton TV berkualitas bersama Smart TV terbaik dari Coocaa.

*** 

Artikel ini diikutsertakan dalam Coocaa Pick and Write Blogger Competition. Gambar bersumber dari Coocaa dan Pinterest. Video bersumber dari saluran YouTube milik Coocaa Indonesia. Olah grafis dilakukan secara mandiri oleh penulis.

0 komentar:

Bermodal Kreativitas, Jengkol Sumedang Bisa Naik Kelas

keripik jengkol kekinian

Bagi banyak orang, jengkol sering dianggap produk kampungan. Hanya saja, Imas Mintarsih (25) tidak seperti kebanyakan orang. Lewat tangan dingin dan ide kreatifnya, gadis asal Sumedang itu berhasil menyulap jengkol menjadi keripik kekinian. Setelah berulang kali menepis cibiran, kini ia bisa bertolak pinggang lantaran omzetnya telah menembus angka Rp30 juta dalam sebulan. 

*** 

Jengkol ibarat kotak pandora pangan Indonesia. Banyak yang menghujat, tetapi tidak sedikit pula yang memuja. Barisan penghujat menjadikan bau tak sedap sebagai alasan mengapa jengkol bukanlah sumber pangan yang baik untuk dikonsumsi. Sementara penggemarnya berdalih, jengkol tetap nikmat disantap apabila diolah dan diracik dengan cara yang tepat. 

Apa pun alasannya, faktanya jengkol tetaplah menjadi hidangan kelas dua bagi masyarakat Indonesia. Tidak ada restoran bintang lima yang berani menyajikan buah berbau menyengat ini sebagai menu utama. Peminatnya paling-paling mereka yang hobi makan di warteg atau rumah makan kaki lima. Mustahil rasanya memesan semangkuk semur jengkol saat santap malam di hotel bintang lima.

jengkol dihujat dan dipuja

Akan tetapi, fakta tersebut tidak menyurutkan langkah Imas untuk berjualan jengkol. Ia menggantungkan sumber rezeki dan penghasilannya dari sepetak kebun jengkol milik almarhum ayahnya di Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat. 

Sebagai seorang anak, awalnya Imas hanya ingin bantu-bantu orangtuanya saja. Maklum saja, kedua orangtuanya memang berprofesi sebagai petani jengkol. Penghasilannya pun tidak seberapa, lantaran jengkol bukanlah sajian yang disukai banyak orang. 

Harga jual jengkol mentah selalu kalah dibanding bawang putih, bawang merah, atau kacang panjang. Kalaupun naik, paling-paling disebabkan faktor musiman seperti jelang Lebaran. Sudah begitu, pohon jengkol tidak bisa berbuah sepanjang tahun. Musim panen jengkol hanya berkisar antara dua hingga tiga kali dalam setahun. 

Itulah sebabnya, banyak petani jengkol yang hidup pas-pasan, termasuk orangtua Imas. Lahan jengkol seringkali dianggap kurang menguntungkan. Untuk menambah pendapatan, menanam komoditas lain seperti kentang, buncis, dan kangkung; mafhum dilakukan oleh banyak petani jengkol di Sumedang.

keripik jengkol Sumedang

Akan tetapi, Imas tidak pernah menyerah. Ia percaya bahwa dengan metode pengolahan yang tepat, jengkol juga bisa disulap menjadi produk bernilai tambah. Ia pun mencoba peruntungan dengan mengolah jengkol menjadi keripik. Dibantu Sang Ibu, mereka kemudian bahu-membahu membuat olahan keripik jengkol. 

Seperti bisnis rintisan pada umumnya, Imas mesti berjuang keras memasarkan produknya. Kala itu ia masih duduk di bangku SMA. Tanpa rasa malu dan ragu, keripik jengkol buatannya ia coba pasarkan kepada teman-teman sekolahnya. Hanya saja, bukan penjualan yang ia dapatkan, melainkan segudang ejekan. 

Teman-temannya mengatakan keripik jengkol buatan Imas kampungan. Tidak cocok disantap sebagai camilan kalangan milenial. Berulang kali Imas promosikan, berulang kali pula ia mendapat cibiran. Sayang seribu sayang, nasib “orang kecil” tidak memberikan ia banyak kebebasan. Lantaran mesti membayar iuran sekolah, ia tetap berjualan meski seringkali pulang tanpa cuan

Bak pebisnis berpengalaman, semangat Imas tidak pernah pupus di tengah jalan. Ratusan cibiran ia jadikan masukan bagi pengembangan usahanya. Hingga akhirnya ia menyadari bahwa faktor utama yang bisa melesatkan usahanya adalah kreativitas. 


Dari Kampungan Menjadi Kekinian 

Gerah dibilang kampungan, Imas mengganti jenis dan desain kemasan agar tampilan produknya lebih sedap dipandang dan punya nilai jual. Dari semula menggunakan plastik transparan murahan, ia mengganti kemasannya dengan alumunium foil berperekat yang bisa dibuka-tutup. Selain lebih kekinian, keripik jengkolnya jadi tidak gampang melempem dan tahan lebih lama. 

Sedikit demi sedikit keripik jengkol Imas mulai dikenal banyak orang. Pemasarannya tidak lagi dilakukan dari mulut ke mulut, tetapi mulai menyasar warung-warung kecil di sekitar tempat tinggalnya. Ia pun menambahkan berbagai varian rasa ke dalam keripik jengkolnya. Mulai dari original, pedas, hingga sapi panggang.

Jengkol Oyoh Sumedang

Tak ingin area pemasarannya terbatas di Desa Pamulihan, pada 2014 Imas mendaftarkan produk keripik jengkolnya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. Ia beri nama Jengkol Oyoh, terinspirasi dari nama Sang Ibu, Yoyoh. Ia pun sukses mengantongi sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sebuah izin yang wajib dimiliki produsen pangan berskala rumah tangga. 

Walau bermodal pas-pasan, Imas meyakini bahwa sertifikasi adalah modal dasar untuk memperoleh kepercayaan konsumen. Sebagai produsen, Imas bisa lebih leluasa memperluas pasar. Pasalnya, pasar modern dan swalayan akan meminta izin PIRT sebelum memasarkan produk makanan atau minuman berskala rumah tangga. 

Tak puas sampai di sana, Imas nekat bergabung dengan komunitas bisnis lokal binaan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Dengan begitu, ia bisa belajar banyak tentang pengelolaan usaha dari para ahlinya. Pada 2015 ia pun terdaftar sebagai mahasiswa Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang dibentuk oleh Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, kampusnya kala itu.

Ridwan Kamil jengkol

Usaha Imas akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan. Bisnisnya berkembang pesat karena mampu dikelola dengan baik. Laporan keuangannya selalu sehat, lantaran dikelola dengan sangat cermat. Sampai di sini, Imas mulai berani mengikuti kompetisi wirausaha untuk mencari tambahan modal. 

Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Imas mendapat kabar dari salah seorang temannya bahwa kompetisi wirausaha bertajuk The Big Star Indonesia Season 2 yang diadakan oleh salah satu pasar daring (online marketplace) ternama akan segera dimulai. Tanpa pikir panjang, Imas langsung mendaftarkan bisnis keripik jengkolnya pada kompetisi yang diikuti oleh lebih dari 20 ribu peserta itu. 

Hasilnya tak disangka. Imas berhasil merebut juara ke-3 dan mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp200 juta. Selama mengikuti kompetisi, ia juga dimentori langsung oleh Daniel Mananta, mantan video jockey terkenal sekaligus pengusaha busana bermerek “Damn I Love Indonesia”. 

Pada saat karantina, Daniel banyak menyumbang ide untuk pengembangan bisnis keripik jengkol Imas. Salah satunya ialah desain kemasan yang lebih kekinian untuk menjangkau pasar kelas menengah-atas. Asal tahu saja, desain kemasan Jengkol Oyoh yang beredar saat ini adalah buah kolaborasi Imas dan Daniel.

Jengkol Oyoh juara

Seluruh uang hadiah kompetisi Imas gunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kini, ia sanggup mempekerjakan dua orang karyawan tetap. Saat kebanjiran pesanan, ia pun tak segan-segan merekrut karyawan sementara sesuai dengan kebutuhan produksi. 

Berkembangnya usaha keripik jengkol Imas tidak hanya memberi berkah bagi diri dan keluarganya, tetapi juga petani jengkol di Sumedang. Demi mencapai target produksi, Imas membeli bahan baku dari para petani jengkol secara langsung di sekitar tempat tinggalnya. 

Imas pun tak segan membeli jengkol dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga jual petani kepada tengkulak. Hal tersebut semata-mata ia lakukan agar meningkatkan derajat ekonomi petani jengkol di Desa Pamulihan. Ia percaya, dengan berbuat baik kepada sesama, kebaikan pula yang akan kembali kepada diri dan keluarganya. 

Apa yang Imas yakini tampaknya benar. Penjualannya meningkat tajam. Jika dahulu maksimal 50 bungkus terjual dalam sebulan, kini ia sanggup menjual minimal 1.000 bungkus dalam tempo yang sama. Bahkan, kalau sedang ramai angka penjualannya bisa menembus 3.000 bungkus per bulan. Asal tahu saja, Jengkol Oyoh dibanderol dengan harga Rp15.000 per bungkus.

Keripik jengkol oyoh sumedang

Kesuksesan bisnis keripik jengkol Imas bukan semata-mata disebabkan peningkatan kapasitas produksi semata, tetapi juga strategi pemasaran yang tepat sasaran. Selain dipasarkan melalui sejumlah toko oleh-oleh di Sumedang dan Bandung, Jengkol Oyoh Imas jual pula secara online

Tak ketinggalan, media sosial pun turut ia gunakan sebagai sarana promosi demi mendongkrak penjualan. Hingga kini, ia pun masih rajin mengikuti bazar di berbagai acara berskala nasional. Supaya jengkol Sumedang bisa “meledak” dan dikenal oleh lebih banyak orang. 

Dengan strategi pemasaran tersebut, produk Imas mampu menembus pasar nasional. Belum lama ini, Jengkol Oyoh baru saja dipesan secara online oleh salah seorang pelanggannya di Biak, Papua. Dengan bermodal kreativitas, kini keripik jengkol Sumedang buatan Imas bisa naik kelas. 



Potensi Jengkol Sebagai Sumber Ekonomi Kreatif Sumedang 

Kisah keripik jengkol Imas, seperti yang dituturkan di atas, menggambarkan betapa besarnya potensi ekonomi kreatif di Sumedang bila dikembangkan dengan cara yang benar. Bukan hanya tahu dan kopi semata, Sumedang juga punya keripik jengkol kekinian yang jauh dari kata kampungan. 

Selain bernilai tambah, pengembangan ekonomi kreatif berbasis pangan akan meningkatkan daya saing petani lokal dan pengusaha mikro dan kecil. Usaha produktif berskala rumah tangga juga punya peran penting dalam mengentaskan kemiskinan. Sebab paling tidak, industri rumah tangga bakal menyerap banyak tenaga kerja, khususnya bagi mereka yang punya keterbatasan pendidikan. 

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengatakan, jumlah UMKM pada 2018 mencapai 64,19 juta unit, atau setara dengan 99,99 persen jumlah usaha yang ada di Indonesia. UMKM juga menyerap 120,59 juta tenaga kerja, atau setara dengan 97 persen tenaga kerja nasional. 

Sumbangsih UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional juga tidak main-main. Sekitar Rp5.721,14 triliun mampu dihasilkan UMKM, atau setara dengan 61,07 persen dari total PDB Indonesia. Dari Rp4.244,68 triliun total investasi di Indonesia, lebih dari setengahnya (60,42 persen) ditanam pada sektor UMKM.

UMKM dongkrak ekonomi

Data tersebut memberi gambaran yang sangat jelas kepada kita, bagaimana UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Bahkan, simulasi Kementerian Koperasi dan UMKM pada 2019 menyatakan, jika omzet UMKM naik hingga 30 persen, maka pertumbuhan ekonomi nasional akan terdongkrak hingga 7 persen. 

Di Sumedang, menurut data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sumedang, jumlah UMKM pada 2013 tercatat sebanyak 6.872 unit usaha. Peningkatan jumlah dan produktivitas UMKM, sudah tentu akan meningkatkan laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumedang yang pada 2018 mencapai 5,83 persen. 

Hanya saja, mengembangkan UMKM tidaklah semudah membalik telapak tangan. Dari sekian banyak tantangan, seperti akses pembiayaan, pemasaran, hingga pencatatan keuangan; problem terbesar UMKM di Indonesia—termasuk Sumedang—adalah kesulitan mengembangkan produk yang bernilai tambah. 

Jengkol, misalnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumedang menunjukkan, produksi jengkol di Sumedang terus menurun. Dari semula 688,80 ton pada 2017, turun sebanyak 11,76 persen menjadi 607,80 ton pada 2018. 

Padahal, Jawa Barat merupakan sentra produksi jengkol. Sebanyak 10.929 ton, atau setara dengan 18,63 persen produksi jengkol nasional berasal dari Jawa Barat. Sumedang sendiri punya kontribusi sebesar 5,56 persen terhadap produksi jengkol di Jawa Barat.

Potensi jengkol Sumedang

Menurunnya produksi jengkol di Sumedang sedikit banyak disebabkan oleh ketidakmampuan UMKM dalam menciptakan produk turunannya. Jengkol dianggap murahan lantaran masih sering disajikan begitu saja. Kalaupun diolah, paling-paling sebatas pelengkap kudapan atau lalapan saja. 

Selain Imas, belum banyak pengusaha di Sumedang yang pandai mengolah jengkol menjadi produk yang laris di pasaran. Apa yang Imas lakukan seharusnya bisa menjadi bukti dan landasan bahwa apabila diolah dengan kreativitas, jengkol Sumedang pun sanggup naik kelas. 

Apalagi, jengkol adalah salah satu produk pertanian yang punya potensi tinggi untuk dikembangkan. Dua tahun lalu Presiden Joko Widodo mengimbau petani sawit agar beralih menanam komoditas yang lebih menguntungkan, salah satunya jengkol. Selain biaya tanamnya murah, harga jual jengkol biasanya meningkat jelang Idul Fitri.

Jokowi imbau petani tanam jengkol

Selain itu, potensi ekspor jengkol pun masih terbuka luas. Badan Karantina Pertanian mengatakan, total ekspor jengkol pada 2017 mencapai 26,5 ton. Sejumlah negara seperti Hong Kong, Arab Saudi, Qatar, Belanda, Korea Selatan, dan Timor Leste, menjadi pelanggan setia dan turut merasakan kelezatan jengkol Indonesia. 

Ingat, data ekspor jengkol yang dimaksud paragraf di atas ialah jengkol mentah. Belum ada produk jengkol olahan—seperti keripik jengkol buatan Imas—yang berhasil menembus pasar dunia. 

Jadi, bisa dibayangkan apabila keripik jengkol Sumedang bisa diekspor. Nilai tambahnya sudah tentu akan meningkat berkali-kali lipat. Pundi-pundi devisa pun turut meningkat. Alhasil, masalah defisit neraca pembayaran—lantaran impor selalu lebih besar dari ekspor—yang menjadi persoalan utama perekonomian bangsa ini, sebagaimana sering diwanti-wanti oleh Presiden Jokowi, bisa segera terselesaikan. 

Namun sebelum terlampau jauh menuju ke sana, marilah kita bersama-sama dukung produk ekonomi kreatif Sumedang agar berjaya di negeri sendiri. Salah satu caranya dengan membeli keripik jengkol buatan Imas. Tidak perlu jauh-jauh ke Sumedang, Jengkol Oyoh sudah bisa dipesan lewat ponsel pintar. 

Sebab kalau tidak dimulai dari kita sendiri, lantas mau bergantung kepada siapa lagi? [Adhi]

keripik jengkol kekinian jengkol oyoh sumedang

*** 

Artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Menulis Nasional: Writingthon Jelajahi Sumedang. Gambar bersumber dari koleksi pribadi penulis, akun Instagram @oyohjengkol, pngimage.net, dan Nuansa Pos. Olah grafis dilakukan secara mandiri oleh penulis. 



Referensi: 

[1] BPS Kabupaten Sumedang. 2019. Kabupaten Sumedang Dalam Angka 2019. BPS Kabupaten Sumedang. Sumedang. 

[2] Fauzia, Mutia. 2018. The Big Start Indonesia: Mimpi Imas yang Ingin Keripik Jengkol Olahannya Naik Kelas [daring], (https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/22/160806726/the-big-start-indonesia-mimpi-imas-yang-ingin-keripik-jengkol-olahannya-naik?page=all, diakses tanggal 9 Februari 2020). 

[3] Kementerian Koperasi dan UMKM. 2019. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2017—2018 [daring], (http://www.depkop.go.id/data-umkm, diakses tanggal 9 Februari 2020). 

[4] Mulyani. 2018. Presiden Jokowi Sarankan Petani Tanam Jengkol, Ini Faktanya [daring], (https://economy.okezone.com/read/2018/12/23/320/1995151/presiden-jokowi-sarankan-petani-tanam-jengkol-ini-faktanya, diakses tanggal 9 Februari 2020). 

[5] Prayogo, Cahyo. 2019. Dulu Sering Diledek, Kini Pengusaha Jengkol Ini Beromzet Rp30 Juta [daring], (https://republika.co.id/berita/pupmtg/dulu-sering-diledek-kini-pengusaha-jengkol-ini-beromzet-rp30-juta, diakses tanggal 9 Februari 2020). 

[6] Rentjoko, Antyo. 2016. Jateng Tanah Petai, Jabar Tanah Jengkol [daring], (https://lokadata.id/artikel/jateng-tanah-petai-jabar-tanah-jengkol, diakses tanggal 9 Februari 2020). 

[7] Syafina, Dea Chadiza. 2019. Saat Jokowi Cari "Lawan" Sawit dengan Jengkol Hingga Petai [daring], (https://tirto.id/saat-jokowi-cari-lawan-sawit-dengan-jengkol-hingga-petai-dcQt, diakses tanggal 9 Februari 2020).

6 komentar: