Beranda

Navigation Menu

Pulauku Nol Sampah, Semangat Pulau Pramuka untuk Kebaikan Dunia


Memasuki penghujung tahun, cuaca di belahan bumi Eropa terasa semakin jauh dari kata bersahabat. Tidak terkecuali di Katowice, sebuah kota metropolitan di bagian selatan Polandia. Suhu udara kala itu mencapai titik nadirnya, minus 2 derajat Celcius.
Meski hawa dingin terus menderu, namun suasana di Paviliun E Spodek Arena—stadion kebanggaan warga Katowice—seketika berubah menjadi hangat tatkala Dr. Tukul Rameyo Adi tampil memukau di atas panggung. Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menyampaikan sebuah pesan penting dari Indonesia.
We proudly present to you, Pulauku Nol Sampah. A community-based innovation movement to manage waste on the island,” tuturnya berbahasa Inggris seraya membuka sesi presentasi pada gelaran akbar bertajuk Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-24 (COP24), Selasa (11/12).



Dalam paparannya, ia menceritakan bagaimana sebuah gerakan komunitas dapat mengatasi masalah sampah plastik. Sebuah isu lingkungan yang akhir-akhir ini kembali mengemuka, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia.
Decak kagum terpancar dari raut wajah para pemerhati lingkungan yang memenuhi aula. Ratusan pasang mata yang datang dari berbagai penjuru dunia berhasil dibuatnya terpukau. Tepuk tangan sontak terdengar riuh saat Dr. Tukul merampungkan materinya.
Ketakjuban peserta dalam pertemuan tahunan lingkungan hidup sedunia itu bukanlah tanpa alasan. Sebab solusi sampah plastik yang dinanti dunia, kini tersaji utuh di depan mata. Uniknya, solusi tadi bukanlah berasal dari kota, teknologi terkini, maupun kajian akademisi. Melainkan letupan semangat dan aksi sederhana warga dari Kampung Berseri Astra (KBA) Pulau Pramuka.

Mahariah yang Pantang Menyerah

Tidak seperti di Katowice, cuaca di Pulau Pramuka terasa sangat terik. Aroma asin air laut khas pesisir pantai seketika menghujam batang hidung saya, saat kapal cepat yang bertolak dari Pelabuhan Marina Ancol merapat di dermaga.
Rasa mual akibat terjangan ombak di sepanjang perjalanan seketika sirna, tatkala melihat senyum seorang wanita paruh baya yang menyambut kedatangan saya di KBA Pulau Pramuka. Sambil menyusuri tepian pantai, kami pun mulai berdiskusi.



“Enam puluh persen sampah di Kepulauan Seribu berasal dari Jakarta, Mas. Biasanya datang saat musim hujan karena terbawa arus air laut. Hampir seluruhnya berupa sampah plastik,” ujar Mahariah. Tutur katanya lembut, namun tetap tidak bisa menutupi semangat kuat yang muncul dari dalam dirinya.
Mahariah (49) adalah pendiri Rumah Hijau, sebuah komunitas lingkungan hidup yang bermarkas di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Dari komunitas inilah lahir gerakan Pulauku Nol Sampah yang dipresentasikan Dr. Tukul di Polandia. Gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan melalui upaya pengelolaan sampah yang baik.

Seperti kata pepatah, pengalaman merupakan guru yang terbaik. Jauh sebelum Rumah Hijau didirikan, Mahariah menjadi saksi bagaimana sampah plastik meluluhlantahkan kelestarian lingkungannya. Tahun 2009, saat banjir besar melanda Jakarta, sebagian besar tanaman bakau di Pulau Pramuka mati akibat terjangan sampah plastik kiriman.
Akibatnya, abrasi pantai tak bisa terhindarkan. Terumbu karang mati, biota laut kehilangan nutrisi. Para nelayan kesulitan mencari ikan, pariwisata daerah kehilangan minat wisatawan. Pada akhirnya, kesejahteraan warga Pulau Pramuka yang menjadi taruhan.
“Kejadian itulah yang menggerakkan hati saya, Mas. Sejak saat itu, kami mulai mengajak warga untuk mendaur ulang sampah plastik dan melakukan reboisasi tanaman bakau di sepanjang pesisir pantai,” ucap Mahariah. Kali ini nada bicaranya terdengar sendu, seakan menyembunyikan kekecewaan yang telah lalu.

Menyadarkan warga untuk melestarikan lingkungan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Banyak tantangan yang mesti dilewati. Segudang tentangan pun harus dihadapi.
Mulai dari keengganan warga untuk memilah sampah, penolakan warga untuk mengikuti pelatihan daur ulang, program budidaya bakau yang tak mendapat sambutan, hingga tuduhan bahwa aksi yang dilakukan Mahariah semata-mata hanya untuk mendapat bayaran.
Namun, segala ujian tadi sama sekali tidak melunturkan semangatnya. Sebagai seorang guru Madrasah Ibtidaiyah, ia sudah terbiasa mendidik santrinya dengan penuh kesabaran. Mengajarkan kebaikan dengan penuh kesantunan, membalas gunjingan dengan seuntai senyuman.
“Saya nikmati semua prosesnya, Mas Adhi. Jikalau saya hanya berorientasi pada hasil, mungkin saya sudah menyerah sejak dulu,” cakapnya pasti.
Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Kegigihan Mahariah pelan-pelan membuahkan hasil. Tahun 2014, ia mendapat suntikan tenaga dari Variabel Bebas, sebuah komunitas anak muda yang peduli terhadap kelestarian lingkungan pesisir pantai.
Aksi peduli lingkungan yang lebih variatif lantas digencarkan. Mulai dari pengolahan sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual, penanaman bibit bakau dan terumbu karang, hingga penerapan pola tanam hidroponik untuk memanfaatkan pekarangan.
Tidak hanya itu, mereka juga menawarkan paket wisata edukasi konservasi. Pelancong yang berlibur ke Pulau Pramuka diajarkan cara mendaur ulang sampah plastik, serta menanam bakau dan terumbu karang. Tujuannya agar para wisatawan juga memiliki kepedulian terhadap kelestarian alam dan lingkungan.



“Dari sana, akhirnya banyak warga yang tertarik ikut serta aksi peduli lingkungan. Karena selain melestarikan alam, warga juga memiliki kesempatan untuk mendapat tambahan penghasilan dari daur ulang sampah dan pariwisata daerah,” kata Mahariah. Matanya kini berbinar penuh kebahagiaan.
Seiring meningkatnya kesadaran warga terhadap isu lingkungan, pada tahun 2015 Mahariah bersama sekelompok ibu-ibu di Pulau Pramuka dan sekitarnya mendirikan komunitas Rumah Hijau. Anggotanya kala itu masih sangat terbatas, hanya 9 keluarga saja.
Namun, keterbatasan tadi tidak menyurutkan langkah mereka untuk terus mengampanyekan gerakan Pulauku Nol Sampah. Saat waktu luang dan akhir pekan, mereka rutin melakukan aksi peduli lingkungan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan warga sekitar, khususnya terhadap bahaya sampah plastik.

Berkat daya juangnya yang tak pernah padam, Mahariah dianugerahi Kalpataru Tingkat Nasional pada tahun 2017. Sebuah penghargaan tertinggi di negeri ini bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Apresiasi itu ia terima langsung dari tangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Alih-alih jemawa, Mahariah malah semakin bersahaja. Baginya, prestasi pribadi bukanlah tolok ukur keberhasilannya. “Yang terpenting adalah apa yang saya lakukan bisa mengubah pola pikir warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Karena lingkungan yang asri akan memberi banyak manfaat bagi warga,” tuturnya sederhana.
Apa yang dikatakan Mahariah memang benar. Ikhtiarnya terus dilakukan tanpa henti. Pelan tapi pasti, anggota Rumah Hijau pun mulai bertambah. Kini, sudah ada sekitar 40 keluarga yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan.



Sejumlah komunitas lingkungan hidup dari berbagai daerah pun mulai berdatangan untuk melakukan studi banding. Terutama komunitas yang fokus terhadap pengelolaan sampah dan pelestarian ekosistem pesisir pantai. Karena hingga saat ini, belum ada literatur mengenai sistem pengelolaan sampah untuk daerah kepulauan seperti di Pulau Pramuka.
Bak bola salju yang bergulir, Pulauku Nol Sampah mendapat atensi positif dari warga. Tidak hanya sekadar aksi nyata, gerakan ini lambat laun mulai mengubah kebiasaan dan perilaku warga. Dari yang semula acuh tak acuh, menjadi saling merengkuh. Alhasil, kampung Pulau Seribu kini mulai berseri kembali.



Memilah Sampah Mulai dari Rumah
Kami melanjutkan diskusi sambil menelusuri lorong kampung yang nampak sangat asri. Lubang resapan biopori saya temui setiap melangkahkan kaki sejauh 2 hingga 3 meter. Dua kantong sampah—organik dan anorganik—tertata rapi menghiasi pagar rumah-rumah warga. Lengkap dengan tanda pemilah sampah unik yang terbuat dari kaleng bekas berwarna-warni.
“Sengaja kami buat menarik, supaya warga jadi tertarik. Karena pemilahan sampah merupakan langkah pertama dari upaya pelestarian lingkungan. Kami ingin warga terbiasa memilah sampah mulai dari rumahnya,” jawab Mahariah menuntaskan rasa penasaran saya.


Ia kemudian mengantar saya ke “hutan”, sebutan akrab untuk sekretariat Rumah Hijau. Kebetulan hari itu memang bertepatan dengan agenda rapat Rumah Hijau. Persis seperti namanya, sekretariat Rumah Hijau merupakan sebuah tempat terbuka beralas tanah yang dikelilingi pepohonan rindang.
Tak jauh dari sana, saya bisa melihat deretan pot berisi aneka ragam sayuran hidroponik. Di atasnya tersedia alat penadah air hujan yang berfungsi untuk irigasi tanaman saat kemarau datang. Tepat di belakang, kandang kelinci seukuran rumah tipe 21 nampak berdiri tegak menjulang.

Ada pula hutan yang difungsikan sebagai kawasan edukasi konservasi. Suasana pendidikan alam memang terasa sangat kental. Sebab, deretan pesan menarik berwarna-warni yang diukir di atas papan kayu menghiasi pelataran. Lafalnya pun tedengar sangat unik dan menyegarkan, seperti “Less Waste is Better” dan “Pulauku Cantik Tanpa Kantong Plastik”.

Berdekatan dengan kawasan hutan konservasi, ratusan bibit bakau siap tanam tersusun dengan rapi. Bibit ini memang sengaja disiapkan untuk paket edutrip. Dalam paket ini, para pelancong yang berwisata ke Pulau Pramuka akan diajarkan cara menamam bakau di sepanjang pesisir pantai.

“Di sini kami juga memiliki bank sampah, Mas Adhi. Warga yang telah memilah sampah plastik dari rumahnya, bisa menyetornya ke mari,” kata Mahariah seraya menunjukkan mesin pencacah sampah plastik yang tersimpan di bagian belakang.
Nilai tabungan sampah plastik pun bervariasi, tergantung jenisnya. Untuk botol plastik dihargai Rp4.000 per kilogram, sedangkan gelas plastik dinilai Rp6.000 per kilogram. Meski dinilai dengan satuan uang, warga tidak bisa mengambil tabungannya begitu saja.
“Hanya dengan alasan tertentu, barulah warga dibolehkan mengambil uang tabungannya. Seperti membeli beras, membayar biaya sekolah, membeli buku dan seragam sekolah, atau berobat,” ujar Mahariah melanjutkan. “Tujuannya agar tabungan sampah ini benar-benar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga.”



Sampah plastik yang disetor warga, kemudian dikeringkan dan dicacah dengan menggunakan mesin pencacah sampah plastik. Nantinya, cacahan plastik tersebut dijual oleh Rumah Hijau kepada para penadah di Muara Angke. Keuntungannya digunakan untuk melakukan aksi pelestarian lingkungan lainnya.
Untuk mengolah sampah plastik jenis lainnya seperti kantong plastik, bungkus mi instan, dan sedotan, Rumah Hijau menerapkan dua jenis metode. Pertama, mendaur ulang sampah plastik menjadi berbagai macam kerajinan tangan, mulai dari bunga buatan, gantungan kunci, hingga tas tangan.
Kedua, membuat bata ramah lingkungan, atau yang dikenal dengan istilah ecobrick. Dengan metode ini, botol plastik diisi dengan berbagai macam sampah plastik yang telah dipotong kecil-kecil hingga padat. Ecobrick kemudian direkatkan dan dibentuk menjadi berbagai peralatan rumah tangga seperti kursi, meja, serta hiasan dinding.
Dengan berbagai upaya tadi, Mahariah berharap agar sampah plastik tidak lagi mencemari lingkungan Pulau Pramuka, sehingga membuat warganya hidup lebih nyaman.

Dukungan Astra

“Sejak pertama kali Rumah Hijau didirikan, Astra memang sudah hadir mendukung kami,” jawab Mahariah tatkala saya menanyakan dukungan PT Astra International Tbk untuk Pulau Pramuka. Melalui program KBA, Astra bersama Rumah Hijau bahu membahu untuk mewujudkan lingkungan Pulau Pramuka yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif.
Dukungan Astra terbagi menjadi empat pilar, yakni lingkungan, kewirausahaan, pendidikan, dan kesehatan. Pada pilar lingkungan, Astra memfasilitasi upaya pengolahan sampah organik yang dilakukan oleh warga. Saya mencatat, setidaknya ada dua kegiatan yang dilakukan.

Pertama, pemanfaatan alat pembuat kompos dari sampah, atau komposter. Astra mendonasi sejumlah komposter untuk dimanfaatkan warga secara langsung di rumahnya. Dengan alat ini, sampah organik akan diurai oleh bakteri sehingga menjadi pupuk kompos. Pupuk ini kemudian bisa dimanfaatkan kembali oleh warga untuk bercocok tanam.
Kedua, pemanfaatan biodigester. Alat ini berfungsi untuk mengubah sampah organik menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan, yakni biogas. Layaknya gas LPG, biogas dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak.
Mahyudin Hafsah, seorang warga yang memanfaatkan biodigester di rumahnya, mengakui bahwa biogas tidak berbau meski terbuat dari sampah organik. Selain itu, kalori yang dihasilkan juga lebih besar dibandingkan dengan gas LPG, sehingga membuat masakan lebih cepat matang.
“Kegiatan lainnya yang digagas Astra bersama Rumah Hijau adalah Rumah Berseri Astra. Jadi, setiap warga di Pulau Pramuka, diajari cara menanam di pekarangan rumah yang relatif terbatas,” ujar Mahariah bersemangat.

Contoh penerapan Rumah Berseri Astra dapat ditemui di kediaman Hastuti. Suasana hijau nan asri langsung terasa ketika kami berkunjung ke rumah Ibu dua anak itu. Berbagai macam vegetasi ada di rumahnya, mulai dari tanaman obat keluarga, hias, sayuran, hingga buah-buahan.
Sebagian besar tanaman, terutama sayuran, ditanam secara hidroponik. Metode tanam ini sangat cocok diterapkan di pekarangan rumah yang terbatas, karena tidak membutuhkan media tanah. Beberapa jenis sayuran yang ditanam secara hidroponik adalah pakcoy, kangkung, terung, jeruk, kelengkeng, cabai, dan lengkuas.
Sebagai daerah kepulauan, salinitas tanah Pulau Pramuka memang tinggi. Sehingga tidak banyak bahan pangan yang dapat tumbuh di atasnya. Oleh karenanya, pasokan bahan pangan harus dipenuhi dari Jakarta, sehingga biayanya menjadi lebih mahal.
Dengan metode tanam hidroponik, Hastuti mengakui bahwa kebutuhan nutrisi buah dan sayuran keluarga bisa terpenuhi secara mandiri. Alhasil, biaya dapur dan kebutuhan rumah tangga juga dapat ditekan.
Sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan pendapatan warga Pulau Pramuka, Astra juga menerapkan pilar kewirausahaan. Pada pilar ini, dukungan Astra diwujudkan dalam bentuk pelatihan produk pangan olahan, salah satunya adalah keripik sukun.
Selain itu, ada pula jepa—penganan khas daerah kepulauan. Kudapan ini terbuat dari buah alkesah, nama lain dari sawo mentega. Di tangan ibu-ibu Rumah Hijau, kreasi jepa ala Pulau Pramuka berhasil meraih Juara 1 Lomba Olahan Buah Langka antar KBA yang diselenggarakan oleh Astra pada awal tahun ini.



Dari pilar kesehatan, Astra memberikan pelatihan kepada para bidan yang melayani posyandu Pulau Pramuka. Dengan pelatihan ini, keterampilan para bidan dalam melayani warga Pulau Pramuka semakin meningkat. Harapannya, kesehatan warga akan lebih terjaga.
Pada pilar terakhir, yakni pendidikan, Astra memberikan pendampingan sekolah adiwiyata, dan beasiswa bagi siswa SD, SMP, dan SMA. Selain itu, Astra juga mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan memanfaatkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri. Lokasinya berada di bibir pantai, tidak jauh dari pelabuhan.
Di sini, ada berbagai sarana edukasi yang bisa dimanfaatkan orangtua dalam mendidik anaknya, seperti taman membaca dan papan penunjuk jalan dengan desain yang kekinian. Anak-anak juga bisa belajar menanam sejak dini dengan alat peraga tanaman vertikultur.

Berada di RPTRA Tanjung Elang Berseri, saya seperti melintasi lorong waktu dan kembali ke masa lalu. Ada ayunan dan jungkat-jungkit yang kerap saya mainkan sewaktu TK dahulu. Dari kejauhan, tampak senyum cerah dari wajah polos anak-anak yang berlarian. Saya yakin, kebahagiaan mereka adalah jaminan cerahnya masa depan Pulau Pramuka.
Bernostalgia di RPTRA membuat waktu seakan cepat bergulir. Tak terasa, arloji sudah menunjukkan pukul 14.30. Saya pun harus bergegas ke pelabuhan untuk kembali ke peraduan.
“Terima kasih, Bu. Saya pamit dulu,” ujar saya kepada Mahariah seraya membenarkan posisi ransel di punggung.
Banyak inspirasi yang bisa dipetik dari kunjungan saya ke KBA Pulau Pramuka kali ini. Namun di antara itu semua, ada satu yang paling melekat di hati. Yaitu semangat Mahariah dalam menjaga lingkungan kampungnya agar tetap berseri.
Bersama Astra, semangat itu kemudian ia tularkan dengan sabar kepada setiap warga. Hingga akhirnya timbul tiga kata mulia: Pulauku Nol Sampah. Untaian kata yang bukan hanya membangkitkan gelora warga Pulau Pramuka, tetapi juga menjadi asa yang terus dilantaskan demi kebaikan Indonesia dan dunia.



***
Artikel ini diikutsertakan dalam Anugerah Pewarta Astra 2018

30 komentar:

Kompetisi Blog Nodi


Dunia blog telah mewarnai hidupku selama dua tahun terakhir. Sejak saat itu, berjuta kebahagiaan datang menghiasi hari-hariku dengan cara yang tak pernah kuduga.
Aku tak pernah menyangka bahwa dengan menulis, aku bisa mengenal narablog jempolan dan belajar dari penulis terkenal. Aku juga tak pernah mengira bahwa lewat rangkaian kata, ternyata aku bisa menimba ilmu dari redaktur senior, menerbitkan buku antologi, hingga menambah uang jajan istri.
Sampai beberapa waktu yang lalu, tiba-tiba aku tersadar. Apa gunanya bahagia jikalau hanya dirasakan seorang diri saja? Apa pentingnya kilauan materi jika tak pernah berbagi? Nah, sekaranglah saatnya aku ingin berbagi kebahagiaan kepada kalian semua.
Aku yakin, kalian pasti juga memiliki momen yang berkesan selama berkecimpung di dunia blog. Oleh karena itu, aku ingin tahu momen spesial apa yang membuat kalian bangga menjadi seorang penulis blog? Dengan kebanggaan yang kalian miliki, kira-kira apa resolusi kalian untuk menyambut tahun 2019?
Jangan hanya disimpan dalam kenangan, siapa tahu bisa menjadi inspirasi buat banyak orang. Yuk, anggit dalam bentuk tulisan dan menangkan total hadiah senilai Rp7.500.000. Menarik, bukan?

Tema Kompetisi

“Bangga Menjadi Narablog pada Era Digital”
·     Tulisan bercerita mengenai momen spesial yang membuat kalian bangga menjadi seorang narablog dan resolusi untuk menyambut tahun 2019.
·      Bagi kalian yang baru pertama kali menulis di blog, kalian bisa bercerita mengenai alasan mengapa tertarik menulis di blog dan apa harapan kalian pada tahun 2019 nanti.


Periode Kompetisi

Kompetisi berlangsung mulai tanggal 26 Desember 2018 sampai dengan 25 Januari 2019.


Syarat dan Ketentuan

1.       Peserta yang berhak mengikuti kompetisi ini adalah Warga Negara Indonesia.
2.  Kompetisi ini tidak dipungut biaya alias gratis. Oleh karena itu, waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan kompetisi ini.
3.   Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Peserta diperkenankan menggunakan kata dalam bahasa asing/daerah yang tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia atau kurang padu dalam lafal maupun susunan kalimat, namun wajib menggunakan kaidah penulisan yang benar.
4.  Konten blog yang didaftarkan tidak mengandung unsur pornografi, judi, SARA, politik, ujaran kebencian, atau tindakan lainnya yang melanggar hukum.
5.   Tulisan bersifat baru, tidak sedang dilombakan di tempat lain, dan orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat). Apabila terdapat kutipan/gambar/infografis/video/animasi milik orang/pihak lain, maka peserta wajib mencantumkan sumbernya.
6. Peserta bebas menggunakan platform blog apapun. Tidak ada batasan usia atau jumlah minimal tayangan pada blog yang dikompetisikan.
7.      Setiap peserta hanya diperkenankan mendaftarkan 1 blog/tulisan.
8.     Panjang tulisan (di luar judul) maksimal 1.500 kata.
9. Peserta wajib memasukkan minimal 2 konten pendukung (berupa gambar/ilustrasi/infografis/video/animasi) dalam blog yang dikompetisikan.
10.   Peserta wajib menuliskan salah satu atau seluruh kata kunci dalam artikel, yakni:
a.        Narablog; dan/atau
b.        Blogger
11.  Dalam satu kata kunci yang dituliskan sebagaimana syarat nomor 10 di atas, Peserta wajib memasukkan satu tautan (backlink) ke alamat blogku, yaitu: https://www.nodiharahap.com
12.    Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
13.   Peserta wajib menyukai Facebook Fanpage serta mengikuti akun Instagram dan Twitter milikku:
a.      Facebook Fanpage: https://www.facebook.com/nodianakrini
b.     Instagram: @nodi_harahap
c.      Twitter: @nodiharahap
14.   Peserta sangat disarankan mengikuti akun Instagram para juri:
a.      Khrisna Pabichara: @khrisnapabichara
b.     Joe Candra: @joecandra18
c.      Nabilla DP: @nabilladp
15. Peserta wajib membagikan tautan blog yang dikompetisikan melalui salah satu akun media sosial milik peserta, yakni Instagram, Facebook, atau Twitter, dengan menyertakan tagar #KompetisiBlogNodi dan #NarablogEraDigital serta mention salah satu akun media sosial milikku sebagaimana angka 13 di atas. Apabila kalian membagikannya di Instagram, maka mention akun Instagramku. Hal yang sama berlaku pada media sosial Twitter dan Facebook.
16.   Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap pada tautan di bawah ini:


Kriteria Penilaian

1.       Alur cerita, dengan bobot penilaian 30%.
2.      Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dengan bobot penilaian 30%.
3.     Orisinalitas, dengan bobot penilaian 25%.
4.     Kesesuaian dengan tema, dengan bobot penilaian 10%.
5.      Konten pendukung, dengan bobot penilaian 5%.
Hasil penilaian peserta yang memenuhi seluruh syarat dan ketentuan, akan ditampilkan pada saat pengumuman pemenang di blog ini.


Dewan Juri

1. Khrisna Pabichara, Penulis. Kumpulan artikelnya dapat kalian lihat di https://www.kompasiana.com/1bichara
2.      Joe Candra, Travel & Lifestyle Blogger. Mantan banker yang mengekspansi zona nyaman melalui blog. Tulisannya dapat kalian baca di https://www.joecandra.com
3.     Nabilla DP, Parenting Blogger & Freelance Writer. Sarjana hukum yang doyan ngeblog dan jalan-jalan. Ceritanya dapat kalian nikmati di https://www.bundabiya.com/
Sedikit saran dariku, bacalah beberapa artikel yang ditulis oleh para juri. Pelajari cara dan selera mereka dalam merangkai kata. Dengan begitu, kesempatan kalian untuk menang akan semakin besar. Tapi ingat, tetap jadi diri sendiri, ya!
O ya, aku juga ingin agar kemampuan menulis kalian semakin baik setelah mengikuti kompetisi ini. Oleh karena itu, seluruh blog yang diikutsertakan dalam kompetisi ini akan mendapat tanggapan/komentar dari Khrisna Pabichara! Kapan lagi, coba?
Tanggapan/komentar akan dikirimkan ke alamat surel kalian, paling lambat 7 hari setelah periode pengumuman pemenang.


Hadiah Bagi Para Pemenang

·       Juara 1 akan mendapat uang tunai sebesar Rp1.500.000.
·       Juara 2 akan mendapat uang tunai sebesar Rp1.250.000.
·       Juara 3 akan mendapat uang tunai sebesar Rp1.000.000.
·  5 Orang Juara Harapan Pertama akan mendapat uang tunai masing-masing sebesar Rp500.000.
·  5 Orang Juara Harapan Kedua akan mendapat uang tunai masing-masing sebesar Rp250.000.


Pengumuman Pemenang

Pemenang akan diumumkan paling lambat pada tanggal 5 Februari 2019 di blog ini, serta melalui akun Instagram, Twitter, dan Facebook milikku.
[RALAT]
Mengingat jumlah Pendaftar yang jauh melebihi ekspektasi kami, maka pengumuman pemenang diundur menjadi tanggal 11 Februari 2019. Oleh karena itu, izinkan saya menyampaikan permohonan maaf kepada para peserta Kompetisi Blog Nodi atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih.

Pengiriman Hadiah

Hadiah akan dikirimkan melalui rekening di bank milik pemenang, paling lambat 3 hari setelah pengumuman pemenang.


Informasi Lebih Lanjut

Apabila masih terdapat pertanyaan seputar kompetisi ini, kalian dapat meninggalkan komentar di bawah, atau menghubungi saya melalui media sosial.

Daftar Peserta

Berikut daftar nama yang berhasil mengisi formulir pendaftaran dengan benar dan menjadi Peserta Kompetisi Blog Nodi.
No.
Nama Peserta
Tautan Artikel yang Dikompetisikan
1
Abdul Azis Said
https://diasija.blogspot.com/2019/01/produktif-menulis-dan-resolusi-untuk.html?m=1
2
Achmad Abdul Mu'iz
https://butir2hujan.wordpress.com/2019/01/25/kepada-masa-lalu/
3
Achmad Humaidy
https://www.blogger-eksis.my.id/2019/01/hidup-sebagai-narablog-kenapa-tidak.html
4
Ade Delina Putri
https://www.sohibunnisa.com/seorang-blogger-yang-produktif/
5
Adhi Hermawan
https://adhihermawan.com/2019/01/22/aku-blogger-dan-era-digital/
6
Adhy Pratama Irianto
https://www.pojokseni.com/2019/01/ini-alasan-kenapa-anda-harus-bangga.html
7
Aditiya pratama
https://wp.me/patOJC-1F
8
Aditya Eko Prasetyo (Nama Pena: Lintang Sambara)
https://bit.ly/2B2jAF2
9
Adrian Silvanus Young
https://oyongbercerita.wordpress.com/2019/01/25/tahunbarukebiasaanbaru/
10
Afifah Putri Sari
https://afifahputri30.blogspot.com/2019/01/narablog-menginspirasi-pembaca-lewat.html
11
Afrelan Sius Silalahi
https://afrelan.blogspot.com/2019/01/menulis-di-blog-adalah-tempat.html
12
Agus Elmansya
https://aguselmansyah.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-blogger-di-era-digital.html
13
Agus Hermawan
http://www.bangaher.com/2019/01/menjadi-blogger-langkah-awal-meniti.html
14
Agus Miftahorrahman
http://www.rahmankamal.com/2019/01/situbondo-blogging-dan-pengabdian-untuk.html
15
Agus Oloan Naibaho
http://pbmagoes.blogspot.com/2019/01/bangga-bercampur-optimis-seorang.html
16
Agusman
http://agusman17an.com/2019/01/25/menjadi-narablog-di-era-digital-itu-mengayakan/
17
Agusta Permana Putra
https://app99semogaberkah.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html
18
Agustina Purwantini
http://www.tinbejogja.com/2019/01/karena-blog-aku-bisa-berguna.html
19
Ahmad Alamul Huda
https://www.kompasiana.com/alam8322/5c2d4aab12ae94544c7dfdc6/aku-ngeblog-maka-aku-ada
20
Ahmad Fauzi
http://amadozi.blogspot.com/2019/01/gara-gara-blog-nodi.html?m=1
21
Ahmad Rofai
https://ahmadrofai.wordpress.com/2019/01/25/2012-hingga-2019-ada-apa/
22
Ahwal Laili
https://www.kompasiana.com/ahwal/5c3063c9ab12ae124c7e5c8d/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital-kenapa-tidak
23
AInhy Edelweiss
https://ainhyedelweiss.com/2019/01/03/menjadi-blogger-membuat-saya-lebih-hidup/#.XC26odIzbIU
24
Ais Dafitri
https://aistime.blogspot.com/2019/01/berawal-dari-benci-menjadi-cinta.html
25
Ajat Rudiat
Https://Ajatrudiat.blogspot.com/2019/01/awal-saya-memiliki-akun-blog-adalah.html?m=1
26
aji abdullah
http://ajiabdullah800.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-seorang-nara-blog-pada.html
27
Aji Triono
https://www.ajitriono.net/2019/01/hobi-ngeblog.html?m=1
28
Akhmad Helmi Irfansah
https://www.helmirfansah.com/5-tahun-perjalanan-menjadi-narablog-serabutan/
29
Aldhi Fajar Maudhi
https://aldhifajar.com/tersesat-di-jalan-yang-benar-menjadi-seorang-calon-blogger-di-era-digital/
30
Alifiardi Aditya M.R.
https://alifmaulr.blogspot.com/2018/12/Narablog-merubah-diriku.html
31
Alindah
https://www.alineasains.com/2019/01/tulis-dan-bagikanlah-pengalamanmu.html
32
Aliyya Rifqunnisa
https://alyarifqun.blogspot.com/2019/01/sebuah-kronik.html
33
Aman Maathoba
https://amanlesson.blogspot.com/p/menjadi-guru-dan-hobi-baru.html
34
Amanatul Haqqil Ibad
https://mathsion.blogspot.com/2019/01/jadi-pemula-blogger-meningkatkan-rasa.html
35
Amelia Lita
http://occhiolisms.blogspot.com/2018/12/seorang-penulis-blog-dan-resolusi-tahun.html
36
Aminnatul Widyana
https://www.amiwidya.com/2019/01/peranan-narablog-di-era-digital.html?m=1
37
Amrih Priutami
https://www.holatami.com/2019/01/semangkok-seblak-yang-menumbuhkan.html?m=1
38
Ana Dian Diriyani
https://tempatmembacayangpas.blogspot.com/2019/01/membuat-kolam-investasi-dengan-menjadi_25.html?m=1
39
Andhika Putra Agus Pratama
https://andhikapap.blogspot.com/2019/01/menjadi-blogger-itu-membosankan.html
40
Andi Ainun Jaria
https://ainunjariyah9915.blogspot.com/2019/01/saya-kaum-millenial-dan-saya-harus-bisa.html
41
Andi Akhirah Khairunnisa
https://www.juriststory.com/2019/01/melalui-blog-saya-belajar-mencintai-diri.html
42
andi garmadi
http://andigarmadi.blogspot.com/2019/01/kembali-mencoba-menjadi-narablog.html
43
Andi Khoirul Imam
https://andikhoiruli.wordpress.com/2019/01/21/menjadi-narablog-tanpa-prestasi-khusus/
44
andian sumartha
https://labewa17.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html
45
Andika Ramadhana Simarmata
https://matakarmablog.blogspot.com/2019/01/menyebar-faedah-via-blog-pada-era.html?m=1
46
Andri Mastiyanto
https://www.kompasiana.com/rakyatjelata/5c39832cbde5750b4b2b3113/hal-hal-berkesan-ketika-menikmati-diri-menjadi-narablog
47
Anggara Putty Dewanti
https://bunssodun.blogspot.com/2019/01/me-bangga-menjadi-blogger-era-digital.html?m=1
48
Anggraini Arda Sitepu
http://www.ardasitepu.com/blog/mewaraskan-diri-jadi-narablog-di-era-digital/
49
Anis Pustariya
http://www.reezumiku.com/2019/01/menjadi-blogger-harus-bangga-atau-malah.html
50
Anisa Jelita
https://www.anisaarpan.com/2019/01/memutuskan-kembali-ngeblog.html
51
Anisa Syafira
https://rekonsiliasikopi.blogspot.com/2019/01/bangun-relasi-dari-rekonsiliasi-kopi.html
52
Anita Jogi Nasution
https://nanitajogi.blogspot.com/2019/01/jadi-narablog-bikin-mabok.html
53
annisa astrid putrinda
https://astridputrinda.blogspot.com/2019/01/aku-kamu-dan-blog.html
54
Annisa Fitri Rangkuti
https://www.annisarangkuti.com/marsipature-hutanabe-lewat-media-blog/
55
Annisa Khairiyyah Rahmi Nasution
https://duniaannisa1.blogspot.com/2019/01/dekat-lalu-ditinggal.html
56
Aprilia Fatmawati
https://apriliasantoso.wordpress.com/2019/01/24/habis-perenungan-terbitlah-kemerdekaan-diri-untuk-ngeblog/
57
Ardho Albar
https://sahabatmilenialdanalfa.blogspot.com/2019/01/aku-digital-dengan-blogku-masa-kamu.html
58
Arief Rais Bahtiar
https://arievarcherys.blogspot.com/2019/01/bangga-ketika-jejak-digital-sampai.html
59
Arief Satiawan
https://www.ariefsatiawan.com/2019/01/5-alasan-kenapa-harus-bangga-menjadi-narablog.html
60
Arif Budiman Al Fariz
http://arifkeisuke.com/2019/01/22/cerita-menjadi-seorang-blogger/
61
Arif Budiman Efendi
http://resahyangtercurah.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era.html?m=1
62
Arin Khurota A'yun
https://kurotasanry.blogspot.com/2019/01/this-is-my-life-this-my-choice.html
63
Arinda Sari
http://www.arindashafa.com/2019/01/being-writer-and-blogger-meminimalisasi.html?m=1
64
Arinta Adiningtyas
https://www.kayusirih.com/2019/01/menjaga-kesehatan-jiwa-dengan-menjadi-narablog.html
65
arul hidayat
https://shittahi.blogspot.com/2019/01/dari-patah-hati-menuju-blog.html
66
Asbudi
https://www.sidaring.com/2019/01/menulis-untuk-mengukir-sebuah-senyum.html
67
Atin Nuratikah
https://atinaerona.blogspot.com/2019/01/NARABLOG-ERA-DIGITAL.html?m=1
68
Atiyatul Mawaddah
https://www.atiyafauzan.com/2019/01/dari-blog-aku-temukan-bahagianya-berbagi.html?m=1
69
Avi Lupi Rinasti
https://avilupirinasti.blogspot.com/2019/01/merakit-cita-cita-dengan-blog.html
70
Avy Chujnijah
http://www.mbakavy.com/2019/01/catatan-terserak-seorang-blogger.html
71
Ayub Dwi Timur
https://warungkehidupan.wordpress.com/2019/01/24/langkah-kecil-untuk-perubahan-yang-besar/
72
Bagus Ramadhan
https://bagusramadhan.id/esai/internet-ladang-kebaikan-bagi-para-narablog/
73
Baiq Synthia Maulidia Rose Mitha
http://www.baiqcynthia.com/2019/01/hanya-mengandalkan-gadget-bisa.html?m=1
74
Bastiani Tjokronegoro
https://bastianitjokronegoro.wordpress.com/2019/01/13/bangga-menjadi-narablog-di-era-digital/
75
Bayu Samudra (Bara Mas Yudra)
https://baramasyudra.blogspot.com/2019/01/eksistensi-blog-kebanggaan-narablog-di.html?m=1
76
Benawati Suardihan
https://fibeautyroom.wordpress.com/2019/01/24/menapaki-jejak-pribadi-sebagai-narablog-pada-era-digital-saat-ini/
77
Bety Sulistyorini
https://www.betykristianto.com/menjalani-peran-sebagai-narablog-di-era-digital/
78
Bhaskara Adiwena
https://bhaskaraadiwena.wordpress.com/2019/01/21/narablog-kita-terinspirasi-kita-menginspirasi/
79
Bimo Tri Utomo
https://toybim.blogspot.com/2018/12/menjadi-blogger-membuat-diri-ini-merasa.html
80
Bona Ventura
https://www.kompasiana.com/bonaboni/5c4afa23677ffb2cfc00e137/gaung-narablog-di-era-digital
81
Bunda Dirga
https://www.bundadirga.com/2019/01/mengukir-prestasi-melalui-kompetisi.html
82
Candini
https://candinimyblogaddress.blogspot.com/2019/01/harapan-2019.html
83
Casmudi
http://www.casmudiberbagi.com/2019/01/7-alasan-hebat-yang-membuat-bangga.html?m=1
84
Cece hasan basri
https://www.chasby.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era.html
85
charles emanuel
http://www.charlesemanuel.id/2019/01/menulis-terus-sampai-jauh.html
86
Christian Evan Chandra
https://officialcevanideas.wordpress.com/2019/01/04/2995
87
Citra Anisya Wardani
https://anisyawardani2.blogspot.com/2019/01/berani-mengaku-blogger.html
88
Cory Pramesti
http://www.lifeascory.com/2019/01/from-blogger-to-Indonesian-best-author.html
89
Cut Shentia Samara
https://chootlog.blogspot.com/2019/01/inspirasi-blogging-itu-banyak-positifnya.html?m=1
90
Daniel Mashudi
https://samleinad.com/menjadi-narablog-dari-pemulung-informasi-hingga-menjadi-penulis-buku/
91
Danu Ferdina
https://www.danuferdina.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog.html
92
Debby Zalina
https://debbyzalinablog.wordpress.com/2019/01/25/keep-calm-and-be-a-narablog-in-digital-era/
93
Dede Pertiwi Asih
https://www.pertiwiutomo.com/2019/01/menjadi-narablog-di-era-digital-wujud.html
94
Dedy Hutajulu
https://www.kompasiana.com/dedygunawanhutajulu/5c2db4f2aeebe161c7786b12/menulis-ngeblog-cara-saya-merasakan-kebahagiaan-bersama-orang-lain?page=2
95
Dellya Elmovriani
https://dellyaelmo.blogspot.com/2019/01/ketika-kecil-nulis-di-buku-sudah-dewasa.html
96
Demas Reyhan Adritama
https://deread.com/2019/01/22/berbagi-melalui-blogging-pada-era-digital
97
Desti Amelia
https://smartummi.blogspot.com/2019/01/semangat-menebar-kebaikan-lewat-tulisan.html
98
Dewi Aisyah
http://maoscerpen.blogspot.com/2019/01/jalan-menuju-narablog.html
99
dewi normanita pemuka
https://decannesha.blogspot.com/2019/01/10thyearschallenge-bukan-hanya-budaya.html
100
Dewi Puspasari
https://dewipuspasari.net/2019/01/25/era-digital-narablog-makin-berpeluang-dan-berdampak/
101
Dewi Rieka
https://www.dewirieka.com/2019/01/bahagia-menjadi-blogger-berbagi-ilmu.html?m=1
102
Dewi Siti Latifah
https://nonasikacamata.blogspot.com/2019/01/assalamualaikum-wr.html?m=1
103
Dewi Susanti
https://wantconfidence.blogspot.com/2019/01/blog-ku-cerita-kehidupan-ku.html
104
Deziyanty Putri Muliani
https://kalamoeda.blogspot.com/2019/01/celoteh-narablog-masa-kini.html
105
Dhea pradipta putri
https://dheapradiptaputri.blogspot.com/2019/01/kesan-pertama-menggunakan-blogger-dan.html
106
dhea stya okta avianti
https://dheaoktavv.blogspot.com/2019/01/aku-bangga-menjadi-blogger-di-era.html
107
Diah Ayu Lestari
https://kompetisiblog-diah.blogspot.com/2019/01/sumber-gambar-canva-b-icara-era-digital.html
108
Diah Dwi Arti
https://www.damarojat.com/2019/01/membaca-blog-damarojat-pada-2018.html?m=1
109
Diah Kusumastuti
https://www.dekamuslim.com/2019/01/saya-bangga-sebagai-narablog-di-era.html
110
Dian Erviana
dianerviana.blogspot.com/2019/01/diberikan-ketenangan.html?m=1
111
Dian Kusumawardani
http://www.deestories.com/2019/01/narablog-profesional.html
112
Dian Rokhmawati
https://keluargaismail.wordpress.com/2019/01/24/aku-berani-jadi-narablog-pada-era-digital/
113
Diana Sabilla
https://bit.ly/2FMOdCr
114
dilakodil
https://wordpress.com/post/bukankendedes.wordpress.com/739
115
Dina Sectio Ficky Aulia
https://www.yuseito.web.id/2019/01/alasan-bikin-blog-dan-resolusi-tahun.html
116
Dinar Kencana Dewi
http://www.jedadulu.com/2019/01/agar-blog-saya-tak-sekadar-terlihat.html
117
Dini Febriani
https://somethinginthewayshemoos.wordpress.com/2019/01/10/prolog-2019-resolusi-narablog-malas/
118
Dita Lestari
https://dita-lestari.blogspot.com/2019/01/menulis-bikin-happy.html
119
dita novitasari
https://ditanovitasari99.blogspot.com/2019/01/jalan-menjadi-blogger-sesungguhnya.html
120
Dwi Astuti
https://dwiastutidii.wordpress.com/2019/01/20/berkenalan-dan-berkelana-di-dunia-blog/
121
Dyah Ayu Sartika Dewi
https://summerpaint-casey01.blogspot.com/2019/01/narablog-gaya-baru-berliterasi.html
122
Eka Rahmawati
http://www.rahmawatieka.com/2019/01/senangnya-jadi-narablog-di-era-digital.html
123
Eko prianto
https://www.ekopriantoblogs.top/2019/01/bangga-menjadi-narablog-di-era-digital.html
124
Elfan Muhib Danil Islam
https://www.elfanmdi.com/2019/01/narablog-di-era-digital-solusi.html
125
Elrisa Thiwa Nadella
https://www.taruihbaraja.com/2019/01/banggakah-saya-menjadi-narablog.html
126
ELYS ROSMALA DEWI
https://elysrosmla.blogspot.com/2019/01/menjadi-narablog-siapa-takut.html
127
Elysa Venorica Deasyningsih
https://elyssavd.wordpress.com/2019/01/24/dari-halaman-blog-menuju-halaman-buku/
128
Endang supari
https://kompetisi01.blogspot.com/2019/01/kompetisi.html
129
Eni Rahayu
https://www.bundadzakiyyah.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-karena-bisa-bayar-hutang.html
130
Enny Luthfiani
https://www.dudukpalingdepan.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog.html
131
Eri Udiyawati
https://www.erycorners.com/2019/01/4-hal-yang-membanggakan-menjadi-seorang.html
132
Eriga Syifaudin Al-Mansur
https://www.mainkit.id/ini-yang-membuat-saya-bangga-menjadi-seorang-narablog-blogger/
133
Erlina Fitriani
http://erlinafitriani.blogspot.com/2019/01/narablog-pilihan-bahagia-di-era-digital.html
134
Erni Purwitosari
http://catatandenik13.blogspot.com/2019/01/tampil-percaya-diri-berkat-dan-nge-blog.html
135
Erny Kusumawaty
http://www.nyknote.com/2019/01/menjadi-narablog-sebagai-cara-menebus.html
136
Esmasari Widyaningtyas
http://www.ibusegalatau.com/2019/01/kenapa-mau-jadi-blogger.html
137
Essy Febrianti
https://gepenulis.wordpress.com/2019/01/11/menjadi-narablog-sama-dengan-ikut-berkembang-dalam-arus-dunia/
138
Esti Vita Ningtias
https://kickestiup.wordpress.com/2019/01/24/blog-pelarian-diri-yang-menyenangkan/
139
Etika Suryandari
http://www.aisyaavicenna.com/2019/01/perjalanan-satu-dasawarsa-menjadi.html
140
Eva Destrianti
https://www.sunflowords.com/2019/01/menyesap-tulisan-dalam-satu-tegukan.html
141
Eva Suryati
https://suryatieva.blogspot.com/2019/01/seribu-alasan.html?m=1
142
evi erika puspitasari
http://zwigh.blogspot.com/2019/01/internet-rumahku-berkarya.html
143
Fachrur Rozi
https://www.zeevorte.net/2019/01/sampai-tua-saya-bangga-menjadi-narablog.html
144
Fadli Hafizulhaq
http://ajopiaman.com/blog-saya-dan-suara-mileneal-di-era-digital/
145
Fahmi Ishfah Nurul Ihsan
https://ishfah7.wordpress.com/2019/01/20/blog-ekspresi-ide-dan-ilmu/
146
Faisol Abrori
https://www.jejakbiru.com/2019/01/bangga-menjadi-pelajar-sekaligus-blogger.html
147
Faris Fauzan Abdi
https://frsfauzan.wordpress.com/2019/01/23/pena-blog-dan-setitik-cahaya/
148
Fatimah
https://nvsemma.blogspot.com/2019/01/inikah-rasanya-jadi-blogger.html
149
Fauziah Rachmawati
https://www.eduinspirasi.com/2019/01/bersiap-menjadi-guru-go-digi-bagi.html
150
febriani
https://febrianirrs.blogspot.com/2019/01/menjemput-senyum.html
151
Fendi Hidayat
https://www.fendihidayat.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html
152
Fenny Ferawati
https://www.fennyferawati.id/2018/10/desa-wisata-kampung-mbok-jlopo.html
153
Ferens Utami
http://www.ferensutami.com/2019/01/selama-bertahun-tahun.html
154
Ferry Aldina
https://feriald.id/blogger-bukan-hanya-tentang-kebanggan-tetapi-tentang-kepuasan-hati/
155
Fery Arifiansyah
https://www.feryarifian.com/2019/01/bangga-jadi-narablog.html
156
fhrengki fernando
https://frankyfernando.blogspot.com/2018/12/bangga-menjadi-nara-blog-di-era-digital.html
157
Firmansyah
https://bangfirman.com/2019/01/25/sepenggal-catatan-hati-memaknai-arti-narablog-sejati-di-era-masa-kini/
158
Fiska Hendiyaningsih
https://haifiska.wordpress.com/2019/01/19/blogger-hobi-atau-profesi/
159
Fitri Vafila
https://fitrivafila.blogspot.com/2019/01/blog-post_58.html
160
Fitria A. Syarifani
https://keluargamulyana.com/blogger-perempuan/
161
Fitriana Eka Wulandari
https://fitrianaekaw.blogspot.com/2019/01/ridho-suamiku-yang-menjadi-alasanku.html?m=1
162
Gagah Nurjanuar Putra
https://rumahgagah.wordpress.com/2019/01/12/paul-salopek-dan-cerita-lainnya/
163
Garnieta Febrianty Utami
http://hallogar.blogspot.com/2019/01/mengguncang-dunia-lewat-cerita-dengan.html
164
Gayuh Yustia Nurkharismaningtyas
https://ririssgayuh.wordpress.com/2019/01/15/menjawab-tantangan-era-digital-diawali-dengan-menjadi-narablog-perempuan/
165
ghina rahmatika
https://ghinarahmatika.com/2019/01/24/the-power-of-word-as-a-blogger/
166
Gigip Andreas
https://gipsterya.blogspot.com/2019/01/kilas-balik-dan-resolusi.html
167
Gita Fetty Utami
https://kopidarigita.blogspot.com/2019/01/lawan-keterbatasan.html?m=1#comments
168
Halimatus Sa'Diyah
https://www.ceritadiyah.com/2019/01/menjadi-millenial-yang-lebih-bermanfaat.html
169
Halimatusadiah
http://halimatusadiaah.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html
170
Hana Aina
http://www.ainahana.com/2019/01/blog-blogger-blogging.html
171
Hani
https://www.nisaahani.com/2019/01/kenapa-bangga-jadi-blogger-dan-resolusi.html
172
Hanifah Salsabila
https://littleusagistory.blogspot.com/2019/01/semua-berawal-dari-blog.html
173
Hary Setiawan
http://coretcoretawan.blogspot.com/2019/01/jadi-narablog-kecintaan-pada-menulis.html?m=1
174
heldi haidir hidayat
https://heldihahi.blogspot.com/2019/01/untuk-tulisan-yang-lebih-baik-lagi.html
175
Helena Magdalena
https://helenamagdalene.blogspot.com/2019/01/satu-langkah-kecil-memulai-menjadi.html
176
hernawan luthfi fadillah
https://kedaimenulis.home.blog/2019/01/12/mencoba-menemukan-passion-dengan-menulis/
177
Heru Hendriyana
https://drappedia.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html?m=1
178
Herva Yulyanti
https://www.bundanameera.com/2019/01/proud-being-blogger.html
179
Husnul Faizin
https://mediahf.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html
180
Hydriani
https://www.iidyanie.com/2019/01/menjemput-impian-dengan-menjadi-seorang.html?m=1
181
I Gusti Ngurah Manik Swadiaya
http://www.3835group.com/2019/01/jadi-blogger-mengapa-tidak.html
182
I MADE WISNU ADI WIRYAWAN
https://sharingwisnu.blogspot.com/2019/01/jadilah-bermanfaat-bagi-orang-lain.html
183
Ibrahim Saptanugraha
https://mainbentar.com/bangga-menjadi-narablog-menulis-memberi-arti-dan-memperbaiki-diri/
184
Ida Raihan
https://www.idaraihan.com/2019/01/ngeblog-asik-di-era-digital.html?m=1
185
Ida Royani
https://adindaroyyan.blogspot.com/2019/01/dari-ngeblog-bisa-nulis-di-media-portal.html?m=1
186
Ida Tahmidah
https://www.idatahmidah.com/2019/01/8-hal-yang-membuat-saya-bangga-menjadi-seorang-blogger.html
187
Ihwan Hariyanto
https://www.keluargabiru.com/2019/01/bangga-jadi-blogger-yang-bermanfaat.html
188
IIN QORIAH
https://iinqoriah.blogspot.com/2019/01/keinginan-dari-pengalaman-berpetualang.html
189
Ika Pratiwi Amatullah
https://ikaamatullah.blogspot.com/2019/01/why-i-choose-this-way.html
190
Ilham Sadli
https://www.ilhamsadli.com/2019/01/bangga-dan-bahagia-menjadi-blogger-masa-kini.html
191
Ina Tanaya
https://www.inatanaya.com/2018/12/2018-challenge-sebagai-blogger.html
192
Ira Filanisa
https://irafilanisa.com/2019/happiness/narablog/menjadi-narablog-menyimpan-momenku-lewat-foto-dan-kata/
193
IRVANDI
https://ceritakitabersama00.blogspot.com/2018/11/aku-blogger-dan-google-adsense.html
194
Irvina Lioni
https://www.irvinalioni.com/2019/01/ferguso-apa-hanya-saya-yang-masih-jadi.html
195
Isnaini Khomarudin
https://belalangcerewet.com/2019/01/25/bloger-jangan-minder-ini-9-karakter-yang-bikin-bangga-jadi-bloger/
196
Istantina
http://innaistantina.com/ya-saya-bangga-jadi-blogger/
197
ISTIQOMAH PRIMASARI
www.kluthukpisang.web.id/2019/01/alasan-harus-menulis-di-blog.html
198
Ita Radita Puspa
https://raditapuspa.wordpress.com/2019/01/19/menjadi-narablog-di-era-digital-menyenangkan-iya-bangga-tentu-dong/
199
Izandi Brahim
https://nul.is/narablog-pilihan-tanpa-opsi/
200
Izzati Robbi Hamiyya
https://thibiyaa.wordpress.com/2019/01/24/blogger-itu-berbagi-di-era-digital/
201
Jessyca Elnatania
https://bongkarkata.wordpress.com/2019/01/16/pemgalaman-menjadi-seorang-blogger/
202
joko yugiyanto
http://jokoyugiyanto.com/antara-passion-dan-ladang-baru-mungkinkah-narablog-menjadi-profesi-menjanjikan/
203
Josua Octaryan Lumbantobing
https://karyakosongduaempat.blogspot.com/2019/01/tantangan-seorang-introvert-untuk_21.html
204
Juli Yandika
http://www.yandika7.com/2019/01/mau-hidup-abadi-menjadi-narablog.html
205
Kadek Nova Yulia Wardani
https://novinformatikacom.wordpress.com/2019/01/25/menghadapi-disrupsi-revolusi-industri-4-o-bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital/
206
Kanghar Akasa
http://www.kangharakasa.com/2019/01/mari-menjadi-blogger-yang-inspiratif.html
207
Katya Alvina Canakya
https://katyaacanakya.com/id/2019/01/15/blogku-penyembuhku-melawan-si-depresi-dengan-jadi-narablog/
208
Keken Setiawan
https://kekensetiawan03.blogspot.com/2019/01/blog-tempat-ntuk-menulis-dan-menulis.html
209
Kiki Widayanti
https://kikiwidayanti.blogspot.com/2019/01/inilah-alasannya.html?m=1
210
Klara Rizky Amilia
https://thejourneyofanindonesian.blogspot.com/2019/01/narablog-perantara-antara-kata-dan.html
211
Laily Fitriani
http://www.lailyfitriani.com/2019/01/yuk-menjadi-narablog-yang-bermanfaat.html
212
Laily Indah Sejati
https://lelysejati.com/apa-asyiknya-jadi-blogger/
213
Lehan syah
https://mylehan.blogspot.com/2019/01/menulis-di-narablog-atau-blogger.html?m=1
214
Liana Sari
https://lianafernandezblog.blogspot.com/2019/01/menjadinarablog-di-era-digital-hello.html?m=1
215
Listi Hanifah
http://misslistigreen.blogspot.com/2019/01/narablog-itu-konsisten.html
216
Lusy Mariana Pasaribu
https://lusypasaribu.blogspot.com/2019/01/dengan-ngeblog-dan-menulis-aku-dapat.html
217
Luthfi MUzhaffar
https://elpoedjangga.blogspot.com/2019/01/si-blogger.html
218
M YOGI SATRIAWAN
http://www.tuanogi.com/2019/01/tetap-semangat-walau-sedikit-yang.html
219
M. Alfathan Rahman
https://ismimalfathan.wordpress.com/2019/01/25/5-keuntungan-yang-membuat-anda-tidak-akan-menyesal-menjadi-seorang-blogger/
220
M. Dzikrullah
http://www.lembaranko.com/2019/01/narablog-pahlawan-era-digital-yang.html
221
M. Febriyan Baruna Putra
https://www.celotehfebry.com/2019/01/bangga-menjadi-seorang-blogger-di-era.html
222
M.Farid Hermawan
https://fartwens.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html?m=1
223
Maitra Tara
http://maitratara.blogspot.com/2019/01/menulis-blog-adalah-salah-satu-caraku.html
224
Mansur, M.Pd
http://menzour.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-blogger-di-era-kekinian.html?m=1
225
MARDIANI
https://mardianisalman.blogspot.com/2019/01/menjadi-blogger-moms-why-not.html
226
Maria Frani Ayu Andari Dias
https://mariafraniayu.com/2019/01/15/bangga-menjadi-narablog-di-era-digital-perawat-zaman-now-nge-blog-siapa-takut/
227
Maria Widjaja
https://www.ceritamaria.com/dukung-saya-menjadi-narablog-bos/
228
Marlina Ayu Windarti
Https://marlinaayuw.blogspot.com/2019/01/kompetisi-blog-nodi.html
229
Martha melliana
https://www.marthamelliana.com/2019/01/1-tahun-menjadi-blogger.html?m=1
230
Mega Rachmawati
https://www.megakartiwan.com/2019/01/aku-memilih-jadi-blogger-dan-aku-bangga.html?m=1
231
Meigita Nur Sukma
https://satubintangweb.wordpress.com/2019/01/15/jadi-narablog-profesional-di-masa-depan/
232
Meykke Alvia Yuntiawati
https://www.meykkesantoso.com/2019/01/bangga-berbagi-ilmu-sebagai-narablog.html
233
Miranti Kencana Wirawan
https://miraworldweb.wordpress.com/2019/01/25/2019-titik-temu-dua-samudra/
234
MOCH. MARSA TAUFIQURRAHMAN
https://www.mochmarsa.com/2019/01/aku-tidak-ikhlas-menjadi-seorang-blogger.html
235
Mochammad Lutfi Azis Rizki Fauzi
https://llartikel.blogspot.com/2019/01/tenggelam-bersama-senja.html
236
Moh. Faiq
https://inspiratifwriting.blogspot.com/2019/01/blogger-erat-kaitannya-dengan.html
237
Moh. Mizan Asrori
www.catatanmizan.com/2019/01/challenge-menulis-rutin-dan-inspirasi.html?m=1
238
Moh. Nailur Rohman
https://mudahbelajarnahwu.blogspot.com/2019/01/liku-liku-blog-nahwu.html
239
Mohammad Auliyaur Rosyid
https://www.rumahayik.com/2019/01/sebuah-hidayah-menjadi-seorang-blogger.html
240
Mohammad Hasan
http://mohammadhasn598.blogspot.com/2019/01/belajar-menjadi-blogger-atau-penulis-di.html?m=1
241
Monica Anggen
https://www.monicaanggen.com/menebar-kebaikan-dengan-menjadi-narablog-pada-era-digital/
242
Monika Alieksanti
http://monikaalieksanti.blogspot.com/2019/01/sebagian-ragaku-adalah-seorang-blogger.html?m=1#more
243
muhamad
https://muhamad-diyah29.blogspot.com/2019/01/darimu-aku-mengenal-dunia-blog-dan.html
244
Muhamad Irfan Prasetyo
https://prasetyoirfan.wordpress.com/2019/01/21/bangga-dan-meyesal-menjadi-narablog-pada-era-digital/
245
Muhamad Maulana Rizki
https://mm-rizki.blogspot.com/2019/01/narablog-cerdas-untuk-hentikan-hoax_1.html
246
Muhamad Septian Wijaya
http://www.mswijaya.com/2019/01/blogger-yes-iam.html
247
Muhammad Ardiansyah
https://myfreedomofspeechs.blogspot.com/2019/01/buku-adalah-jendela-ilmu-dan-blog.html
248
Muhammad Arief Ardiansyah
https://ariefardia.com/the-biological-engineering-blogger/
249
MUHAMMAD FARHAN CHAIRUDDIN
https://wwwdibalikkertas.blogspot.com/2019/01/harus-menjadi-blogger-yang-bermanfaat.html
250
Muhammad Irsyad
https://www.irsyadmuhammad.com/2018/12/mengejar-ketertinggalan.html
251
Muhammad Joni Uswanto
http://muhammadjoni26.blogspot.com/2019/01/aku-bangga-aku-menjadi-blogger.html
252
MUHAMMAD MAULANA MAHARDIKA AMFA
https://www.dikaamfa.com/arah-dan-tujuan-dikaamfa-com-di-2019/
253
Muhammad Rachman Afandi Esa
https://fandi-esa.blogspot.com/2019/01/antara-aku-blog-dan-tulisan.html
254
Muhammad Riadi
https://indonesianusantra.blogspot.com/2019/01/narablog-resulosi-2019.html
255
Muhammad Taufan
https://pengenkepo1.blogspot.com/2018/12/tulisan.html
256
Muhammad Zaeni
https://lelakirumahan.blogspot.com/2019/01/k-enapa-tidak-coba-menulis-buku-saja.html?m=1
257
Muna Arifah
https://www.kompasiana.com/una.anshari/5c49b355aeebe1652c7cf698/membungkam-kenyinyiran-tetangga-di-era-digitalisasi#
258
Musthain Asbar Hamsah
https://whatwhyw.blogspot.com/2018/12/belajar-dari-pesohor-jaga-semangat.html
259
Mustika Desi Harjani
http://www.tikacerita.com/2019/01/blog-diplagiat-bangga-yang-benar-saja.html
260
Mutiara Fhatrina
https://mutiarafhatrina.com/2018/12/28/blog-dan-sumbangan-sederhana-untuk-desa-di-era-digital/
261
Nanda Permata Sari
nandapermatasari482.blogspot.com/2019/01/motivasiku.html
262
Nani Ratna Ningsih
https://kunaykineur.blogspot.com/2019/01/kebanggaan-menjadi-blogger-dalam-tiga.html
263
Nayadhi Sambu Prakasita
https://tatakaetatakae.blogspot.com/2019/01/menjadi-narablog-di-era-milenial.html
264
Neneng Rohaeniah
https://nenengrohaeniah.blogspot.com/2019/01/bangga-jadi-narablog-di-era-digital.html?m=1
265
Ni Gusti Agung Mirah Trisna Adi
https://mirahtadi.wordpress.com/2019/01/21/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital/
266
Ni Made Asri Wahyuni
https://www.infoacik.com/2019/01/menjadi-narablog-di-semester-tua.html
267
Nina Mentari
https://ninamentarinina.blogspot.com/2019/01/menulis-kebaikan-via-blog-cara-mudah.html
268
Nova Risky Anriani
https://novariskyads.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era.html
269
Novi Ardiani
http://www.opiardiani.com/2019/01/tujuh-cara-memerangi-sampah-digital-ala.html
270
Novia Collis
https://pleasurestory.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html
271
Novya Ekawati
https://novya.id/aku-memilih-blog-sebagai-sarana-dalam-mengaktualisasikan-minat-dalam-bidang-penulisan/
272
Nur Alawiyah
https://kimmylawra98.blogspot.com/2019/01/menarik-dan-serunya-dunia-literasi.html
273
Nur Hadiyati
http://nhadiyati.tumblr.com/post/181548937065/antara-saya-blog-dan-2019
274
Nur Indah Harahap
https://teknologidigitalpetanimilenial.blogspot.com/2019/01/teknologi-digital-petani-milenial.html
275
Nur Laila Sofiatun
https://petualanganlaila.blogspot.com/2019/01/mengajar-di-dunia-maya.html
276
Nur Rochmaningrum
https://www.nurrochma.com/2019/01/blogger-ndeso-kreatif-tanpa-batas.html
277
Nur sebariani ismi ningsih
https://queenc28408434.wordpress.com/2019/01/25/proud-to-be-a-blogger/
278
Nurfitriyana Purnasari
https://fitriyana90.wordpress.com/2019/01/22/bangga-kampanye-bahaya-penyakit-diabetes-mellitus-lewat-blog/
279
Nurjannah Tamil, S.Pd.,M.Pd
https://nurjannahtamil.blogspot.com/2019/01/narablog-siapa-takut.html?m=1
280
NURMAULIDAH
https://www.bulirjeruk.com/2019/01/perempuan-yang-membagi-kisahnya-dari-rumah.html
281
Nurul izzah
https://rulskuy.blogspot.com/2019/01/menjadi-blogger-tanpa-batas.html?m=1   
282
Nurul Rahmawati
https://bukanbocahbiasa.com/2019/01/14/bangga-sebagai-blogger-di-era-digital/
283
Nuzula Ramadian
https://nuzularmd.blogspot.com/2019/01/narablog-pemula-yang-bangga-menjadi.html?m=0
284
Pangestika Widiasih
https://wipalife.wordpress.com/2019/01/25/merajut-mimpi-yang-tertunda-lewat-blogging/
285
Peter Y. P. Sipahutar
https://suaranarabloggereradigital.blogspot.com/2019/01/suara-narablogger-era-digital.html
286
Phohan Kurniawan
https://www.menulisartikel.com/berbagi-manfaat-dengan-menjadi-narablog-dan-harapan-2019/
287
Pipi Miralini
http://miralinipipi.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-seorang-blogger.html
288
Poppy Trisnayanti Puspitasari
http://semangkaaaaa.blogspot.com/2019/01/enam-tahun-jadi-narablog-dituduh.html
289
Pramudhita Mega Maharani
http://dhtmhrn.blogspot.com/2019/01/tidak-hanya-menarik-jadilah-bermanfaat.html
290
Prima Eko Putra
https://blank-story.blogspot.com/2019/01/belajar-nulis-dari-blog.html
291
Prita Hendriana Wijayanti
292
Puji Wahyu Widayati
http://www.pwwidayati.com/2019/01/inilah-4-hal-yang-membuat-saya-bangga.html
293
PURTIAH RANTAU SARI
https://rantausari.blogspot.com/2019/01/metamorfosis.html
294
Purwanto
https://gepengantok.blogspot.com/search/label/Belajar%20Menulis
295
PUTRI INDAH LESTARI
https://putriindah1808.blogspot.com/2019/01/ini-dia-alasanku-menjadi-narablog.html?m=1
296
Qonik Niamul Azya
https://qonikniamulazya.wordpress.com/2019/01/24/kilas-balik/
297
Rachmah Dewi
http://dhewieyess.blogspot.com/2019/01/dengan-menjadi-blogger-banyak-kejutan.html
298
Raden Roro yeti Wahyu Sri Kartikasari
https://ranselmbakyeye.blogspot.com/2019/01/merekam-jejak-melalui-blog.html
299
Rafita Mahdawani Pandiangan
https://halomeiraf.blogspot.com/2019/01/jelmaan-obat-penawar-rindu.html
300
Rahma Fadhila
https://perintish.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-dan-penulis.html
301
Rahmadiyono Widodo
https://yonoyoyes.blogspot.com/2019/01/blog-burung-dan-bionic.html
302
Rahmi Aulia Hidayat
https://www.rahmicamcam.com/2019/01/menjadi-blogger-semakin-dekat-dengan.html
303
Rahmi Erita
https://rahmierita11.blogspot.com/2019/01/Yuk-nge-Blog-Menulislah-Maka-Kau-Ada.html?m=1
304
Raihan Yudhistira
https://yudhistirarh.blogspot.com/2019/01/kitaharusbangga-bangganya-menjadi.html
305
Randi Kurnia
http://www.rakarizi.com/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital/
306
Randi Mulyadi
https://otonlandblog.wordpress.com/2019/01/25/traveling-membuatku-bangga-jadi-seorang-narablog/
307
Rangga Pradhitya Putra
https://ranggapoetra.wordpress.com/2019/01/25/bangga-narablog-lokalisasi-jurnalisme-sastrawi/
308
Rappi Darmawan
https://www.kompasiana.com/rappi/5c25df87ab12ae047447b027/teman-seru-2019-lebih-serius-ngeblog
309
Ratnani Latifah
https://ratnanilatifah.blogspot.com/2019/01/6-hal-yang-membuat-ketagihan-nge-blog.html
310
Redha Andika Ahdi
http://ibadahmimpi.com/2019/01/10/alasan-resolusi-menjadi-narablog-yang-kece-badai-penuh-cinta/
311
Rega Rachmad Fauzie Ardiansyah
https://fauzieardiansyah.wordpress.com/2019/01/23/narablog/
312
Reksita Galuh Wardani
http://jalankuseru.com/reksita-sebagai-narablog-traveling-di-era-digital-berpetualang-sembari-berbagi-cerita/
313
Renitasari Oktaviastuti
https://euphoniousrenita.blogspot.com/2019/01/merencanakan-umur-kedua-dengan-menjadi.html
314
Resky Setiawan
https://reskysetiawan69.blogspot.com/2018/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
315
Restin Ambangsih
https://briefwrite.blogspot.com/2019/01/tulis-menulis-yang-mendatangkan-banyak.html
316
Retno Septyorini
https://retnoseptyorini.com/jejak-tulisan-yang-tak-terlupakan/
317
Revi Nuraini
https://pelangizahra.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-di-era-digital.html
318
Rezy Refro
https://pemikirlain.blogspot.com/2019/01/tidak-ada-kebanggaan-bagi-seorang.html
319
Riana Dewie
https://missriana.com/inilah-kejutan-yang-mewarnai-perjalanan-saya-sebagai-narablog/
320
Ridwan Maulana
https://writingtradition.blogspot.com/2019/01/tentangku-mengapa-menulis-blog.html
321
Rif'atunnisa
https://www.famotiva.com/2019/01/kebanggaan-keuntungan-serta-resolusi.html
322
Rifina Dwiseptia Hanafi
https://rufindhi.wordpress.com/2019/01/25/terima-kasih/
323
Rifki Affandi Muslim
https://dibalikceritakita.blogspot.com/2019/01/blogger-jembatan-merawat-ingatan.html
324
RIfki Maulana
https://indomietelorkeju.blogspot.com/2019/01/menjadi-blogger-sebuah-perjalanan-yang.html
325
Rikanurrizki
http://rikanurrizki.com/2019/01/23/bangga-menjadi-narablog/
326
Riki Supriatna
https://ricky-elfaqru313.blogspot.com/2019/01/menjadi-penulis-di-era-revolusi.html
327
Rina Tri Handayani
https://rinadarma13.wordpress.com/2019/01/24/blogger-menjalin-inspirasi-di-kelas-inspirasi/
328
Rini Inggriani
https://riniinggriani.com/2019/01/20/berbagi-asa-dengan-menjadi-seorang-narablog/
329
Rinta Anastasia Kismawati
https://kimraeyoopoemandstoryff.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-di-era-digital.html
330
Rio Pratama
http://www.bujangadau.net/2019/01/membumikan-kearifan-lokal-melalui.html
331
Ririn Munawarah
http://www.missririn.com/2019/01/bagiku-dunia-blog-memecah-stigma.html?m=1
332
Risma
https://tintamelatiku.blogspot.com/2019/01/sudah-saatnya-pede-berkarya-lewat.html
333
Risma Mualifatun Ni'mah
https://www.rismamualifa.com/2019/01/menjadi-mom-blogger-cara-seru.html
334
Risman Nur Haqim
https://literasirakyat.blogspot.com/2019/01/narablog-narasumber-hingga-sumber.html?m=1
335
Riza Isna Khoirun Nisa
https://memorijemari.wordpress.com/2019/01/25/antara-blog-hobi-dan-mimpi/
336
Rizal Kurniawan
https://www.knginfo.com/dengan-ini-caraku-ikut-membangun-potensi-yang-ada-dikota-kelahiranku/
337
Rizal Muhamad
https://decorum04.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital_23.html
338
Rizka Edmanda
https://rizkaedmanda.com/kompetisiblognodi-narablogeradigital/
339
Rizka rahmin
https://www.unniriska.com/2019/01/keuntungan-menjadi-narablog-di-era.html?m=1
340
Rizki Amalia Oktisah
https://www.authorizki.com/2019/01/dari-lega-hingga-bangga-suka-citaku.html
341
Rizki Andita Noviar
https://fynbeauty.blogspot.com/2019/01/sukses-menjadi-blogger-why-not-bangga-menjadi-narablogger-pada-era-digital.html
342
Rizki Rahmatulloh Sukmana
http://www.lunarv2.com/2019/01/dari-pengingat-lupa-hingga-menjadi.html
343
Rizky Ashyanita
https://www.rizkyashya.com/2019/01/perjalanan-si-matakodok-bertemu-rizky.html
344
Rodhiyatum Mardhiyah
https://www.marudiyafu.com/2019/01/ketika-menjadi-narablog-dan-resolusi.html?m=1
345
Rofiqotus Sholeha
https://rofiqotussholeha.blogspot.com/2019/01/terjebakmenjadi-blogger-holla-disini.html
346
Rohyati Sofjan
https://www.rohyatisofjan.com/2019/01/menjadi-penulis-sekaligus-narablog.html
347
Roikan
https://www.roikansoekartun.com/2019/01/mengarang-indah-jadi-berkah-aku-bangga.html
348
Roni Sulfa Ali
https://lelampah.wordpress.com/2019/01/25/blogger-tome-pires-di-era-digital
349
Rosa Linda
https://catatanmae.wordpress.com/2019/01/22/cerita-mae-rose-bermula-dari-lomba-akhirnya-jadi-narablog/
350
Rostina Alimuddin
http://rostinaalimuddin.blogspot.com/2019/01/note-blog-and-book.html?m=1
351
Ruby Astari
http://ruangbenakruby.com/2019/01/perjalanan-saya-sebagai-narablog-pada-era-digital/
352
Rudiansyah
https://www.pintarhack.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html
353
Sa'adah Zakiatul Magpiroh
https://saadahzm.wordpress.com/2019/01/13/sebuah-kebanggaan-menjadi-narablog-pada-era-digital/
354
Saepullah
https://www.sasyazawafa.com/2019/01/narablog-di-era-digital.html?m=1
355
Sapti nurul hidayati
https://cerryku.blogspot.com/2019/01/hal-hal-sederhana-yang-membuat-saya.html?m=1
356
SARIF HIDAYAT
https://www.blogpesonarun.info/2019/01/membangkitkan-semangat-olahraga-lewat.html
357
Satyawati
https://lihat-dengar.blogspot.com/2019/01/dari-tahun-galau-hingga-write-because.html
358
Seftina Qurniawati
https://www.cuapmakmak.com/2019/01/bermanfaat-dengan-menulis.html
359
Sekar Ayu Wulandari
https://diajengsekar.com/2019/01/inner-child-dan-terapi-menulis-selama-belasan-tahun/
360
Septia Mustika Sari
http://vanillasms.blogspot.com/2019/01/narablog-solusi-cerdas-bagi-overthinker.html
361
Shelvia Aida Fitri
http://aidashilvia.edublogs.org/2019/01/25/aha-ini-alasanku…og-di-tahun-2019/
362
Silvie Permatasari
http://www.qoechingphie.com/2019/01/menjadi-narablog-penyebar-virus-positif.html
363
Sindi Alya Syahputri
http://www.journalofjourney.com/2019/01/narablog-tentang-menemukan-keajaiban.html
364
SIRAJUL MUNIR
https://www.masjhoo.com/2019/01/blogger-santri-estafet-perjuangan.html
365
Siska Dian Wahyunita
https://www.siskadwyta.com/2019/01/bangga-jadi-narablog-di-era-digital.html?m=1
366
Siska Wahyuningtyas
https://siskawahyu16.blogspot.com/2019/01/ngeblog-aku-baru-mulai.html?m=1
367
Siswanto Sardi
http://antosardi.blogspot.com/2019/01/dari-komunitas-menulis-aku-mengenal-blog_4.html
368
Siti Jihan Syahfauziah
https://jihanfauziah.com/2019/01/14/berkarya-dari-kampung-halaman/#more-1634
369
Siti Munawaroh
https://www.sititarramunawaroh.com/2019/01/ketika-hobi-jadi-kebanggaan-dan.html
370
Siti musrifah
https://moshrefaalitle.blogspot.com/2019/01/cerdas-menghadapi-era-digital-sebagai.html
371
Sitti Rahmah
http://noonafun.blogspot.com/2019/01/millennial-out-of-box.html
372
Sri Al Hidayati
https://www.srialhidayati.com/2019/01/saya-blogging-dan-tren-blog-di-indonesia.html?m=1
373
Sri Jembar Rahayu
https://www.jelajahsuwanto.com/2019/01/narablog-istimewa-ketika-tulus.html
374
Sri Lestari
http://www.dunialisa.com/2019/01/tak-lagi-menjadi-siput-dari-narablog.html
375
Sri Nurwidayati (KTP) Nama Pena : Wiwid Nurwidayati
https://wiwidstory.com/2019/01/23/tetap-bangga-menjadi-narablog-meski-belum-menghasilkan/
376
stephanus wahyu agus wibowo
https://www.cahayalentera.net/2019/01/kepedulian-sosial-memanggil-hati-seorang-blogger-bangga-menjadi-narablog-di-era-digital.html
377
Sudikse Inggrid Natalia
http://fraulein14.blogspot.com/2019/01/sharing-is-caring.html
378
Sukma Meganingrum
http://bit.ly/2SZ3jYE
379
SULFIZA  ARISKA
https://www.kompasiana.com/sulfizasangjuara/5c4b3ae012ae9473fd3128d6/optimalisasi-blog-sebagai-ruang-self-actualization-di-era-digital
380
Sulistiani
https://suliscool.blogspot.com/2019/01/berbagi-kebaikan-melalui-blog.html
381
Supadilah
http://www.supadilah.com/2019/01/berani-menjadi-blogger-untuk-kebaikan.html
382
Susan Lolo Bua
http://lolobua.blogspot.com/2019/01/kebanggaan-sederhana-resolusi-2019.html?m=1
383
Susanna
https://annasusan78.blogspot.com/2019/01/menjadi-narablog-akan-membuat-anda.html?m=1
384
Suyatmi
https://momjogja.com/blog/menembus-halaman-pertama-google.html
385
Syilviyana Duta Yanti
http://www.englizier.cf/2019/01/nyamannya-jadi-narablog-masa-kini.html
386
Syinta.M
https://syintamld.blogspot.com/2018/12/photopin.html?m=1
387
tauhidin ananda
https://www.kompasiana.com/tauhid23/5c4b323e12ae94687b409e88/narablog-di-era-digital-jadi-sarana-ekspresi-diri?page=all
388
Thomas Jeperson Malau
https://thomasentertaiment.com/2019/01/24/prespektif-resolusi-dan-pengalaman-saya-menjadi-seorang-blogger-rasa-bangga-itu-berawal-dari-google-adsense/#more-3529
389
Thurneysen S
https://www.kompasiana.com/thurneysen/5c248efb6ddcae2f402ded18/bangga-menjadi-narablog-saja-tidak-cukup?page=all
390
Tia Widiastuti
http://www.mrs-dinastian.com/2019/01/selain-punya-banyak-teman-ini-dia-5.html
391
Tika Yanti
https://puterigirang.blogspot.com/2019/01/ibu-muda-harus-bangga-menjadi-narablog.html?m=0
392
Titik Asa aka Bambang Setiawan
https://sisihidupku.wordpress.com/2019/01/16/banggakah-saya-menjadi-blogger/
393
Titis nur ilmi
https://berbagi cerita dengan pena.blogspot.com/2019/01//jadi-narablog-yakin-gak-sih-ini-era.html
394
Tiyan Purwanti
https://blogcatatanhidup.blogspot.com/2019/01/aku-telah-jatuh-cinta-pada-menulis-di.html
395
Tomy erikson Ginting
https://tomyginting.wordpress.com/2019/01/25/kebanggaan-menjadi-blogger/
396
Toni Al-Munawwar
https://www.tonialmunawwar.com/2019/01/Dari-Ngeblog-Bisa-Nulis-di-Koran-Sampai-Nulis-Buku.html
397
Tri Nurhayati
https://bersinarbersama.wordpress.com/2019/01/24/my-blog-my-adventure/
398
Triana Wulandari
https://trilaan.blogspot.com/2019/01/bangga-sebagai-generasi-milenial.html
399
Trias Wahyu Saputra
https://babibutulisanku.blogspot.com/2019/01/narablog-berbau-pemburu-lomba-online.html?m=1
400
trio agatha
https://runtober15.blogspot.com/2019/01/nge-blog-mudahkan-hari-ku-terima-kasih.html?m=1
401
Umi Laila Sari
https://ciyebunda.blogspot.com/2019/01/bangga-sebagai-narablog-yang-layak.html?m=1
402
UMI MARFATHONAH
https://www.umimarfa.web.id/2019/01/text-narration-stories-weapon-of-blogger.html
403
utari miranda rahma
https://utarimiranda.wordpress.com/2019/01/22/zona-nyaman-dalam-mengekspresikan-diri/
404
utari ninghadiyati
http://www.utarininghadiyati.com/2019/01/blogger-juga-manusia-bangga-jadi.html
405
Vera Dwi Safitri
https://pepemrain.blogspot.com/2019/01/kehidupan-seorang-blogger.html
406
Via Mardiana
https://www.viamardiana.com/2019/01/bangga-jadi-blogger-karena-jadi-bloger.html
407
Vidya Nafsil
https://viedyana.com/2019/01/24/menebar-manfaat-dengan-menjadi-narablog-kenapa-tidak/
408
vika kurniawati
https://www.vikakurniawati.com/2018/12/narablog-meracik-kata-penyambung-hati.html?m=1&fbclid=IwAR3yRFGJuY3jZN9iqtA4yYtlJYKcbwPJ-W6KZYg6VexftsIg2oredMnZRgw
409
VINDYANTARI APRILLIA PUTRI
https://www.vindyputri.com/jadi-blogger-kok-bangga-sih/
410
Vista Alnia Pratiwi
https://vap-arisatanizaki.blogspot.com/2019/01/blogger-asiknya-berkreasi-dengan-tulisan.html
411
wa ode syahribanun alwiah
http://alwiahsyari.blogspot.com/2019/01/belajar-mudah-hasil-maksimal.html
412
Wahyu Hidayat
https://wahyuhidayat-story.blogspot.com/2019/01/pertama-kali-kenal-blog.html
413
Wahyu Panca Handayani
http://wahyupanca.com/2019/01/23/narablog-perjalanan-baru-di-awal-tahun-2019/
414
Wahyu Putri Sishadi
http://wpssharing.web.id/kesempatan-lagi-buat-jadi-narablog-yes/
415
Wardani Oktavia Saraswanti
http://www.dutrome.com/2019/01/dutrome.html
416
wardha ayu andriyuni
http://www.kazebara.com/2019/01/tips-jitu-memulai-menjadi-blogger-ya.html
417
WAWAN KURNIAWAN
https://blogmangwawan.wordpress.com/2019/01/20/menulis-untuk-jadi-diri-sendiri/
418
Wawang Nurfalah
https://channeleduka.blogspot.com/2019/01/menelusuri-kata-kata-dalam-jemari.html?m=1
419
Wening Niki Yuntari
https://wennykinanthi.wordpress.com/2019/01/22/menjadi-narablog-melawan-pola-pikir-konvensional-sekaligus-meningkatkan-kemampuan-melalui-zona-nyaman/
420
Widayati
http://kerjaonlinebarengwida.blogspot.com/2019/01/menebar-manfaat-sebagai-narablog.html
421
Widya Imrani
https://widyaimrani.tumblr.com/post/182295741747/bercita-jadi-narablog-hindari-3-kesalahan-ini
422
Wisnu Tri Yulianto Arif
https://www.wisnutri.com/2019/01/hei-wisnu-bangga-enggak-jadi-blogger.html
423
WITRI PRASETYO
https://diajengwitri.id/2019/01/25/meraih-mimpi-dari-blog-2/
424
Witri Widiastuti
https://witriwidiastuti.blogspot.com/2019/01/memulai.html?m=1
425
Xena Olivia
https://xenaolivia25.wordpress.com/2019/01/17/menjadi-narablog-itu-kesempatan/
426
Yanti Ani
https://www.yantiani.com/2019/01/mengapa-saya-menjadi-blogger.html?m=1
427
Yasinta Astuti
https://yasinyasintha.com/jalan-memutar-menjadi-diri-sendiri/
428
Yeni Sovia
https://www.yenisovia.com/2018/12/pencapaian-sebagai-blogger-parenting.html
429
Yola Widya
https://mynikitadream.blogspot.com/2019/01/why-blogger.html
430
Yosan Erwanto
http://xbisnis.com/menjadi-narablog-yang-bermanfaat-di-era-digital/
431
Yudi Darma
http://elyoufi.blogspot.com/2019/01/menjadi-narablog-berkreatifitas-tanpa.html
432
Yudi Rahmatullah
https://writeonpostcard.wordpress.com/2019/01/01/akhirnya-kesadaran-itu-ada/?preview=true
433
Yunita Sari
http://yunitasari.com/bangga-menjadi-mom-blogger-di-era-digital/
434
Yunita Tresnawati
http://www.greenyunita.com/2019/01/aku-ingin-jadi-blogger-yang-membuatmu.html
435
Yustrini Yaminah
https://yustriniy.blogspot.com/2019/01/siapakah-aku-ini-sehingga-boleh-bangga.html?m=1
436
Zikra Delvira
http://blogawakzikradelvira.blogspot.com/2019/01/bangga-nih-jadi-blogger.html?m=1
437
Zulfa sholihatin nissa
https://zulfasholihatin-kompetisi-blog-nodi.blogspot.com/2019/01/bangga-menjadi-narablog-pada-era-digital.html?m=1
438
ZULFIKAR
https://catatanperjalananzulfikar.blogspot.com/2019/01/merajut-asa-di-rumah-kedua.html

97 komentar: