Beranda

Navigation Menu

Rupiah Bersinar Hingga Daerah Terluar

Kenapa sih harus ada sebuah Bank Sentral di setiap Negara? Anda dapat menemukan jawaban atas pertanyaan ini dengan tiga langkah mudah. Pertama, ambillah dompet di saku Anda. Kedua, keluarkan Uang dari dalam dompet Anda. Terakhir, bacalah tulisan yang berbunyi ‘Bank Indonesia’ yang tertera pada Uang Anda.

Ya, fungsi klasik dari sebuah Bank Sentral adalah menyediakan Uang kepada seluruh penduduk di suatu Negara. Sebagaimana kita ketahui bersama, Uang berfungsi sebagai alat transaksi bagi setiap kegiatan ekonomi. Tanpa kehadiran Uang, maka kita akan mundur kembali ke zaman dahulu ketika transaksi ekonomi masih menggunakan sistem barter. Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem barter kemudian berangsur-angsur digantikan dengan Uang. Apa sebab? Barter memiliki satu kelemahan utama yaitu sulitnya untuk menemukan barang yang cocok untuk ditukar. Uang kemudian hadir sebagai jawaban atas kelemahan yang ada pada sistem barter.

Bukan hanya sekedar alat transaksi, Uang kemudian bertransformasi menjadi simbol kedaulatan sebuah Negara. Masih lekat dalam ingatan kita bersama bahwa penyebab utama berpisahnya salah satu daerah terluar, yaitu Pulau Sipadan dan Ligitan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Desember 2002 adalah karena Uang. International Court of Justice (ICJ) ketika itu menemukan fakta bahwa mata Uang yang digunakan oleh penduduk Pulau Sipadan dan Ligitan adalah Ringgit, bukan Rupiah. Didasari fakta tersebut, sebanyak 16 dari total 17 hakim ICJ memutuskan Pulau Sipadan dan Ligitan menjadi wilayah teritorial Negara Malaysia.

Ketersediaan Uang dalam jumlah dan pecahan yang sesuai juga sangat penting untuk menjaga agar tingkat harga di suatu wilayah stabil. Sebagai contoh sederhana, ketiadaan Uang Logam pecahan Rp100 di suatu daerah akan memicu kenaikan harga barang dan jasa. Mengapa? Karena tidak punya Uang kembalian, pedagang pasar akan menaikkan harga jual sayur bayam dari semula Rp1.400 per ikat menjadi Rp1.500 per ikat. Bila dihitung, tingkat kenaikan sayur bayam karena tidak adanya Uang Logam pecahan Rp100 mencapai sekitar 7%! Berbagai contoh di atas menggambarkan pentingnya fungsi Bank Sentral dalam menyediakan Uang kepada seluruh penduduk di suatu Negara.

Penyediaan Uang Merupakan Fungsi Klasik Bank Sentral. | Sumber : Bank Indonesia

Outstanding Execution : Memastikan Rupiah Bersinar Hingga Daerah Terluar
Sebagai salah satu Negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, tantangan bagi Bank Indonesia dalam menyediakan Uang Rupiah hingga ke pelosok Negeri tentu tidak mudah. Saat ini, jumlah Kantor Depo Kas dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang menyediakan layanan perkasan (baik layanan kas di dalam kantor maupun layanan kas keliling) di seluruh Indonesia baru mencapai 47 (empat puluh tujuh) titik. Tentunya, jumlah tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan Uang Rupiah di Indonesia, khususnya di daerah terluar. Nah, resep ampuh yang dilakukan oleh Bank Indonesia agar Uang Rupiah terdistribusi dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai, dan kondisi yang layak edar, di daerah terluar adalah dengan meningkatkan jumlah kas titipan.

Kas titipan adalah kegiatan penyediaan Uang Rupiah milik Bank Indonesia yang dititipkan kepada salah satu bank umum untuk mencukupi persediaan kas perbankan di suatu daerah. Tujuan utama kas titipan adalah terpenuhinya kebutuhan Uang bagi masyarakat di suatu daerah. Pembukaan kas titipan akan jauh lebih efisien dibandingkan dengan membuka Kantor Perwakilan Bank Indonesia baru di suatu daerah, terutama di daerah terluar.

Perkembangan Jumlah Lokasi Kas Titipan. | Sumber : Bank Indonesia

Setiap tahunnya, Bank Indonesia terus menambah jumlah kas titipan di berbagai daerah. Sepanjang tahun 2016, Bank Indonesia menambah 27 (dua puluh tujuh) lokasi kas titipan sehingga total lokasi kas titipan menjadi sebanyak 62 (enam puluh dua) lokasi di seluruh Indonesia. Dengan penambahan lokasi kas titipan tersebut, layanan kas Bank Indonesia kini mampu menjangkau 82% dari seluruh kabupaten / kota di Indonesia.


Transformasi yang dilakukan Bank Indonesia dalam hal penyediaan Uang Rupiah tersebut akan terus dilakukan. Sejalan dengan salah satu tema transformasi di Bank Indonesia, yaitu Outstanding Execution, Bank Indonesia akan terus menambah lokasi kas titipan di berbagai daerah hingga mencapai 107 (seratus tujuh) lokasi. Jumlah tersebut akan menjangkau seluruh kabupaten / kota di Indonesia. Dengan demikian, cita-cita mulia menghadirkan Uang Rupiah hingga ke seluruh pelosok Negeri dapat tercapai.

Peta Layanan Kas Bank Indonesia dan Daftar Bank Pengelola Kas Titipan. | Sumber : Bank Indonesia

Berbicara mengenai daerah terluar, salah satu Provinsi yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Keppres No.6 Tahun 2017, adalah Sulawesi Utara. Menurut Keppres tersebut, terdapat beberapa daerah terluar di Sulawesi Utara, diantaranya adalah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud. Untuk menyediakan kebutuhan Uang Rupiah bagi masyarakat Sulawesi Utara, saat ini Bank Indonesia memiliki 1 (satu) Kantor Perwakilan di Kota Manado dan 2 (dua) lokasi kas titipan yaitu di Kota Kotamobagu dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Tidak cukup sampai di sana, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara akan membuka 3 (tiga) lokasi kas titipan baru di tahun 2017, yaitu di Kota Bitung, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Dengan jumlah tersebut, layanan kas Bank Indonesia akan menjangkau seluruh 15 (lima belas) daerah kabupaten / kota di Sulawesi Utara.

Peta Rencana Penyediaan Layanan Kas BI di Sulawesi Utara. | Sumber : Bank Indonesia

Lalu, bagaimana proses pembukaan kas titipan itu sendiri?

Proses pembukaan kas titipan terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama adalah pemetaan wilayah calon kas titipan. Pemetaan wilayah dilakukan dengan mempertimbangkan profil daerah, jarak antara wilayah calon kas titipan dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat, jumlah kantor bank, dan perkembangan serta potensi perekonomian daerah.

Tahap kedua adalah survey ke lokasi calon kas titipan. Berdasarkan hasil pemetaan wilayah, Bank Indonesia melakukan survey ke lokasi calon kas titipan untuk menggali informasi secara lebih detail. Informasi yang ingin diperoleh dalam tahap ini antara lain sarana dan prasarana yang dimiliki perbankan setempat, kondisi dan kapasitas khazanah (tempat penyimpanan Uang), tingkat kebutuhan Uang, serta pendapat perbankan dan Pemerintah Daerah setempat mengenai rencana pembukaan kas titipan.

Survey Lokasi Calon Kas Titipan di Sulawesi Utara. | Sumber : Dokumentasi Pribadi

Tahap ketiga adalah melakukan analisa. Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul, Bank Indonesia akan melakukan analisa untuk menentukan apakah lokasi tersebut telah memenuhi kriteria persyararatan pembukaan kas titipan. Apabila memenuhi seluruh kriteria, maka Bank Indonesia akan membuka kas titipan di daerah tersebut. Pembukaan kas titipan oleh Bank Indonesia dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pengelolaan kas titipan dengan salah satu bank umum yang ditunjuk sebagai bank pengelola kas titipan.

Lantas, manfaat apa saja yang bisa didapat dengan membuka kas titipan?

Setidaknya ada 4 (empat) manfaat utama kas titipan. Dari sisi perbankan, biaya dan risiko pengelolaan Uang Rupiah (cash handling) akan semakin rendah. Biaya cash handling merupakan salah satu komponen biaya terbesar bagi kantor cabang bank selain biaya gaji pegawai, khususnya bagi perbankan di daerah terluar.

Mengapa? Untuk menyediakan kebutuhan Uang bagi nasabah, bank akan melakukan remise (penarikan / penyetoran Uang) secara berkala ke kantor cabang yang lebih besar. Sebagai gambaran, perbankan di Kepulauan Talaud akan menempuh 28 (dua puluh delapan) jam perjalanan bolak-balik dengan menggunakan kapal laut untuk menarik Uang dari kantor cabang yang ada di Manado. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp9 juta untuk sekali remise. Belum lagi ditambah risiko keamanan di sepanjang perjalan menuju ke Manado. Nah, dengan adanya kas titipan, maka bank tidak perlu lagi melakukan remise, sehingga biaya dan risiko cash handling akan semakin rendah.

Manfaat selanjutnya dapat ditinjau dari sisi masyarakat. Dengan adanya kas titipan, maka kebutuhan masyarakat terhadap Uang dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai, dan kondisi yang layak edar akan semakin terpenuhi. Cerita si pedagang pasar yang menaikkan harga sayur bayam karena tidak memiliki Uang kembalian tentunya tidak akan terulang kembali. Selain itu, kondisi Uang di dompet dijamin tidak akan lusuh karena kas titipan juga menyediakan layanan penukaran Uang bagi masyarakat.

Manfaat ketiga adalah meningkatkan aktivitas perekonomian daerah. Tersedianya Uang Rupiah dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai akan semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi. Para pelajar dapat dengan mudah membayar angkot untuk pergi menuntut ilmu ke sekolah. Pembayaran gaji bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Pemerintah Daerah dapat dilakukan dengan mudah. Pelaku usaha dapat dengan mudah bertransaksi dengan pembelinya. Jika transaksi pembayaran berjalan dengan lancar, maka aktivitas perekonomian akan tumbuh ke arah yang lebih baik.

Seperti yang telah disinggung di awal, manfaat kas titipan yang terakhir dan paling penting adalah menjaga kedaulatan di setiap jengkal NKRI. Melalui ketersediaan Uang Rupiah, setiap transaksi yang dilakukan di Negeri ini, khususnya di daerah terluar, akan dilakukan dengan menggunakan Rupiah. Dengan demikian, kisah pilu Pulau Sipadan dan Ligitan niscaya tidak akan terulang kembali.

Manfaat Kas Titipan. | Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan uraian di atas, rasanya kita sepakat bahwa upaya penyediaan Uang Rupiah merupakan sebuah pondasi penting dalam membangun bangsa ini. Layaknya aliran darah ke setiap jengkal tubuh, Uang Rupiah akan menopang denyut perekonomian dan menjaga kedaulatan bangsa ini. Melalui semangat transformasi, Bank Indonesia akan memastikan agar Rupiah senantiasa bersinar hingga daerah terluar!


Referensi :

Bank Indonesia. 2017. Laporan Perekonomian Indonesia 2016 : Bersinergi Memperkuat Resiliensi, Mendorong Momentum Pemulihan Ekonomi. Jakarta : Bank Indonesia.

1 komentar:

Bersihkan Sampah untuk Bunaken yang Lebih 'Wah'!

Seakan tetap abadi, ada salah satu pepatah kuno yang diajarkan oleh nenek moyang bangsa ini kepada setiap generasi muda penerus bangsa secara turun temurun. “Kebersihan Pangkal Kesehatan.” Sekilas terdengar sederhana, namun sesungguhnya penuh arti dan makna.

Pepatah tersebut mengajarkan kepada kita mengenai arti penting menjaga kebersihan untuk mencapai kehidupan yang sehat. Sebagai contoh sederhana, kita senantiasa dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum makan. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa mencuci tangan dapat membunuh berbagai kuman dan bakteri yang melekat sehingga dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit. Contoh lainnya adalah meminum air yang telah dimasak. Memasak air minum sebelum dikonsumsi dapat membunuh mikroorganisme negatif yang terkandung di dalam air, serta menghindarkan kita dari risiko sakit perut. Dalam tataran yang lebih luas, tentunya dengan menjaga kebersihan lingkungan akan menjamin terciptanya lingkungan yang lebih sehat.

Selain berdampak positif terhadap diri dan lingkungan, menjaga kebersihan ternyata juga memiliki dampak yang sangat besar bagi perekonomian, khususnya di sektor pariwisata. Kok bisa? Bayangkan jika kita berwisata ke sebuah objek wisata yang kotor dan tidak terawat, tentu kita tidak akan nyaman berlama-lama di sana. Bahkan mungkin kita tidak akan berpikir untuk mengunjungi objek wisata tersebut untuk kedua kalinya. Selanjutnya dapat ditebak, objek wisata yang kotor tidak akan berkembang dan memiliki dampak yang negatif, tidak hanya terhadap kelestarian lingkungan, namun juga terhadap perekonomian di daerah tersebut. Sebaliknya, objek wisata yang bersih, asri, dan indah dapat menarik minat kunjungan wisatawan sehingga akan menjadi sumber ekonomi baru bagi penduduk di sekitar daerah tersebut. Dari sana rasanya kita sepakat bahwa pengelolaan sampah (waste management) menjadi salah satu faktor penting bagi setiap objek wisata.

Di berbagai negara maju di Eropa, waste management telah menjadi kunci keberhasilan dalam pengembangan sektor pariwisata. Penelitian yang dilakukan oleh Murava dan Korolbelnykova (2016) menyimpulkan bahwa objek wisata merupakan salah satu daerah penghasil sampah terbesar di dunia. Selanjutnya Ezeah et al (2015) menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan dapat memberikan efek jangka panjang yang sangat positif terhadap industri pariwisata dan ekonomi di Eropa, antara lain mengurangi biaya sosial ekonomi, efisiensi biaya operasional, melestarikan lingkungan, dan meningkatkan citra serta kepuasan wisatawan. Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk merumuskan pengelolaan sampah yang baik, setidaknya harus mencakup tiga hal yaitu manusia (komunitas), fisik (infrastruktur dan peralatan penunjang), serta hukum dan ketentuan yang berlaku (legal instruments).

Sebagai salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya daerah, Indonesia memiliki beragam objek wisata yang tersebar mulai dari Sabang hingga Merauke. Beberapa objek wisata bahkan menjadi ikon pariwisata nasional bahkan mancanegara. Sebut saja Candi Borobudur di Jawa Tengah, Pantai Kuta di Bali, Gili Trawangan di Nusa Tenggara Barat, ataupun Kota Tua di Jakarta. Nah, di Sulawesi Utara, ada salah satu objek wisata yang telah menjadi ikon pariwisata dunia yaitu Taman Laut Bunaken.

Siapa yang tidak kenal dengan keindahan Bunaken? Berjarak hanya sekitar 30 menit dari ibukota Manado, Bunaken setidaknya memiliki 20 (dua puluh) dive spot dengan kedalaman hingga mencapai ±1.300 meter. Hamparan terumbu karang yang terbentang luas di dasar laut berwarna biru menjadi sumber kehidupan bagi berbagai jenis ikan dan spesies laut lainnya. Bahkan tingkat biodiversitas kelautan yang ada di Bunaken telah diakui merupakan salah satu yang tertinggi di dunia! Tidak heran mengapa kemudian Bunaken disebut-sebut sebagai surganya para penyelam internasional. Namun demikian, pesona keindahan dan keanekaragaman hayati di Bunaken kini mulai terancam. Apalagi jika bukan karena persoalan kebersihan.


Pesona Keindahan Taman Laut Bunaken | Sumber Ilustrasi : initempatwisata.com
Masalah kebersihan memang terus membayangi Bunaken dalam beberapa tahun terakhir. Keindahan pemandangan bawah laut dan terumbu karang kini mulai tergantikan dengan sampah plastik bekas kemasan air mineral. Upaya pelestarian lingkungan memang belum menjadi prioritas masyarakat sekitar Bunaken. Selain itu, tidak tersedianya tempat pembuangan sampah yang layak di Bunaken semakin mempersulit upaya pengelolaan sampah. Tempat pembuangan sampah terdekat hanya tersedia di Kota Manado, sehingga produksi sampah di Bunaken mau tidak mau harus diangkut dengan menggunakan kapal. Terbatasnya jumlah kapal pengangkut sampah kemudian memperburuk permasalahan kebersihan di Bunaken. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka niscaya pesona keindahan Bunaken sebagai ikon pariwisata dunia hanya tinggal sejarah.


Berbagai Berita Menceritakan Masalah Kebersihan di Bunaken. | Sumber : tamannasional.org, antaranews.com, dan traveltextonline.com


Institutional Leadership : Aksi Nyata Bank Indonesia Peduli Kebersihan di Bunaken
Pablo Picasso, seorang pelukis terkenal pernah berkata, “Action is The Fundational Key to All Success.” Tindakan nyata adalah kunci dasar dari seluruh kesuksesan. Melihat permasalahan kebersihan di Bunaken, Bank Indonesia tidak tinggal diam. Seperti yang telah disinggung di awal, masalah kebersihan di Bunaken bukan hanya berdampak pada kelestarian lingkungan, tetapi juga mengancam kelangsungan pariwisata dan perekonomian daerah. Sejalan dengan salah satu tema Tranformasi Bank Indonesia, yaitu Institutional Leadership, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara menginisiasi sebuah gerakan yaitu ‘Gerakan Bersih-Bersih Bunaken’ pada tanggal 10 Oktober 2015.

Hal utama yang dilakukan dalam gerakan ini adalah membersihkan Bunaken dari kepungan sampah, baik yang terdapat di pesisir pantai maupun di dasar laut. Selain melibatkan seluruh pegawai organik maupun non-organik, Bank Indonesia juga mengajak serta pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas pecinta alam di sekitar Bunaken untuk terlibat langsung dalam gerakan ini. Tidak hanya membersihkan sampah, Bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa alat-alat kebersihan mulai dari sapu lidi hingga tempat sampah. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan di Bunaken.


Gerakan Bersih-Bersih Bunaken yang Diinisiasi oleh Bank Indonesia. | Sumber Ilustrasi : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara
Pesan utama yang ingin disampaikan oleh Bank Indonesia dalam kegiatan ini adalah memberikan kesadaran bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk senantiasa merawat dan menjaga kebersihan Bunaken sebagai ikon pariwisata Sulawesi Utara. Dengan menjaga kebersihan di Bunaken, berarti kita juga berperan serta dalam upaya pelestarian objek wisata dan membantu mengembangkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata. Kebersihan Bunaken menjadi tanggung jawab seluruh pihak di Sulawesi Utara, baik pemerintah daerah, perusahaan, maupun masyarakatnya. Pesan ini kemudian diterima dengan baik oleh para pemangku kepentingan lainnya. Setelah Bank Indonesia, berbagai institusi lainnya melaksanakan kegiatan serupa mulai dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, TNI, Kepolisian, hingga perbankan di Sulawesi Utara yaitu BRI.

Gerakan Bersih-Bersih Bunaken Bank Indonesia Mendorong Institusi Lain Melakukan Kegiatan Serupa. | Sumber : sulutonline.com, hariansulut.com, manadopostonline.com, dan kabar5.com

Tidak berhenti sampai sana, program menjaga kebersihan Bunaken terus dilakukan oleh Bank Indonesia. Pada tanggal 22 Agustus 2016, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara memberikan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa 1 (satu) unit kapal pengangkut sampah kepada masyarakat Bunaken. Bantuan ini bertujuan untuk menghadirkan solusi atas masalah ketidaktersediaan tempat pembuangan sampah di Pulau Bunaken. Melalui kapal pengangkut sampah, kini masyarakat Bunaken dapat mengangkut sampah dari Bunaken ke tempat pembuangan sampah akhir di Kota Manado. Secara simbolis, bantuan kapal pengangkut sampah diberikan secara langsung oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Secara aktif, kini kapal pengangkut sampah bantuan Bank Indonesia dioperasikan minimal setiap seminggu sekali untuk menjaga kelestarian dan kebersihan Taman Laut Bunaken.


Pemberian Bantuan PSBI berupa 1 (Satu) Unit Kapal Pengangkut Sampah kepada Masyarakat Bunaken. | Sumber Ilustrasi : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara
Apa yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia kemudian menjadi salah satu faktor pendorong bagi Pemerintah Daerah Sulawesi Utara untuk menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi unggulan. Hal ini dibuktikan dengan diterapkannya regulasi bebas visa bagi wisatawan mancanegara dari sejumlah negara yang akan berkunjung ke Sulawesi Utara. Dampaknya bisa ditebak. Berdasarkan data yang dilansir oleh BPS, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara meningkat 108% (year-on-year) di sepanjang tahun 2016, dari semula 19.465 kunjungan menjadi 40.624 kunjungan! Tentunya hal ini akan memberikan dampak yang sangat positif bagi perekonomian daerah Sulawesi Utara.


Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisawatan Mancanegara ke Sulawesi Utara. | Sumber : BPS (2017, diolah)
Seperti yang telah dikemukakan di awal, arti menjaga kebersihan sesungguhnya penuh makna. Melalui rangkaian aksi peduli kebersihan di Bunaken, Bank Indonesia bertransformasi dan menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bahwa menjaga stabilitas perekonomian di daerah tidak hanya dilakukan dengan memberikan advisory bagi Pemerintah Daerah, namun juga bisa dilakukan dengan memberikan contoh nyata. Di tengah lesunya perekonomian global, salah satu obat mujarab yang paling cepat untuk menggerakkan motor perekonomian nasional adalah sektor pariwisata. Pada akhirnya, langkah pertama yang wajib dilakukan untuk menjaga kelestarian objek wisata adalah dengan menjaga kebersihan.

Bukankah, sebuah aksi nyata akan lebih bermanfaat dibandingkan dengan ratusan lembar analisa? Semoga!


Daftar Referensi :

Murava dan Korolbelnykova. 2016. The Analysis of the Waste Problem in Tourist Destinations on the Example of Carpathian Region in Ukraine. Journal of Ecological Engineering Vol.12 Issue 2.

Ezeah et al. 2015. Tourism Waste Management in the European Union : Lessons Learned from Four Popular EU Tourist Destinations. American Journal of Climate Change Vol.4. Scientific Research Publishing Inc.

0 komentar:

Jadilah Gravitasi di Sekitarmu Bersama Luna Smartphone

Tidak hanya terbatas pada gaya tarik bumi, hukum gravitasi ternyata berlaku di setiap sendi kehidupan sosial manusia. Sebagai contoh, gaya berjualan unik dari seorang penjual obat di sebuah kampung mampu menarik animo calon pelanggan untuk mengerubungi lapaknya. Contoh lainnya adalah lincahnya gocekan Messi melewati hadangan para pemain belakang mengundang decak kagum penikmat sepak bola dunia.  

Dari cerita singkat tersebut, penjual obat di kampung dan Messi memiliki beberapa kesamaan mendasar, yaitu karakter unik dan tindakan positif. Layaknya sebuah gravitasi, keduanya mampu menarik perhatian siapa pun di sekitarnya.

Berbagai studi ilmiah telah membuktikan bahwa tindakan positif seseorang mampu menarik perhatian orang lain secara lebih luas. Lyubomirsky et al (2005) menyimpulkan bahwa tindakan positif yang ditunjukkan seseorang mampu menimbulkan efek positif bagi diri pribadi dan orang lain di sekitar. Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa alasan utama yang melatarbelakangi ketertarikan seseorang terhadap orang lain adalah personality (karakter) (Braxton-Davis, 2010).

Menjadi Gravitasi : Positive Impact for Positive Action
Nah, bercerita mengenai tindakan positif yang menimbulkan dampak positif terhadap diri pribadi dan orang lain, Saya pun memiliki pengalaman menarik. Minat Saya dalam membaca dan menulis telah muncul sejak mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar. Jenis buku yang Saya gemari pada awalnya adalah novel misteri karangan R.L. Stine, yang kemudian berkembang menjadi novel fiksi dan sejarah. Dari membaca, Saya pun mulai aktif menulis puisi singkat yang banyak bercerita mengenai romantisme remaja pada masa kuliah.

Globalisasi teknologi dan kedewasaan kemudian menggiring Saya untuk mulai aktif menulis melalui platform blog. Selain mudah dan murah, menulis di blog terasa lebih mengalir, karena blog tidak memiliki teknik penulisan khusus. Namun demikian, tentunya apa yang ditulis di blog haruslah positif, jujur, dan bermanfaat buat pembaca.

Kegemaran untuk berbagi pengalaman dan cerita positif yang berguna bagi orang lain, ternyata bisa membuahkan prestasi. Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia, lembaga tempat Saya bekerja mengadakan blog competition yang dapat diikuti oleh seluruh pegawai. Tema yang diangkat adalah financial technology. Berbekal pengalaman dan studi literatur, Saya pun akhirnya mengikuti lomba melalui artikel yang berjudul ‘Financial Technology : Solusi Menjangkau Unbanked People Indonesia’.

Tidak disangka, Saya berhasil mendapatkan juara II dalam kompetisi blog tersebut! Yang paling membanggakan bagi Saya adalah ketika menerima penghargaan secara langsung dari Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, dan disaksikan oleh pegawai lainnya dari seluruh daerah. Keesokan harinya, pengumuman pemenang kompetisi blog juga disampaikan kepada seluruh pegawai melalui e-mail blast. Bangga!

Juara II BI Blog Competition | Dokumentasi: Bank Indonesia

Media untuk menceritakan pengalaman positif ternyata tidak hanya melalui tulisan. Beberapa waktu sebelumnya, Bank Indonesia juga mengadakan lomba foto dan video di Instagram. Dalam lomba tersebut, peserta diharuskan untuk menceritakan pengalaman dan rasa kebanggaannya dalam berkarya di Bank Indonesia.

Kesempatan baik tentunya tidak bisa dilewatkan begitu saja. Saya pun mengikuti lomba video dan menceritakan pengalaman Saya dalam menciptakan sebuah inovasi teknologi sederhana untuk memudahkan pemantauan anggaran bagi seluruh pegawai di kantor Saya. Seperti hukum gravitasi, ketika kita mengerjakan suatu hal yang positif, maka dampak yang ditimbulkan juga positif, juara I!

Juara I BI Bangga Berkarya | Dokumentasi : Bank Indonesia

Menjadi gravitasi di lingkungan sekitar tentu tidak mudah. Layaknya gunung es, prestasi yang diraih hanya mencerminkan puncak gunung. Rahasia sesungguhnya adalah keuletan dan kegigihan dalam menggapai prestasi itu sendiri, seperti halnya dengan lapisan bawah gunung es yang tidak terlihat. Cobalah belajar dari setiap kegagalan, baik dari cerita kegagalan diri sendiri maupun orang lain. Jika sudah berusaha dengan sebaik-baiknya, namun tetap belum mendapatkan hasil yang diharapkan, stay positive! Percayalah, cepat atau lambat, ketika kita berbuat suatu hal yang positif, maka dampak yang ditimbulkan juga akan positif.

Luna Smartphone : Senjata Menjadi Gravitasi
Untuk menulis blog yang baik diperlukan studi literatur yang dapat ditemukan secara cepat, kapan saja, dan di mana saja. Pun demikian halnya dengan membuat video yang menarik, diperlukan tools video maker yang handal, simple, dan tidak ribet. Nah, sebuah smartphone berteknologi tinggi tentunya akan sangat membantu seorang blogger maupun video maker dalam menyajikan karya terbaiknya.

Bercerita mengenai smartphone, Luna Smartphone yang diproduksi oleh Foxconn, raksasa elektronik Asia, sangat cocok menjadi andalan bagi para blogger maupun video maker untuk menorehkan lebih banyak prestasi sebagai gravitasi di sekitarnya. Setidaknya ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Luna Smartphone.

1.     Desain Stylish
Desain yang ditampilkan Luna Smartphone sangat stylish berbahasan dasar aluminium anti banting. Proses produksi Luna Smartphone menggunakan mesin Computer Numerical Control (CNC) yang menghasilkan akurasi dan presisi tinggi di setiap proses pemotongan, khususnya pada bagian lengkungan di setiap sisinya. Tebal Luna Smartphone hanya sekitar 7,38 mm dan berat sekitar 186 gram. Sangat nyaman digenggam maupun disimpan di dalam saku celana ataupun tas kecil. Ukuran layarnya cukup lebar yaitu 5,5 inch, yang akan memudahkan para blogger untuk membaca literatur maupun menulis dengan nyaman. Bagi video maker, layarnya cukup luas untuk melakukan editing pada gambar.

Desain Luna Smartphone, Stylish | Ilustrasi : luna.id
Tebal Hanya 7,38mm | Ilustrasi : luna.id

2.     Warna Elegan
Dengan mengusung tema elegan, Luna Smartphone menawarkan dua pilihan warna, yaitu silver dan space grey. Menurut berbagai penelitian, warna silver menggambarkan kesan glamour, mahal, dan kemilau. Sedangkan warna abu-abu menggambarkan ketenangan, keteduhan, dan elegan.

Tersedia Dua Pilihan Warna Elegan | Ilustrasi : luna.id

3.     Kamera Berkualitas Tinggi
Momen terbaik bagi blogger dan video maker dapat ditemukan kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, proses mengabadikan momen menjadi sebuah hal yang sangat penting. Luna Smartphone mendukung para blogger dan video maker dalam mengabadikan momen tersebut. Memiliki fitur kamera premium, dengan kualitas 13 MP pada kamera bagian belakang dan 8 MP pada kamera bagian depan. Kemampuan fotografi Luna Smartphone setara dengan iPhone 6. Satu hal yang membedakan Luna Smartphone dibandingkan dengan pesaingnya adalah fitur wide angle untuk momen selfie yang lebih sempurna. Selain itu, Luna Smartphone juga memiliki fitur pilihan filter hingga 25 jenis, yang akan menambah kesempurnaan hasil potret.

Kamera Berkualitas Tinggi | Ilustrasi : luna.id

4.    Dapur Pacu Maksimal
Teknologi yang digunakan sebagai dapur pacu LunaSmartphone sangat tinggi. Pada bagian processor, Luna Smartphone didukung oleh Qualcomm Snapdragon quad core berkapasitas 2,5 GHz, menghasilkan kecepatan proses yang luar biasa. Kapasitas RAM mencapai 3 GB, memberikan kecepatan dan kenyamanan ketika browsing maupun bermain game. Resolusi layar yang ditampilkan sangat maksimal, Full HD 1920 x 1080. Untuk operating systems, Luna Smartphone menggunakan Android Marshmallow + InLife UI 2.0.

Dapur Pacu Maksimal | Ilustrasi : luna.id

5.     Dual Sim 4G Ready
Memiliki nomor telepon lebih dari satu? Jangan khawatir, karena Luna Smartphone menghadirkan fitur dual sim dengan jaringan 4G/3G/2G.

Dual Sim Card Jaringan 4G/3G/2G | Ilustrasi : luna.id

6.    Dual Speaker
Luna Smartphone dilengkapi dengan speaker ganda yang menghasilkan suara sejernih kristal serta mampu mengurangi noisy background ketika berbicara. Selain itu, kualitas suara yang dihasilkan dalam merekam video akan semakin jernih.

Dual Speaker Menghasilkan Kualitas Suara Sejernih Kristal | Ilustrasi : luna.id

7.     Kapasitas Memori Lebih Banyak
Sangat cocok bagi blogger maupun video maker yang membutuhkan kapasitas memori tinggi untuk menyimpan foto, video, maupun musik. Luna Smartphone memiliki kapasitas internal memori hingga 64 GB dan kapasitas memori eksternal hingga 128 GB.

Kapasitas Memori Lebih Banyak | Ilustrasi : luna.id

8.    Baterai Awet
Kapasitas baterai yang dimiliki Luna Smartphone mencapai 3.000 mAh, dengan kemampuan standby pada jaringan 3G dan 4G secara berurutan mencapai 480 jam dan 500 jam. Audio playback mencapai 11 jam dan video playback mencapai 7 jam. Selain itu, fitur quick charge dan fast charge memberikan waktu yang singkat dalam pengisian baterai.

Baterai Tahan Lama | Ilustrasi : luna.id

9.    Harga
Nah, ini yang paling menarik. Dengan berbagai fitur premium tersebut, Luna Smartphone dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau, hanya Rp 4 jutaan saja. Dibandingkan dengan smartphone premium lainnya, harga Luna Smartphone tentunya jauh lebih murah.

Dengan Kualitas Premium, Harga Luna Smartphone Jauh Lebih Murah | Ilustrasi : luna.id

Kualitas tulisan dari seorang blogger biasanya ditentukan dari jam terbang membaca dan menulis. Sama halnya dengan kualitas video yang dihasilkan seorang video maker, yang ditentukan dari pengalaman dan jam terbang editing video. Namun demikian, baik blogger maupun video maker tentu membutuhkan sebuah senjata andalan. Berbicara mengenai senjata andalan, tentunya Luna Smartphone akan sangat mendukung para blogger dan video maker untuk menorehkan prestasi yang lebih banyak, bermanfaat buat orang lain, dan menjadi gravitasi di sekitarnya!

#BeTheGravity #SmartphoneLUNA

Referensi :
Lyubomirsky, Sonja et al. 2005. The Benefits of Frequent Positive Affect : Does Happiness Lead to Success?. Pscychological Bulletin Vol.131 No.6. American Phsychological Association.
Braxton-Davis, Princess. 2010. The Social Psychology of Love and Attraction. McNair Scholars Journals Vol.14 Issue 1. Grand Valley State University.
Luna. 2017. [online], (http://luna.id/index.php, diakses tanggal 18 April 2017)

9 komentar:

Perlunya Pendidikan Karakter Untuk Selamatkan Masa Depan Bangsa

“Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.” Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi daya kekuatan.

Semboyan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara | Sumber Ilustrasi : www.pantun123.com

Sebuah gagasan yang timbul dari pemikiran tajam dan sarat pengalaman seorang Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara, saat mendirikan Peguruan Taman Siswa di tahun 1922. Sejarah mencatatkan bahwa Perguruan Taman Siswa menjadi salah satu elemen penting pergerakan kemerdekaan Indonesia, khususnya melalui dunia pendidikan. Gagasan tersebut kemudian dikenal secara luas dan menjadi semboyan yang memberikan arti penting bagi pengajar dalam dunia pendidikan di tanah air.

Semboyan tersebut menjadi pondasi penting bagi sikap guru dalam mendidik muridnya. Selain memberikan ilmu yang bermanfaat bagi murid, seorang guru wajib memberi contoh positif, menyemangati, dan mendukung murid agar memiliki nilai dan karakter utama bangsa yang diperlukan dalam kehidupannya, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Nilai dan karakter tersebut tidak mungkin dapat tertanam secara utuh pada diri seorang murid apabila guru tidak memiliki nilai dan karakter yang sama.

Seakan tidak pernah habis ditelan zaman, apa yang diajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara pada sembilan puluh lima tahun yang lalu, ternyata masih dibutuhkan dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya dewasa ini. Efek globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan alur informasi masuk dengan deras, baik informasi positif maupun informasi negatif. Celakanya, sepertinya secara naluriah otak manusia akan lebih tertarik untuk membaca informasi negatif dibandingkan dengan informasi positif. Sebagai contoh sederhana, berita ricuhnya rapat paripurna DPD-RI di Jakarta lebih digemari oleh masyarakat dibandingkan dengan berita membaiknya outlook sovereign credit rating Indonesia dari stable menjadi positive yang diberikan oleh Rating and Investment Information, Inc. (R&I), salah satu lembaga pemeringkat rating investasi kelas dunia.

Berbagai studi ilmiah telah membuktikan bahwa informasi negatif akan melekat lebih kuat dalam memori seseorang dibandingkan dengan informasi positif (Ito et al, 1998). Penelitian Merrel (2012) juga menyimpulkan bahwa informasi negatif dapat memberikan efek negatif jangka panjang bagi psikologis seseorang.

Kurangnya kemampuan dalam menyaring informasi akan sangat berbahaya bagi perkembangan berpikir dan kehidupan anak-anak. Berdasarkan data yang dirilis oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), jumlah kasus di bidang pendidikan yang menimpa anak-anak Indonesia pada tahun 2015 meningkat sebesar 16.7% (yoy), dari semula 461 kasus menjadi 538 kasus. Sebagian besar kasus ini berupa bullying yang ironisnya terjadi di sekolah. Belum lagi jika ditambahkan dengan data kasus narkoba dan pornografi pada anak yang juga meningkat setiap tahunnya. Tidak jarang kita dengar di media bahwa kasus narkoba maupun pornografi kini telah banyak merambah ke sekolah-sekolah, bahkan hingga ke tingkat SMP.

Kegagalan dalam mendidik murid akan mengancam masa depan bangsa ini. Berbagai dampak negatif akan ditimbulkan dari kondisi tersebut, mulai dari hilangnya minat murid dalam belajar dan berprestasi, meningkatnya probabilitas putus sekolah dan bunuh diri, serta yang paling utama adalah hilangnya nilai dan karakter utama bangsa yang telah ditanamkan sejak dahulu oleh para pahlawan nasional, termasuk Ki Hadjar Dewantara.

Lima Nilai dan Karakter Utama Bangsa Indonesia
Sebagaimana telah disinggung di awal, ada lima nilai dan karakter utama yang perlu ditanamkan kepada generasi muda penerus bangsa sejak dini. Karakter pertama adalah religius. Karakter ini merupakan yang terpenting dalam membentuk generasi muda. Setiap agama mengajarkan penganutnya untuk senantiasa takut akan Tuhan. Dengan sikap takut akan Tuhan, maka seseorang akan berbuat baik kepada diri sendiri, keluarga, dan sesamanya, saling membantu dan tenggang rasa, serta menghormati pemeluk agama lainnya. Ilmu yang tidak dibarengi dengan karakter religius akan sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa ini.

Karakter kedua adalah nasionalis. Cerminan seorang nasionalis tentu bisa kita temukan dari kisah para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Namun demikian, dengan berbagai keterbukaan di era globalisasi teknologi, tantangan menanamkan karakter nasionalis pada generasi muda semakin berat. Proklamator dan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, pernah berkata, “Tugasku lebih ringan karena melawan penjajah. Tugas kalian lebih berat karena menghadapi bangsa sendiri.” Pendidikan karakter nasionalis pada generasi muda sangat diperlukan demi menciptakan masa depan yang senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Karakter selanjutnya adalah mandiri. Sejak dahulu, bangsa ini telah dianugerahi kekayaan alam dan sumber daya yang berlimpah. Namun ada satu kekurangan mendasar pada bangsa ini yang menyebabkan kekayaan alam tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, yaitu kurangnya jiwa kemandirian. Karakter mandiri dapat diartikan percaya kepada kemampuan diri sendiri dalam menggapai prestasi dan cita-cita. Karakter ini sangat diperlukan guna menghindari beberapa sifat negatif yang menjadi stigma generasi milenial saat ini, antara lain berpangku tangan, pamrih, dan ingin mendapatkan prestasi yang serba instan tanpa berusaha. Dalam tatanan yang lebih luas, penanaman karakter mandiri akan mewujudkan kemandirian bangsa baik secara ekonomi, teknologi, kreativitas, maupun prestasi.

Karakter keempat adalah gotong royong, sebuah karakter yang secara perlahan mulai terkikis karena euforia demokrasi. Nilai positif demokrasi yang mengedepankan perbedaan pendapat dalam mencari solusi terbaik, seringkali disalahartikan. Perbedaan pendapat terkadang menjadi konten utama dari pemberitaan, dibandingkan dengan solusi yang dimunculkan atas perbedaan pendapat itu sendiri. Hal ini akan menggiring masyarakat menjadi terkotak-kotak, dan berkebalikan dengan nilai karakter gotong royong. Oleh karena itu, pendidikan karakter gotong royong menjadi sebuah keharusan dalam mendidik masa depan bangsa ini.

Karakter terakhir adalah integritas. Karakter ini sangat perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. Karakter integritas akan menyembuhkan salah satu penyakit bawaan kolonial Belanda yang tumbuh subur hingga sekarang, yaitu korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Peran Pendidikan dalam Merevolusi Karakter Bangsa
Mencermati berbagai kondisi tersebut, peran pendidikan dalam merevolusi karakter bangsa harus menjadi prioritas utama negeri ini. Seperti yang pernah diajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara, mengembalikan peran guru sebagai contoh teladan bagi muridnya menjadi sebuah tantangan yang sangat berat, khususnya dewasa ini. Menanamkan kembali lima nilai dan karakter utama bangsa pada generasi milenial bukanlah suatu hal yang mudah. Dibutuhkan upaya terus menerus untuk mengubah suatu kebiasaan hingga akhirnya terbentuk menjadi sebuah karakter dalam diri seorang murid.

Ada beberapa langkah dalam menerapkan pendidikan karakter di Indonesia. Pertama, sebagai pendidik, kualitas dan kapabilitas seorang guru harus ditingkatkan. Kesenjangan kualitas pendidikan antara Indonesia bagian barat dan timur harus dipersempit. Sebagai pendidik, seorang guru harus mencerminkan nilai dan karakter utama bangsa dalam setiap tindakannya agar dapat ditularkan kepada muridnya dengan sempurna. Kedua, pendidikan karakter harus menjadi sebuah kurikulum dalam setiap tingkatan pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan usia dini. Ketiga, pendidikan karakter harus melibatkan setiap unsur pendidikan, tidak hanya guru, namun juga kepala sekolah, lingkungan sekolah, hingga orang tua. Dan yang terakhir adalah upaya pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan guna penyempurnaan di masa yang akan datang.

Tidak hanya mengajar, seorang guru juga memberikan contoh positif bagi muridnya | Sumber Ilustrasi : www.astrowani.com

Pencanangan pendidikan karakter telah menjadi program prioritas pemerintah, yang dalam hal ini menjadi ranah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program merevolusi karakter bangsa dilakukan dengan menghadirkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di setiap sekolah, baik negeri maupun swasta. Sampai dengan akhir tahun 2016 PPK telah diimplementasikan di 542 sekolah di seluruh Indonesia. Seluruh sekolah di Indonesia ditargetkan untuk menerapkan PPK pada akhir tahun 2020.

Dalam konsep PPK, peran pendidikan vokasi diutamakan sebagai langkah strategis peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa. PPK akan menggeser peran dari masing-masing elemen pendidikan. Kepala sekolah akan berperan sebagai teladan dan kepemimpinan di dalam sekolah, sedangkan guru akan berperan sebagai inspirator bagi murid. Selain itu, program PPK mendorong partisipasi orang tua dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam penguatan pendidikan karakter di sekolah.

Pada akhirnya, rasanya kita sepakat bahwa pendidikan karakter telah menjadi kebutuhan dasar untuk menyelamatkan masa depan bangsa ini. Seperti buah pikiran Ki Hadjar Dewantara lainnya, “Dengan ilmu kita menuju kemuliaan.” Semoga bangsa ini dapat menuju kemuliaan sejati dengan pendidikan karakter. Perubahan itu memang susah, tetapi bukan berarti tidak usah.

Referensi :
Ito, Tiffani A. et al. 1998. Negative Information Weights More Heavily on The Brain : The Negativity Bias in Evaluative Categorization. Journal of Personality and Social Pscychology Vol.75 No.4. American Phsychological Association, Inc.

Merrel, Woodson. 2012. The Long Lasting Effects of Negative Information. [online], (https://www.psychologytoday.com/blog/the-source-healing/201202/the-long-lasting-effects-negative-information, diakses tanggal 17 April 2017)

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 2016. Data Kasus Berdasarkan Klaster Perlindungan Anak, 2011-2016. [online], (http://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data/data-kasus-per-tahun/data-kasus-berdasarkan-klaster-perlindungan-anak-2011-2016, diakses tanggal 17 April 2017)

Tribunnews.com. 2016. Tahun 2017, Mendikbud Genjot Penguatan Pendidikan Karakter. [online], (http://www.tribunnews.com/nasional/2016/12/30/tahun-2017-mendikbud-genjot-penguatan-pendidikan-karakter, diakses tanggal 17 April 2017)

1 komentar: