Beranda

Navigation Menu

Jualan Makin Laris Berkat Fitur Gratis Foto Produk di Blibli.com



Jual Cepat! Ertiga GX Matic th 2004 putih metalik tangan pertama kondisi prima. Harga 70 jt nego. Cash/kredit. Hub: 021-1239816. Showroom: Abadi Motor, Duren Sawit, Jaktim.
***
Ada yang familiar dengan kalimat di atas? Ya, itu adalah contoh narasi iklan baris yang sering kita temukan di surat kabar saban akhir pekan. Singkat, padat, tanpa basa-basi. Kalau bukan otomotif, pastilah produk properti yang dijual.
Sepuluh tahun lalu, boleh jadi itulah cara termudah untuk memasarkan atau mencari mobil. Sekarang, ketika digitalisasi semakin berkembang, cara-cara seperti itu dirasa sudah usang.
Selain mahal dan sangat terbatas, iklan baris memiliki satu kelemahan: ketiadaan foto produk untuk menarik minat calon pelanggan. Akibatnya, jangan heran kalau produkmu tidak terjual dalam sekali pasang. Butuh dua, tiga, atau sepuluh kali iklan sebelum daganganmu dibeli orang.
Setidaknya, itulah yang kurasakan ketika menjual mobil bekas lima tahun lalu. Lantaran gaptek dan belum banyak online marketplace seperti sekarang, aku terpaksa mengandalkan cara konvensional: memasang iklan baris di surat kabar.


Bisa ditebak, hasilnya pun mengecewakan. Sudahlah bayar mahal-mahal, tidak seorang pun yang mengontakku setelah iklan baris dipasang. Kalau satu atau dua minggu, sih, wajar. Ini sudah tiga bulan mobilku tidak kunjung terjual.
Oke. Aku mengerti. Rezeki datangnya dari Tuhan. Boleh jadi memang belum rezeki, atau bisa saja memang belum berjodoh.
Apa pun alasannya, yang pasti aku mesti bersusah-payah menjajakannya lewat berbagai grup obrolan di ponsel. Lantaran sedang kepepet dan butuh uang, aku pun rela menjelajahi beberapa showroom agar mobilku cepat terjual. Ya, meskipun harus rela ditawar habis-habisan.
Dan, yang paling mengejutkan, akhirnya mobilku ditawar dan berhasil terjual setelah memasang beberapa foto di media sosial. Alhamdulillah.



Akan tetapi, kalau kupikir-pikir kembali, prosesnya tidak semudah itu, Kawan! Kala itu aku harus meminta bantuan temanku—mahasiswa jurusan fotografi—untuk memotret mobilku secara lebih proper, sebelum mobilku berhasil terjual.
Bukan apa-apa, kendatipun aku sudah menyertakan foto setiap kali chat-blast ke beragam grup obrolan, mobil bekasku tetap saja tidak terjual. Jangankan ditawar, ditanggapi saja tidak pernah. Sedih!
Dari sana, aku pun mendapat satu pelajaran berharga. Kalau mau berjualan, apalagi pada era digital, foto produk berkualitas ciamik menjadi syarat mutlak yang tidak boleh dilewatkan. Supaya cepat dilirik pembeli, supaya dagangan semakin laris manis.
Hanya saja, kita pun harus sadar diri. Sama seperti aku, tidak semua orang bisa membuat foto produk secara mandiri. Tidak semua orang paham teknik memotret dengan baik. Oleh karena itu, pilihan yang tersedia tinggal tiga.
Pertama, menggunakan jasa fotografer profesional. Cara ini ibarat jalan pintas. Kita bisa menyewa fotografer profesional untuk membuat katalog atau foto produk yang akan dijual. Untuk urusan kualitas, jangan diragukan. Namanya saja profesional, sudah pasti hasil fotonya jempolan.
Namun demikian, bukan berarti cara ini tidak punya kelemahan. Kamu harus menyediakan anggaran yang cukup besar bila ingin menggunakan jasa fotografer profesional. Apalagi kalau produkmu memiliki banyak variasi. Busana, beauty product, restoran, atau makanan dalam kemasan, misalnya.
Bukannya untung, kalau kamu tidak cermat bisa-bisa malah buntung. Pos pengeluaran boleh jadi akan terkuras. Sebab kamu harus mengeluarkan uang setiap kali ingin memotret produkmu.


Kedua, belajar. Kalau tidak ingin menghabiskan uangmu untuk membayar jasa fotografer profesional, kamu boleh pakai cara yang kedua: belajar. Investasikan uangmu untuk ikut kursus dan membeli peralatan fotografi yang mumpuni. O ya, kamu juga perlu belajar teknik menyunting foto agar produkmu tambah oke.
Kendatipun keahlianmu meningkat, boleh jadi waktumu akan terbuang banyak. Belajar itu memerlukan kesabaran. Tidak bisa jadi seketika. Ada proses gagal yang perlu kamu lalui terlebih dahulu. Dari sana, barulah kamu bisa memotret produkmu dengan apik.
Oleh karena itu, cara ini mungkin tidak cocok bagi kamu yang baru merintis usaha. Yang belum punya karyawan sendiri dan harus nongkrongin toko dari pagi hingga petang. Sebab kalau mau belajar, kamu harus menyisihkan cukup waktu. Dan, tentu saja, biaya investasi.
Nanti dulu. Kalau begitu, kedua cara di atas masih punya kelemahan, dong? Ya, kalau mau jujur, tentu saja jawabannya iya!
Maka dari itu, aku menyarankan agar kamu ambil cara yang ketiga. Sebuah cara agar kamu tidak perlu keluar uang dan menyisihkan waktu panjang, tetapi tetap bisa memiliki foto produk yang fenomenal.
Sudah begitu, produkmu juga akan dikenal luas karena dijajakan lewat online shopping mall terbaik di Indonesia. Yang selalu dicari dan disinggahi oleh jutaan mata pelanggan setiap kali mereka hendak berbelanja lewat ponsel atau laptop.
Wah, memangnya ada yang begitu? Eits, jangan salah. Tentu saja ada!
Jualan saja di Blibli.com, online shopping mall yang punya fitur foto dan upload produk secara gratis, bikin daganganmu semakin laris!
Penasaran seperti apa caranya? Makanya, jangan ke mana-mana. Santai saja. Seduh kopi dan ambil camilan kalau perlu. Silakan nikmati ulasanku dalam beberapa alinea ke depan.



Seperti yang sudah kita ketahui, Blibli.com adalah pelopor online shopping mall di Indonesia. Melalui layanan yang dapat diakses lewat website dan aplikasi, Blibli.com berkomitmen untuk memberikan pengalaman belanja online secara aman, nyaman, mudah, menyenangkan, kapan saja, dan di mana saja.
Kini, berjualan online semakin mudah bersama Blibli.com. Pasalnya, para Blibli Seller—sebutan penjual di Blibli.com—diberikan beragam kemudahan, salah satunya adalah gratis foto dan upload foto produk.
Ya, kamu tidak salah baca. Kamu tidak perlu membayar sepeser pun untuk memiliki foto produk yang ciamik. Yang perlu kamu lakukan hanyalah mempersiapkan contoh produkmu. Urusan foto, serahkan saja pada Blibli.com. Bisnis jadi hemat, untung pun jadi ga tanggung-tanggung.
Nah, bila kamu penasaran apa saja keunggulan layanan foto produk di Blibli.com, tilik saja uraianku satu per satu.



Seperti yang sudah kusinggung sebelumnya, Blibli.com membebaskan para Blibli Seller dari seluruh biaya ketika ingin foto produk. Tentu saja, fitur ini akan menghemat kantong Blibli Seller dalam menjual produknya di Blibli.com.
Oleh karena itu, Blibli.com cocok untuk kamu yang baru mulai usaha, ketika modal masih pas-pasan, tatkala untung belum begitu besar.


Asal tahu saja, tarif jasa fotografer produk profesional itu tidak murah. Setiap fotografer tentu memiliki rate card yang berbeda. Namun, secara umum, harga jasa foto produk mencapai Rp20 ribu per foto hingga Rp3,5 juta per sesi pemotretan. Lumayan, kan?
Nah, kalau berjualan di Blibli.com, kamu bisa melupakan itu semua. Sebab jasa foto produk diberikan secara cuma-cuma alias gratis! Kurang apa lagi, coba?



Kamu pasti tahu, dong, kalau studio foto itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas foto produkmu? Ya, salah satu keunggulan mengambil foto di studio foto adalah hasil foto yang lebih jernih dan bebas distorsi.
Hal ini sangat penting supaya detail produkmu dapat tertangkap jelas oleh lensa kamera. Dalam berjualan online, cacat foto sedikit saja bisa-bisa langsung ditinggalkan calon pelanggan.


Nah, selain fitur foto produk gratis, Blibli.com juga menyediakan studio foto untuk menjamin kualitas foto produkmu semakin menarik. Selain itu, kamu tidak perlu foto sendiri, sebab sudah ada tim fotografi dari Blibli.com yang siap membantumu.
Jangan khawatir soal angle atau lighting. Fotomu juga akan diolah terlebih dahulu agar benar-benar bersih dan jernih. Supaya pelangganmu tetap setia membeli produk-produk unggulanmu.



Gratis, oke. Studio sudah. Fotografer juga beres. Lantas, peralatan fotografinya bagaimana?
Tenang. Santai saja. Jangan khawatir. Sebab tim fotografi Blibli.com sudah dipersenjatai dengan peralatan fotografi yang mumpuni. Kamu tidak perlu ragu soal kualitas hasil fotonya.


Untuk mengambil foto terbaik dari produkmu, Blibli.com menggunakan fullset kamera DSLR. Selain itu, pencahayaan juga diperhatikan dengan menggunakan boom stand dan lampu studio yang memadai.
Kalau produkmu berupa busana, Blibli.com juga menyediakan mannequin, untuk setelan pria, wanita, maupun anak-anak. Untuk urusan meja, Blibli.com juga sudah menyediakan tabletop.
Singkat kata, kamu tidak perlu jago fotografi untuk menjual produk di Blibli.com. Segalanya sudah disediakan, tinggal jualan saja.



Kalau kamu pikir lantaran gratis maka kamu harus berebutan dengan Blibli Seller lainnya demi mendapatkan sesi foto, kamu salah besar. Di Blibli.com, seluruh jadwal photoshoot sudah diatur secara cermat dan andal.
Hanya dengan memesan lewat surel atau merchant corner, Blibli.com akan memberimu kabar dalam 1 kali 24 jam. Selanjutnya, kamu tinggal memberikan informasi contoh produk saja.


Jadwalmu akan disusun secara otomatis oleh Blibli.com. Sehingga kamu bisa segera mendapatkan kepastian, kemudian mengagendakan waktumu untuk menghadiri sesi pemotretan.
Yang pasti, jadwal jualan jadi tidak mengganggu atau bertabrakan dengan jadwal pemotretan. Mudah, bukan?



Salah satu kelemahan jualan online adalah proses mengisi data dan meng-upload foto produk yang membutuhkan waktu. Apalagi kalau jenis daganganmu banyak. Alhasil, kamu harus melakukan input satu per satu.
Hanya di Blibli.com kamu tidak perlu risau soal itu. Pasalnya, Blibli.com sudah menyediakan template deskripsi produk yang sesuai dengan barang yang kamu jual. Tinggal diisi saja sesuai maumu.
Selain itu, kamu tidak perlu mengunggah foto produkmu satu per satu. Cukup satukan dalam file berekstensi .zip, .xzip, atau .rar saja, kemudian upload sekaligus. Nantinya, tim verifikator Blibli.com yang akan memeriksa dan foto produkmu satu per satu. Asyik, kan?
Nah, supaya lebih jelas, kamu bisa mengikuti langkah upload banyak produk sekaligus pada video berikut.




Seperti mal pada umumnya, ada banyak pilihan produk yang bisa dijual di Blibli.com. Karenanya, Blibli.com juga menyediakan stok master produk untuk produk yang umum dijual, seperti produk kecantikan, makanan, minuman, dan lain-lain.
Nah, dengan stok master produk ini, kamu tidak perlu repot-repot mengisi deskripsi produk secara mendetail. Kemudahan ini akan menghemat waktumu ketika mengisi data produk yang akan kamu jual. Proses upload jadi lebih mudah dan cepat.
Andai produk yang kamu jual adalah barang buatanmu sendiri atau barang-barang yang bersifat unik, dan kebetulan Blibli.com belum memiliki stok master-nya, jangan khawatir. Kamu tetap bisa mengunggahnya secara mudah dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan pada video berikut ini.





Selain gratis foto produk, Blibli.com juga punya banyak keunggulan lain yang sayang kamu lewatkan. Mulai dari (1) keleluasaan pilih kategori; (2) kemasan gratis; (3) gratis biaya kirim; (4) kemudahan proses pengiriman; (5) asuransi pengiriman produk; (6) layanan merchant care; hingga (7) inovasi Blibli in Store.
Pokoknya, semuanya benar-benar membuat produkmu dikenal luas oleh calon pelanggan. Bisnismu akan semakin berkibar, dan untungmu jadi ga tanggung-tanggung.
Uraian lengkap mengenai tujuh keunggulan di atas bisa kamu baca pada artikelku yang berjudul “Jangan Takut Jadi Pengusaha, Ayo Jualan di Blibli.com Saja!”. Selamat membaca!



Suka atau tidak, jual online memang perlu didukung oleh foto produk yang baik. Sebab hal pertama yang diperhatikan oleh calon pelanggan adalah fotonya. Keliru upload foto bisa membuat calon pelangganmu mengurungkan niat membeli.
Kalau kamu tidak ingin seperti itu, segera daftarkan diri sebagai Blibli Seller saja. Selain banyak kemudahan yang didapat, proses pendaftarannya juga tidak ribet dan berbelit. Cukup penuhi data diri, dan ikuti empat langkah mudah yang tersaji dalam infografis berikut ini.


Bagaimana? Mudah, kan?
Maka dari itu, tunggu apa lagi? Bulatkan niat dan tekadmu dan segera raup untung ga tanggung-tanggung dengan berjualan di Blibli.com. Selamat berjualan! [Adhi]
***
Artikel ini diikutsertakan dalam Blibli Seller Blog Competition bertema Jualan Untung Ga Tanggung-Tanggung periode Agustus 2019.


Gambar yang ditampilkan dalam artikel ini bersumber dari koleksi pribadi dan olah grafis yang dilakukan secara mandiri oleh penulis. Sedangkan video bersumber dari saluran YouTube milik Blibli.com.

0 komentar: