Beranda

Navigation Menu

Berharap Kembali ke Tanah Suci Bersama Travel Umroh dari Blibli.com



Kami tertegun memandangi bangunan kotak berkiswah hitam yang menjulang tinggi di sebelah kiri. Guratan aksara Arab berwarna emas yang melingkarinya, menambah ketakjuban kami akan kebesaran-Nya. Meski telah berkali-kali kami tonton lewat layar kaca, sesungguhnya Kakbah lebih memesona tatkala dilihat langsung oleh kedua bola mata.
Mengelilingi Kakbah bersama kedua orangtua dan ratusan ribu jiwa dari seluruh penjuru dunia adalah sebuah pengalaman nurani. Sekat suku, bangsa, dan negara seakan tiada berarti. Lisan kami pun satu suara, memuja dan mengagungkan asma-Nya. Di Tanah Suci, tidak ada tujuan selain memenuhi panggilan-Nya.
***
Waktu terasa amat singkat. Sudah tiga belas kalender berganti sejak saya menjejakkan kaki di Tanah Suci. Akan tetapi, hingga kini memorinya tetap melekat kuat di dalam lubus otak. Ceritanya pun tak lekang dalam ingatan. Melalui artikel ini, akan saya bagikan sedikit untuk kalian.
Saya terbilang beruntung bisa menunaikan rukun Islam yang kelima pada usia remaja. Kala itu, saya masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Saat berpamitan dengan kawan-kawan, mereka sontak kebingungan. Mengapa saya bersedia menunaikan ibadah haji sejak dini?
Sebenarnya, jawaban saya sedikit bersifat pribadi. Tapi tak mengapa. Siapa tahu ada pembaca yang berada di posisi saya, kemudian jadi terinspirasi dari kisah ini. Bukan riya, apalagi jemawa. Karena berhaji sejatinya adalah kewajiban bagi seorang muslim yang sudah mampu, baik dari sisi fisik, jiwa, maupun materi.


Berbakti kepada kedua orangtua. Itulah niat awal saya ketika mematuhi ajakan Ibu dan Bapak untuk berhaji. Kala itu, Bapak memang sedang kurang sehat. Serangan stroke pada 2002, membuat sisi kanan tubuhnya tidak dapat berfungsi secara sempurna.
Ibu bilang, banyak ibadah di Tanah Suci yang mengharuskan sepasang suami istri berpisah. Berwudu dan menunaikan salat adalah dua di antaranya. Maka, tidak mungkin bagi Ibu untuk selalu berada di sisi Bapak saat berhaji.
Bapak membutuhkan bantuan seorang lelaki untuk menyempurnakan hajinya. Mendorong kursi rodanya ketika tawaf, membantunya mengambil wudu, dan menjaganya ketika salat. Secara bergantian dengan Ibu, lelaki itu juga harus mengurusi beberapa kebutuhan manusiawi Bapak selama beribadah di Tanah Suci.
Puji syukur, Tuhan menakdirkan saya sebagai anak lelaki satu-satunya di keluarga. Kedua kakak saya perempuan. Maka, saya pun mendapat dua kesempatan emas sekaligus. Berbakti kepada orangtua dan berhaji di usia muda. Sungguh perkara mulia yang tidak akan terjadi kecuali atas kehendak-Nya.

Saya sering mendengar cerita-cerita unik di Tanah Suci dari orang-orang yang telah berhaji. Pada umumnya, mereka bercerita tentang kisah tak terduga yang ujung-ujungnya menegaskan kebesaran-Nya. Awalnya, saya setengah percaya. Sampai akhirnya, kami pun mengalaminya.
Kawan, ada satu kejadian unik yang kami alami di Tanah Suci. Ketika seluruh rukun haji rampung kami tunaikan dan hendak bertolak ke Madinah, di tengah perjalanan, Bapak terserang stroke lagi.
Alhasil, Bapak harus mendapat perawatan intensif di King Fahad Hospital. Ibu dan saya mesti menemani Bapak sepanjang waktu. Ruang perawatan berukuran seadanya pun menjadi “penginapan” dadakan kami bertiga selama di Madinah.
Tentu saja, cobaan ini sangat memukul kami, khususnya Ibu. Gelembung air matanya pecah setiap kali selesai menunaikan salat. Lebih-lebih, ada kekhawatiran dari tim dokter bahwa Bapak harus menunda kepulangannya ke Tanah Air lantaran kondisinya belum menunjukkan kemajuan.
Ibu sempat berkata kepada saya. “Nod, kalau Bapak belum membaik hingga tiba waktunya pulang, kamu pulang sendiri saja. Biar Ibu saja yang menjaga Bapak di sini.”
Meski tidak setetes pun air yang keluar dari kedua bola mata ini, batin saya tetap menangis. Saya tidak rela. Dengan hati-hati, saya pun menolak perintah Ibu.
“Tidak, Bu. Jikalau kita bertiga bersama-sama datang kemari, maka pulang pun harus begitu. Aku tetap tinggal di sini hingga Bapak diizinkan pulang oleh dokter,” jawab saya pasti. Berlinang air mata, Ibu pun memeluk saya erat-erat.
Satu-satunya janji yang selalu ditepati adalah janji Tuhan sendiri. Dia berjanji akan memberikan ujian yang tidak akan melampaui kemampuan hamba-Nya. Di balik kesulitan, pasti ada kemudahan. Tak disangka, keajaiban pun terjadi.


Pada hari-hari terakhir, kesehatan Bapak berangsur-angsur membaik. Dokter pun tidak menduga, mengapa waktu pemulihan Bapak berlangsung begitu cepat. Seseorang yang terkena serangan stroke untuk kali kedua, biasanya harus menjalani perawatan yang panjang dan melelahkan.
Saat ditanya alasannya, dokter pun hanya memberi jawaban singkat kepada Ibu saya, “Jika Allah sudah berkehendak, apa pun pasti terjadi.”
Setelah melalui proses pemeriksaan berulang kali, akhirnya tim dokter memberi lampu hijau kepada Bapak. Alhamdulillah, kami pun pulang tepat waktu sesuai dengan jadwal penerbangan yang semestinya.
Kalau dipikir-pikir, takdir Tuhan memang sungguh sempurna. Andaikan saya tidak ikut berhaji, mungkin Bapak akan kesulitan dalam menunaikan rukunnya. Kalau saja saya menolak pergi ke Tanah Suci, mungkin tidak ada sosok yang menenangkan Ibu tatkala Bapak dirawat di Madinah.
Meski saya mengerti, apa pun yang saya lakukan tidak akan pernah bisa membalas kebaikan kedua orangtua, saya tetap bersyukur. Lewat berhaji, kala itu saya bisa menunaikan rukun agama, sekaligus berbakti kepada kedua orangtua. Bukankah ini adalah kesempatan terbaik bagi seorang anak untuk mendulang pahala?
Dari kisah singkat tadi, saya punya satu pesan untuk kalian. Meski terkadang sulit, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan berbakti kepada orangtua. Jangan pernah! Sebab ketika mereka telah berpulang, kesempatan itu tidak akan pernah terulang.
Kini, Bapak telah tiada. Sebagai seorang anak, saya bersyukur bisa menemani dan membantunya menunaikan ibadah haji tiga belas tahun yang lalu. Doa saya satu saja. Semoga kami dipersatukan kembali di surga-Nya.

Banyak orang yang pernah ke Tanah Suci, berdoa agar diberi kesempatan untuk kembali lagi. Tak bisa dimungkiri, saya adalah satu dari sekian banyak orang yang berhasrat kembali ke Tanah Suci.
Setelah tiga belas tahun terlewati, saya pun berdoa. Andaikan saya diberi keleluasaan untuk kembali ke Tanah Suci, saya akan pergi bersama belahan hati. Ya, siapa lagi kalau bukan dengan Sang Istri?
Bagi yang sudah berhaji, atau yang belum berhaji lantaran menunggu jadwal keberangkatan atau masih mencari waktu yang cocok, Umroh biasanya menjadi pilihan yang tepat. Tidak seperti haji yang hanya bisa dilakukan di bulan Zulhijjah, ibadah umroh bisa dilakoni kapan saja tanpa ada batasan waktu.
Selain waktunya yang lebih fleksibel, dengan berumroh, kita juga bisa berwisata religi dengan menelusuri jejak para Nabi di Kota Suci. Setiap muslim yang berumroh, sejatinya memiliki satu harapan pasti. Yakni meningkatkan iman dan takwa di dalam diri.
Ketika umroh, seorang muslim setidaknya akan berziarah ke dua Kota Suci, yakni Mekah dan Madinah. Kota Mekah sendiri sesungguhnya memiliki arti penting dalam sejarah Islam. Pasalnya, Mekah memiliki Kakbah di Masjid Al Haram, yang berfungsi sebagai kiblat bagi setiap muslim dalam menunaikan salat.


Setiap hati seorang muslim tentu mendambakan salat di Masjid Al Haram. Pasalnya, Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa salat di Masjid Al Haram lebih utama dibandingkan 100.000 kali salat di masjid lainnya.
Hadis yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu dan Abu Ad Darda radhiyallahu tersebut, memberi arti bahwa Allah telah menyiapkan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap muslim yang menunaikan salat di sana.


Sama halnya dengan Mekah, Madinah pun punya peran penting dalam ajaran Islam. Kota ini merupakan tujuan Nabi Muhammad ketika berhijrah. Di sini, Nabi mendirikan masjid yang diberi nama Masjid Nabawi. Di Madinah pula Nabi Muhammad mengembuskan napas terakhir. Layaknya Masjid Al Haram, salat di Masjid Nabawi juga lebih utama dibanding 1.000 kali salat di masjid lainnya.
Selain berkunjung ke dua kota suci tersebut, ada beberapa lokasi lain yang sarat dengan sejarah Islam. Andai diberi kesempatan untuk berumroh, setidaknya ada tiga lokasi yang ingin saya kunjungi.


Pertama, Jabal Rahmah. Dalam bahasa Arab, kata jabal artinya gunung, sedangkan rahmah memiliki makna kasih sayang. Ada alasan mengapa Jabal Rahmah yang terletak di Padang Arafah, menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi ketika berhaji atau berumroh.
Pasalnya, di tempat inilah Nabi Adam dan Hawa untuk pertama kalinya bertemu, setelah diturunkan Allah dari surga ke dunia. Di Jabal Rahmah pula, Nabi Muhammad mendapat wahyu terakhir dari Allah yang diabadikan dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 3.


Kedua, Gua Hira. Gua ini terletak di deretan Jabal Nur, yang berjarak hanya sekitar 3 kilometer dari pusat Kota Mekah. Struktur pegunungan yang mengelilingi Gua Hira sendiri berupa bebatuan besar dan tajam. Karena itu, orang yang berziarah ke sini mesti ekstra hati-hati.
Sama seperti Jabal Rahmah, Gua Hira juga kental dengan sejarah Islam. Sebab di sinilah Muhammad diangkat sebagai seorang Rasul oleh Allah. Ditandai dengan turunnya wahyu pertama yang diantar oleh malaikat Jibril, Surat Al Alaq ayat 1—5.


Terakhir, Masjid Quba. Selain tiga masjid utama (Masjid Al Haram, Nabawi, dan Al Aqsa), Masjid Quba juga memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan Islam. Sebab Quba adalah masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad ketika berhijrah dari Mekah ke Madinah. Saking utamanya, Allah mengabadikan masjid ini di dalam Surat At Taubah ayat 108.
Dibangun pada tahun pertama Hijriyah atau sekitar 622 Masehi, Quba adalah perkampungan yang dipenuhi dengan ladang kurma. Ciri khas dan daya tarik itu tidak berubah hingga sekarang. Tepat di belakang masjid, kalian bisa membeli berbagai jenis kurma untuk keluarga tercinta di Tanah Air.
Nah, bagi kalian yang sudah tidak sabar untuk menunaikan ibadah umroh, segera persiapkan seluruh kebutuhannya. Salah satunya dengan memilih Travel Umroh yang baik. Jangan sampai salah pilih. Sebab kalau salah, hasrat beribadah ke Tanah Suci yang sudah menggebu, bisa-bisa malah berujung pilu.
Kabar baiknya, kini kalian tidak perlu repot-repot lagi untuk memilih Travel Umroh yang jempolan. Cukup memainkan jari di layar ponsel, maka sederet Travel Umroh tepercaya akan tampil di depan mata.
Ah, masa? Kalau tidak percaya, unduh aplikasi atau langsung buka saja website Blibli.com.



Sudah kenal, dong, dengan Blibli.com? Ya, pelopor online shopping mall di Indonesia besutan PT Global Digital Niaga ini memang menghadirkan banyak sekali kemudahan untuk kita dalam berbelanja.
Sesuai namanya, semua kebutuhan kalian tersedia di Blibli.com. Mulai dari produk elektronik, busana, alat kebutuhan rumah tangga, tiket, otomotif, hingga olahraga. Saat ini, Blibli.com juga menyediakan Travel Umroh yang bisa kalian pilih untuk menunaikan ibadah umroh di Tanah Suci.
Mungkin kalian penasaran, mengapa membeli paket umroh harus di Blibli.com? Selain mudah karena bisa diakses melalui ponsel, ada tiga keunggulan lainnya yang bisa kalian manfaatkan ketika membeli paket umroh dari Travel Umroh di Blibli.com. Silakan teliti infografis berikut ini.


Pertama, tepercaya. Tidak sembarang Travel Umroh bisa bekerja sama dengan Blibli.com. Sebab, Blibli.com hanya bekerja sama dengan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) atau Travel Umroh yang telah terdaftar di Kementerian Agama.
Dengan demikian, kalian tidak perlu bersusah payah meneliti asal-usul Travel Umroh terlebih dahulu. Di Blibli.com, semua pilihan Travel Umroh yang tersaji, telah melalui proses seleksi secara ketat, sehingga aman untuk kalian gunakan.
Proses seleksi yang dilakukan Blibli.com ini sangat penting untuk menjaga kenyamanan jamaah. Beberapa waktu lalu, kita pernah membaca berita tentang Travel Umroh abal-abal. Alhasil, banyak jamaah yang dikecewakan. Ah, sudahlah, tidak pantas disebutkan di sini karena para pelakunya pun sudah dijatuhi hukuman.
Oleh karenanya, satu saja pesan saya. Kita mesti pintar-pintar memilih Travel Umroh yang benar-benar tepercaya, yakni dengan memilihnya melalui aplikasi atau website Blibli.com. Jadi, jangan salah pilih, ya!


Kedua, banyak pilihan. Blibli.com menyediakan banyak sekali pilihan PPIU dan paket umroh untuk kalian. Saya sendiri mencatat, setidaknya ada 15 PPIU yang menyediakan lebih dari 60 pilihan paket umroh melalui Blibli.com.
Beberapa contoh PPIU ternama yang menjual paket umroh di Blibli.com adalah ESQ Tours, Batavia Transasia, VIP Tour, Albarik Tour & Travel, Patuna Tour & Travel, Sarana Tours, Gulzar Tour & Travel, Khalifah Asia Travel, Pena Tour, Munatour, dan lain-lain.
Banyaknya PPIU yang bekerja sama dengan Blibli.com akan memberikan kalian keleluasaan. Kalian bisa memilih paket umroh yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya berdasarkan bujet, pilihan lokasi ziarah, lamanya berumroh, pilihan maskapai, atau pertimbangan lainnya. Pokoknya, tinggal klik saja sesuai selera.


Ketiga, banyak penawaran menarik. Sudah tidak asing, dong, dengan segudang promo menarik dari Blibli.com? Nah, untuk paket umroh, saat ini Blibli.com tengah mengadakan promo bertajuk Beli Paket Umroh Berhadiah Sepeda Motor.
Promo ini berlaku untuk pembelian paket umroh Lailatul Qadar dari ESQ Tours. Sesuai namanya, jamaah akan berangkat umroh selama 15 hari pada bulan Ramadan nanti.
Bayangkan, siapa yang tidak mau melewati Bulan Penuh Keberkahan di Tanah Suci? Sudah begitu, mendapat kesempatan pula untuk meraih hadiah Yamaha Mio S. Menarik, bukan?
Selain promo tadi, Blibli.com juga menyediakan Poin Blibli Rewards bagi setiap pembelian produk apa pun, termasuk paket umroh. Poin Blibli Rewards ini nantinya bisa kalian tukarkan dengan voucher belanja atau potongan diskon di berbagai merchant pilihan.
Bagaimana caranya? Sangat mudah. Dengan mendaftarkan diri pada akun Blibli.com, maka kalian langsung diganjar bonus 2500 poin. Maka, kumpulkan terus Poin Blibli Rewards-nya untuk mencapai level keanggotaan yang lebih tinggi, dan mendapatkan rewards yang lebih banyak lagi.

Pergi ke Tanah Suci adalah dambaan umat Islam di seluruh dunia. Selain merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang telah mampu, berziarah ke Tanah Suci sejatinya merupakan perjalanan nurani yang tiada tandingannya di dunia ini.
Adalah iman dan takwa yang melandasi niat seseorang ke Tanah Suci. Maka, kita juga sering mendengar bahwa orang yang berhaji atau berumroh adalah pribadi pilihan. Karena tiada mungkin seseorang rela berpeluh keringat dan menantang panas demi mengitari Kakbah, bila tanpa didasari niat yang murni dan suci.
Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin memudahkan kita untuk berangkat ke Tanah Suci. Cukup mainkan jari, segudang pilihan Travel Umroh segera tampil melalui aplikasi dan website Blibli.com. Tinggal pilih sesuai bujet dan tanggal keberangkatan yang cocok, maka impian ke Tanah Suci bisa segera kalian penuhi.
Maka, tunggu apa lagi? Lengkapi data diri pada akun Blibli.com kalian, dan segera wujudkan niat suci untuk berziarah ke Tanah Suci!
***
Artikel ini diikutsertakan dalam Blog Competition Travel Umroh yang diselenggarakan oleh Blibli.com.


Sumber foto dalam artikel ini dicantumkan pada masing-masing gambar. Ikon, vektor, dan grafis bersumber dari situs langganan berbayar Envato Market, di mana penulis terdaftar sebagai anggotanya dan memiliki hak untuk menggunakannya. Setiap sajian gambar yang ditampilkan, diolah secara mandiri terlebih dahulu oleh penulis. Sedangkan video diperoleh dari YouTube channel milik Blibli.com.

16 comments:

  1. Terharu saya Mas membaca kisah pengabdian Mas untuk sang ayah tercinta. Jadi teringat sama almarhumah ibu mertua yang berangkat haji pada saat stroke kedua. Beliau juga berada di atas kursi roda. Saya dan istri juga pengin banget berkunjung ke Baitullah, sudah membuka tabungan haji namun belum juga cukup untuk dapat kursi. Kemudahan banget ya dari Blibli sebab bisa umrah dengan berbagai pilihan dan praktis pesannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah membaca, Mas Rudi. Saya doakan, semoga Mas Rudi disegerakan oleh Allah untuk pergi ke Baitullah.

      Salam hangat, Mas.

      Delete
  2. Waah saya baru tahu ni umrah bisa bareng blibli, banyak bonusnya pula. Kebetulan saya juga ada niat mau memberangkatkan nenek umrah, bisa buat pertimbangan ni.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget, Mba. Ada banyak pilihan travel umrah di Blibli.com. Langsung cus, meluncur.

      Terima kasih sudah mampir kemari, Mba. Salam hangat.

      Delete
  3. Semoga bisa kembali esana ya mas, doakan aku juga biar bisa juga kesana,
    btw blibli lengkap juga nih ada travel haji dan umrah.
    bisa lah suatu saat klo misal diijinkan ALlah untuk kesana, pake blibli :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin Yaa Rabb. Terima kasih sudah mampir kemari, Mas Aldhi. Saya turut mendoakan agar Mas Aldhi disegerakan ke Tanah Suci oleh Allah.

      Salam hangat.

      Delete
  4. Semoga suatu saat dapat ke tanah suci, tidak menyangka situs belanja blibli menyediakan travel umroh yang kredibel. Selamat mas, blognya menang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih apresiasinya, Mba Devi. Saya sudah komentar balik di blog Mba Devi. Semoga berguna, ya. Salam hangat.

      Delete
  5. Alhamdulillah ya Mas Adhi menang lomba blog nya,saya bisa banyak belajar dari tulisannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Semoga bermanfaat dan kita bisa terus belajar dan mengasah kemampuan ya, Mba. Salam hangat.

      Delete
  6. Beneer banget, selagi orang tua masih ada berlomba2lah untuk berbakti.

    Semoga suatu saat nanti saya bisa umroh/ haji dengan mama. Papa sudah lebih dulu kembali ke Sang Pemilik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju, Mba. Semoga kita bisa menjadi orang yang berbakti kepada orangtua. Terima kasih sudah mampir kemari, Mba. Salam hangat.

      Delete
  7. Masya Allah, terharu saya bacanya Mas. Semoga saya sekeluarga bisa berhaji ke baitullah. aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin Yaa Rabb. Saya doakan supaya Mba Anasusan bisa segera berangkat ke Tanah Suci. Terima kasih sudah mampir kemari. Salam hangat.

      Delete
  8. Air mata saya berlinang waktu baca bagian ini..... "Meski terkadang sulit, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan berbakti kepada orangtua. Jangan pernah! Sebab ketika mereka telah berpulang, kesempatan itu tidak akan pernah terulang." pantas, dapat juara. Ini saya lagi BW, semua tulisan Bang Nodi yg dapat juara saya baca. Pantas.. pantas.... isi tulisannya kombinasi antara otak dan rasa. Nggak hanya sekedar menulis. Butuh penghayatan dan riset yang menguras energi. Memang juri nggak salah pilih. Bahasanya juga renyah. Mantap pokoknya... sukses terus Bang Nodi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah berkunjung, Kak. Semoga ada manfaat yang bisa diambil. Salam hangat.

      Delete