27/06/ 20212 Comments
15/11/ 20200 Comments
25/10/ 20200 Comments
24/10/ 20207 Comments
Batin kami meringis saat mendengar cerita Mas Syarif. Betapa tidak? Anak-anak itu terpaksa putus sekolah lantaran kesulitan biaya. Padahal, pendidikan adalah satu-satunya jalan mendobrak kemiskinan.
“…Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” ~ QS. Al Hadiid: 7.
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, niscaya Dia akan menggantinya”. ~QS. Saba: 39.
Postingan ini mengandung bawang ya Allah. Tak terasa pipiku basah bang :(
ReplyDeleteSumpah aku bersyukur bs punya kawan orang baik kayak ente bang. Tetaplah menginspirasi kami semua. Sukses terus buat ente bang....
MasyaAllah, Tabarokallah mas.
ReplyDeleteSemoga makin banyak orang dermawan yang peduli dengan lentera masa depan.
Selalu menginspirasi ya bang.
Kisah yag inspiratif dan membuat para pembacanya merasa tergerak untuk melakukan hal yang sama. Terima kasih atas pengalaman dan ceritanya Mas Nodi, semoga berkah dunia akhirat. Amin
ReplyDeleteSeribu kasih sejuta makna,mungkin ini yang ada di benak ku setelah membaca ini.sungguh luar biasa, tanpa ada kata yang terbesit di hati,sehingga tak bisa terucap di
ReplyDeleteMulut ini.insya Allah aku yang membaca ini bisa menjadi lentera yang mampu menerangi insan yang lain,walaupun hanya setitik cahaya di sisi gelap nya sudut pandang orang lain.sangat inspiratif.
Sejuta kamsia saya haturkan lantaran sudah mampir.
DeleteTak sengaja mampir ke blog ini karena iseng ikut giveaway nya mas adhi. 😅✌
ReplyDeleteTulisan yang sangat menginspirasi mas. Dan semakin memotivasi untuk berbuat yang lebih dan lebih baik lagi. Semoga mas adhi selalu diberikan kebaikan dan keberkahan dalam hidupnya. Aamiin. 😇😇
Oya, kebetulan almarhumah ibu mertua juga boru Harahap mas. Bapak mertua keturunan Jawa. Jadi istri saya boru Jawa. Tapi istri lebih fasih bicara Mandailing dari pada ngomong Jawa. 😅😅.
Salam kenal, sehat, dan sukses selalu ya mas Adhi.
(masheko)
Wah, terima kasih sudah mampir. Karena kesibukan blog ini hampir jadi sarang laba-laba. Tapi tiba-tiba saya terpikir merawatnya kembali. Semoga bisa menginspirasi.
Delete