27/06/ 20212 Comments
15/11/ 20200 Comments
25/10/ 20200 Comments
24/10/ 20207 Comments
![]() |
Pulau Mahoro, Bidadari Suci di Utara Bumi Pertiwi | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() |
Infografis Dari Manado Menuju Pulau Mahoro | Sumber : Pribadi |
![]() |
Meninggalkan Pelabuhan Manado Menuju Siau | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() |
Bersama Kawan Meninggalkan Pelabuhan Ulu Siau Menuju Pulau Mahoro | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() |
Pulau-Pulau Kecil dan Gua Alami di Sepanjang Perjalanan Menuju Pantai Mahoro | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() |
Bibir Pantai Pulau Mahoro | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() |
Pulau Mahoro | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() |
Penulis Bersama Istri Tercinta di Pulau Mahoro | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() |
Penulis dan Kawan Berswafoto di Pantai Mahoro | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() |
Menari bersama ikan di Taman Laut Olele | Sumber : Dokumentasi Pribadi |
![]() | ||||||||
Gambar 1.
Menatap keindahan sunset di Kinaari Resort, Minahasa Utara | Dokumentasi
Pribadi
Minahasa Utara merupakan sebuah Kabupaten di
Provinsi Sulawesi Utara. Sebuah daerah yang menjadi saksi seorang bidadari
bernama Maria Walanda Maramis memperjuangkan hak wanita dalam pemilihan wakil
rakyat tempo dulu. Melawan tajamnya taring tirani penjajah, dengan gagah berani
sang bidadari juga membentuk organisasi Pecintaan Ibu Kepada Anak Turunannya
(PIKAT) dengan tujuan mengembangkan kapabilitas wanita di dalam sebuah keluarga.
Hingga akhirnya gelar Pahlawan Pergerakan Nasional disematkan dalam kuburnya
pada tanggal 20 Mei 1969.
Keindahan Minahasa Utara ternyata tidak pudar setelah
ditinggal sang bidadari. Dengan bertumpu pada pohon kelapa, tanaman cengkih, dan
ikan laut, masyarakat Minahasa Utara hidup sejahtera di bawah naungan Ibu
Pertiwi. Adat dan budaya lokal dijunjung tinggi dan kental mewarnai kehidupan
sehari-hari. Dianugerahi garis pantai sepanjang 292,2 km, Minahasa Utara juga menyajikan
pesona bahari yang siap menyejukkan sanubari.
Perjalanan menikmati indahnya
pesona bahari di Minahasa Utara bisa Anda mulai dari Kinaari Resort. Segera informasikan
waktu penerbangan Anda ke Manado, dengan senang hati petugas Kinaari Resort
akan datang menjemput dan mengantarkan Anda. Perjalanan menuju Kinari Resort dari
bandara Sam Ratulangi di Manado, bisa Anda tempuh selama kurang lebih 1,5 jam.
Ditemani secangkir kopi, sang manajer resort, Desli Turangan, memberikan
banyak informasi kepada penulis mengenai sejarah dan fasilitas yang ada di
Kinaari Resort. Didirikan sejak tahun 2015, saat ini Kinaari Resort dikelola
oleh CV. Kinaari yang dimiliki oleh seorang pengusaha lokal, Merry Polii. Kinaari
Resort menyediakan 10 unit villa yang desainnya terinspirasi dari Rumah Lumbung,
rumah adat suku Sasak di Lombok. Anda juga bisa menikmati berbagai fasilitas lainnya
seperti kolam renang, restoran, dan meeting
room.
Jangan lewatkan juga keindahan sunset pada sore hari di private
dock. Bagi Anda petualang muda yang suka memamerkan foto di media sosial, tersedia
pula berbagai spot foto yang sangat instagrammable, seperti tulisan “Kinaari”,
“Kinaari Resort”, “Love” yang dirangkai dengan sangat indah.
Tidak
cukup sampai di sana, Kinaari Resort juga menyediakan berbagai aktivitas laut
seperti banana boat dan diving ke pulau-pulau sekitar seperti Pulau
Bangka, Bunaken, dan Lembeh. Bagi Anda yang suka bersantai di pinggir pantai,
Kinaari Resort juga siap mengantarkan Anda ke sebuah surga tersembunyi di Pulau
Lihaga dan Gangga. Untuk lebih jelasnya, daftar fasilitas dan harga ditampilkan
dalam gambar berikut.
Pada kesempatan yang langka ini, penulis bersama rombongan
rekan kerja berkesempatan untuk menikmati indahnya Pulau Lihaga dan Gangga. Bertolak
sejak pagi hari dari dermaga di Likupang dengan menggunakan perahu kecil bermesin
ganda dengan kapasitas maksimal 15 penumpang, destinasi pertama yang kami tuju adalah
Pulau Lihaga. Perjalanan ke Pulau Lihaga ditempuh selama kurang lebih 15 menit.
Pulau Lihaga merupakan sebuah pulau kecil dengan
luas hanya sekitar 8 ha. Namun demikian, hamparan pasir putih bersih selembut
tepung terbentang luas memanjang di bibir pantai, siap memanjakan mata Anda.
Jangan hanya terpana melihat keindahan pemandangan alamnya, larutlah dalam kejernihan
air lautnya. Sang penjual kelapa muda pun siap menyajikan sebutir kelapa muda
yang dapat Anda nikmati sambil berteduh di gubuk kecil nan sederhana.
|
![]() |
Gambar 6 Surga di Pulau Gangga | Dokumentasi Pribadi
|
![]() |
Gambar 1 Sudahkan Anda Mengetahui Risiko Penggunakan APMK
dan UE? | Sumber Ilustrasi : realexpayments.com
|
![]() |
Gambar 2 Indikator Perkembangan APMK dan UE | Sumber :
Bank Indonesia (diolah)
|
![]() |
Gambar 3 Double Swipe | Sumber Ilustrasi :
nationalgrocers.org
|
![]() |
Gambar 4 Skimming | Sumber Ilustrasi :
criminalelement.com
|
![]() |
Gambar 5 Phising | Sumber Ilustrasi : blogs.masterweb.com
|
![]() |
Gambar 6 Social Engineering | Sumber Ilsutrasi :
smartfile.com
|
![]() |
Gambar 7 Lost and Stolen Card | Sumber Ilustrasi :
chinadaily.com.cn
|
![]() |
Gambar 8 Electronic Money | Sumber Ilustrasi : winnetnews.com
|
![]() | ||
Gambar 1 Festival Bunga Tulip Keukenhof 2017 |
Dokumentasi Pribadi
Upaya mempromosikan bunga tulip Belanda ke seluruh
penjuru bumi berawal di tahun 1949. Saat itu sekelompok petani tulip lokal di negeri
Belanda menelurkan ide brilian untuk menyulap halaman sebuah kastil bernama
Keukenhof seluas lebih dari 200 hektar menjadi sebuah festival bunga tulip setiap
musim semi. Berkat upaya yang gigih, akhirnya festival bunga tulip Keukenhof
pertama sukses diselenggarakan pada tahun 1950 dengan jumlah pengunjung hingga mencapai
236.000 jiwa. Selama 67 tahun terakhir, Keukenhof kemudian menjelma menjadi
salah satu festival tahunan yang sangat terkenal di dunia.
Jika
berkesempatan mengunjungi negeri kincir angin di musim semi, pastikan Anda melihat
indahnya bunga tulip di festival Keukenhof. Dari bandara Schipol di Amsterdam, Anda
dapat meminta bagian informasi untuk menunjukkan lokasi ticket booth Keukenhof yang berada tepat di pintu keluar bandara. Tidak
sulit menemukannya karena papan promosi festival Keukenhof akan terpampang
jelas di sekitar Anda sepanjang musim semi.
Harga tiket per kunjungan senilai ¤24, sudah
termasuk moda transportasi berupa bus yang akan mengantar Anda dari bandara Schipol
ke Keukenhof dan sebaliknya. Tidak perlu mengantri lama, karena dalam setiap jamnya
disediakan 3–8 bus trip di weekday, mulai pukul 08.00 hingga 18.00. Khusus untuk weekend dan hari libur lainnya, jumlah bus trip ditingkatkan menjadi 5-12 kali
per jam.
|
![]() |
Gambar 3 Jadwal Keberangkatan Bus Dari Bandara Schipol
Menuju Keukenhof dan Sebaliknya | Dokumentasi Pribadi
|
![]() |
Gambar 4 Selama Perjalanan di Bus Menuju Keukenhof, Anda
akan Dimanjakan dengan fasilitas Wi-Fi dan Pemandangan Kincir Angin di tengah
Padang Rumput | Dokumentasi Pribadi
|
![]() |
Gambar 5 Penulis Bersama Rekan Kerja Nikmati Warna-Warni
Bunga Tulip di Festival Keukenhof 2017 | Dokumentasi Pribadi
|
![]() |
Gambar 6 Denah Lokasi Keukenhof 2017 | Sumber : Keukenhof
2017
|
0 komentar: